Sukses

Profil William Tandiono, Dirut Maha Properti Indonesia yang Meninggal Dunia

Direktur Utama PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO), William Tandiono meninggal dunia pada Sabtu, 23 Juli 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Menantu pengusaha Dato Sri Tahir sekaligus Direktur Utama (Dirut) PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO), William Tandiono tutup usia pada Sabtu, 23 Juli 2022.

William Tandiono merupakan putra dari Mansjur Tandiono dan Lily Harsono. Sebelumnya, William Tandiono menjabat sebagai Direktur Utama PT Maha Properti Indonesia Tbk berdasarkan keputusan pemegang saham perseroan pada 17 Desember 2021.

 

Selain itu, William juga memegang posisi di sejumlah jabatan antara lain Executive Vice President di PT Aneka Coffee Industry, Direktur di PT Topas Multi Finance sejak 2007. Lalu direktur di PT Javabica Aneka Resources sejak 2008, Direktur di PT Basari Aneka Kreasi sejak 2011 dan Presiden Direktur di PT Banua Multi Guna sejak 2016.

Ia menyelesaikan pendidikan di University of California, Berkeley 1998 dan Stanford University pada 1999. Demikian mengutip laman perseroan, Minggu, 24 Juli 2022.

Adapun kabar duka meninggalnya William Tandiono diketahui dalam akun Instagram resmi @mayapadahospital, dikutip Minggu (24/7/2022). 

"Segenap keluarga besar Mayapada Healthcare mengucapkan turut berdukacita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya dalam Damai Kasih Kristus William Tandiono,”

"Semoga keluarga besar yang ditinggalkan diberi kekuatan dan penghiburan dari Tuhan Yesus Kristus,” tulis akun Instagram @mayapadahospital.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Sebelumnya, William menjabat sebagai Direktur Utama PT Maha Properti Indonesia Tbk. PT Maha Properti Indonesia Tbk merupakan perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta Selatan yang bergerak di bidang usaha sebagai pengembang, pembangunan properti dan real estat.

Adapun perseroan memiliki sejumlah proyek antara lain The Kahyangan, Simprug Signature, The Grand Maja, dan Tanjung Layar Beachfront. Adapun perseroan catatkan saham perdana di BEI pada 9 Oktober 2018 dengan melepas 1,49 miliar saham dengan harga Rp 110 per saham. Jumlah dana IPO yang diraup sekitar Rp 164,18 miliar. Saat ini kapitalisasi pasar perseroan sebesar Rp 7,9 triliun.

Pada saat ini, perseroan memiliki lahan seluas 70.134m2 di Kawasan Solo Baru. Kawasan ini daerah pemukiman elit yang kini mulai berkembang ke arah pembangunan sarana prasarana modern, seperti lifestyle mal, apartmen dan hotel berbintang. Perseroan memiliki rencana pembangunan produk mix use yang dinamakan The Kahyangan.