Sukses

Bursa Saham Asia Bervariasi Jelang Pertemuan The Fed

Bursa saham Asia beragam pada perdagangan Senin, 22 Juli 2022 jelang pertemuan bank sentral Amerika Serikat atau the Fed.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Senin (25/7/2022) jelang pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Pada awal sesi perdagangan, indeks Nikkei 225 melemah 0,6 persen dan indeks Topix tergelincir 0,42 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat. Indeks Kosdaq melemah 0,16 persen. Di Australia, indeks ASX200 di atas garis mendatar. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah. Demikian mengutip laman CNBC, Senin, 25 Juli 2022.

Singapura akan merilis data inflasi pada Senin, 25 Jili 2022. Ekonom yang disurvei Reuters prediksi, harga konsumen inti 4,2 persen pada Juni 2022. Sedangkan Mei 2022 di posisi 3,6 persen.

Pada akhir pekan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Komite darurat organisasi tidak dapat mencapai konsensus, tetapi Chief WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus membuat keputusan untuk mengeluarkan peringatan tertinggi, meskipun dia mengatakan itu tidak mungkin menganggu perdagangan global atau perjalanan saat ini.

Pada akhir pekan ini, semua mata akan tertuju pada keputusan suku bunga the Fed dan rilis data produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II di Amerika Serikat (AS). Harapan untuk suku bunga acuan 75 basis poin pada Juli 2022 mencapai 80,5 persen, menurut CME Group’s FedWatch Tool.

Di kawasan Asia Pasifik, perkiraan awal untuk produk domestik bruto (PDB) Korea Selatan akan rilis pada Selasa, 26 Juli 2022 dan Australia melaporkan data inflasi pada Rabu, 27 Juli 2022.

Indeks dolar AS berada di posisi 106,691. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 136,33 per dolar AS. Dolar Australia berada di posisi 0,6903. Harga minyak pada jam perdagangan di Asia, harga minyak Amerika Serikat naik 0,22 persen menjadi USD 94,91 per barel. Harga minyak Brent bertambah 0,42 persen menjadi USD 103,63 per barel.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penutupan Bursa Saham Asia Jumat 22 Juli 2022

Sebelumnya, penutupan bursa saham Asia bervariasi pada perdagangan Jumat, 22 Juli 2022 seiring investor mencerna data inflasi Jepang. Indeks Jepang Nikkei 225 menguat 0,4 persen ke posisi 27.914,66. Indeks Topix bertambah 0,28 persen ke posisi 1.955,97.

Data resmi menunjukkan inflasi Jepang naik 2,2 persen pada Juni dibandingkan tahun lalu, dan ini sejalan dengan harapan analis.

“Data CPI Juni menunjukkan dorongan biaya inflasi telah stabil, terutama karena penurunan tajam harga makanan segar,” ujar Kepala Riset Regional ING, Min Joo Kang, dikutip dari CNBC.

Ia menambahkan, inflasi akan meningkat lagi dalam beberapa bulan ke depan karena perbandingan dasar yang rendah dengan tahun lalu dan dapat melebihi 2,5 persen year on year YoY). Sementara itu, tingkat inflasi inti akan tetap di atas 2 persen hingga akhir 2022. Ia menambahkan, bank sentral Jepang akan tetap akomodatif karena inflasi tidak didorong oleh permintaan.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Bank Sentral Pertahankan Kebijakan Moneter

Pada Kamis, bank sentral Jepang mempertahankan suku bunga pada level sangat rendah seperti yang diharapkan.

Di sisi lain, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,66 persen menjadi 2.393,14. Indeks Kosdaq merosot 0,68 persen menjadi 789,75. Di Australia, indeks ASX 200 sedikit berubah di 6.791,5. Indeks Hong Kong Hang Seng naik 0,12 persen.

Namun, bursa saham China melemah. Indeks Shanghai sedikit lebih rendah di 3.269,97. Indeks Shenzhen tergelincir 1,3 persen selama sesi perdagangan. Namun, saat penutupan perdagangan, indeks Shenzhen melemah 0,49 persen ke posisi 12.394,02. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang hampir mendatar.

Indeks dolar AS berada di posisi 106,791. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 137,61 per dolar AS. Dolar Australia berada di posisi 0,6917, dari posisi sebelumnya 0,6880. Harga minyak berjangka Amerika Serikat menguat 1,05 persen ke posisi USD 97,36 per barel di Asia. Harga minyak Brent bertambah 1,13 persen ke posisi USD 105,03 per barel.

4 dari 4 halaman

Wall Street Merosot pada 22 Juli 2022

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Jumat, 22 Juli 2022. Indeks S&P 500 turun hampir 1 persen seiring investor mencerna hasil kinerja mengecewakan dari Snap yang membuat saham media sosial terguncang.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones merosot 137,61 poin atau 0,43 persen menjadi 31.899,29. Indeks S&P 500 susut 0,93 persen menjadi 3.961,63. Indeks Nasdaq melemah 1,87 persen ke posisi 11.834,11.

Koreksi itu memangkas kenaikan mingguan untuk tiga indeks acuan. Indeks Dow Jones menguat hampir dua persen. Indeks S&P 500 naik sekitar 2,6 persen dan indeks Nasdaq menanjak 3,3 persen.

Laba yang belum sesuai harapan dari Snap mendorong saham turun 39,1 persen sehingga menghentikan reli Nasdaq pekan ini. Traders yang mengincar beberapa kinerja laba lebih baik dari perkiraan perusahaan teknologi telah mempertimbangkan apakah pasar akhirnya menemukan titik terendah.

"Snap telah berhasil menghentikan tren naik di Nasdaq dengan melaporkan laba yang mengecewakan, yang telah menciptakan efek berjenjang pada S&P,” ujar Chief Investment Strategist CFRA Research, Sam Stovall, dikutip dari laman CNBC, Sabtu (23/7/2022).

Stovall menambahkan, ini hanya contoh volatilitas yang diharapkan investor saat laba dilaporkan. Karena itu, dapat menyebabkan fluktuasi harga sebagai respons terhadap hasil yang lebih baik atau buruk daripada hasil.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.