Liputan6.com, Jakarta - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) membeli saham Aventis Pharma milik Sanofi Aventis Participations dan Hoechst GMBH (Sanofi). Hal itu ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli saham (share purchase agreement/SPA) yang berlangsung pada 22 Juli 2022.
Kesepakatan tersebut akan mengalihkan 80 persen kepemilikan saham Sanofi di PT Aventis Pharma ke Kalbe. Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis menilai langkah tersebut untuk memperkuat lini bisnis perusahaan.
Baca Juga
"Aksi korporasi yang dilakukan oleh KLBF merupakan langkah perusahaan untuk memperkuat lini bisnis perusahaan,” kata Abdul kepada Liputan6.com, ditulis Kamis (27/7/2022).
Advertisement
Ia menuturkan, akuisisi tersebut akan memberikan potensi positif terhadap kinerja Kalbe Farma.
"Dampak terhadap kinerja KLBF akan memiliki potensi yang positif, karena hal ini memperkuat lini bisnis KLBF di lini bisnis obat dan resep yang mana menjadi kontribusi terbesar bagi pendapatan KLBF,” tutur dia.
Meskipun demikian, Abdul mengungkapkan, perlu mencermati terkait kontribusi pendapatan dari PT Aventis Pharma terhadap Kalbe Farma ke depan.
"Tetapi perlu di cermati lagi bagaimana kontribusi pendapatan dari PT Aventis Pharma terhadap KLBF nantinya,” ungkapnya.
Kemudian, kenaikan harga bahan baku akibat kenaikan harga komoditas serta volatilitas mata uang rupiah yang dapat membayangi kinerja Kalbe Farma. Sedangkan, untuk strategi saham KLBF, Abdul merekomendasikan untuk wait and see terlebih dahulu.
"Saham KLBF bisa wait and see terlebih dahulu menunggu momentum technical rebound dan bisa dilakukan buy untuk jangka pendek hingga menengah. Waspadai jika harga bergerak turun menembus support 1.675-1.650, dan untuk resistance nya bisa 1.730-1.835,” kata Abdul.
Sementara itu, Analis PT Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan, jika melihat pergerakan harga saham Kalbe Farma, terlihat belum ada aktivitas beli dari pelaku pasar yang cukup signifikan menyikapi rencana akuisisi dari Kalbe Farma.
"Saat ini terlihat masih ada peluang penguatan harga untuk melanjutkan tren kenaikan sebelumnya selama masih berada di atas level 1.615 terlebih jika berhasil menembus resistance 1.730 lagi,” ujar Ivan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Akuisisi
Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) membeli saham Aventis Pharma milik Sanofi Aventis Participations dan Hoechst GMBH pada Jumat, 22 Juli 2022.
PT Kalbe Farma Tbk menandatangani perjanjian pembelian saham dengan Sanofi Aventis Participations dan Hoechst GMBH pada 22 Juli 2022 untuk mengalihkan kepemilikan Sanofi Aventis Participations dan Hoechst GMBH sebagai penjual di PT Aventis Pharma.
Melalui transaksi itu, PT Kalbe Farma Tbk akan memperoleh 80 persen kepemilikan atas PT Aventis Pharma berikut hak distribusi, lisensi, dan pemasaran atas produk-produk obat resep dan vaksin milik penjual di Indonesia.
"Transaksi diharapkan memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan, khususnya pada divisi obat resep," tulis Sekretaris Perusahaan PT Kalbe Farma Tbk, Lukito Kurniawan Gozali dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (25/7/2022).
Adapun penyelesaian transaksi tersebut masih bergantung pada pemenuhan beberapa persyaratan pada perjanjian pembelian saham.
Pada perdagangan Senin, 25 Juli 2022, saham KLBF turun 1,46 persen ke posisi Rp 1.690 per saham. Saham KLBF dibuka stagnan di posisi Rp 1.715 per saham.
Saham KLBF berada di level tertinggi Rp 1.715 dan terendah Rp 1.670 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 1.832 kali dengan volume perdagangan 293.064 saham. Nilai transaksi Rp 49,4 miliar.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Ditargetkan Rampung Oktober 2022
Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) membeli saham Aventis Pharma milik Sanofi Aventis Participations dan Hoechst GMBH (Sanofi). Hal itu ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli saham (share purchase agreement/SPA) yang berlangsung pada 22 Juli 2022.
Kesepakatan tersebut akan mengalihkan 80 persen kepemilikan saham Sanofi di PT Aventis Pharma ke Kalbe. Termasuk fasilitas produksi yang berlokasi di Jakarta, aset dan hak distribusi serta pemasaran obat resep dan vaksin Sanofi di Indonesia.
Transaksi ini akan memastikan kelanjutan produksi dan pasokan produk ke pasar Indonesia melalui komitmen jangka panjang di semua aspek distribusi dan lisensi antara Kalbe dan Sanofi.
Sayangnya, Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius belum bisa mengungkapkan berapa nilai transaksi dari akuisisi tersbeut. Perseroan akan mendanai akuisisi itu dengan kas internal atau pendanaan pinjaman bank. Akuisisi direncanakan rampung pada kuartal III 2022.
"Nilainya belum bisa kita sampaikan saat ini, karena masih dalam proses penyelesaian. Kami perkirakan sekitar Oktober 2022 diharapkan selesai,” kata dia kepada Liputan6.com, Rabu, 27 Juli 2022.
Langkah Strategis
Vidjongtius menambahkan, langkah strategis ini akan menghadirkan produk-produk yang selaras dengan portofolio Kalbe, terutama di kelas terapi fokus, seperti diabetes dan kardiovaskular, serta akses ke vaksin sebagai bagian dari strategi pertumbuhan Kalbe Farma.
"Untuk jangka panjang dapat meningkatkan kontribusi TKDN kesehatan,” imbuh dia.
Head of Community Asia & Eurasia Sanofi, Haissam Chraiteh mengatakan, sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Sanofi berupaya melakukan simplifikasi atas kegiatan operasional internasionalnya, sambil memastikan akses berkelanjutan atas obat-obatan dan vaksin Sanofi bagi pasien di seluruh dunia.
"Sanofi memilih Kalbe karena kepercayaan pasar, kinerja bisnis yang kuat, dan pengetahuan yang mendalam tentang industri kesehatan Indonesia, yang keseluruhannya akan menjamin akses yang luas dan berkelanjutan ke obat-obatan dan vaksin Sanofi untuk pasien,” pungkas dia.
Advertisement