Sukses

Penjualan Naik, Laba HM Sampoerna Malah Turun 26,37 Persen pada Semester I 2022

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) bukukan kinerja beragam dengan mencatat pertumbuhan penjualan tapi laba turun pada semester I 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) mengumumkan kinerja keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022.Pada periode itu, HM Sampoerna berhasil mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 3,05 triliun.

Laba tersebut turun 26,37 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,13 triliun.

Sepanjang paruh pertama tahun ini, PT HM Sampoerna Tbk mencatatkan penjualan yang tumbuh 12,34 persen menjadi Rp 53,51 triliun dari Rp 47,63 triliun pada semester I 2021.

Sejalan dengan itu, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 45,53 triliun dari Rp 38,8 triliun pada semester I 2021. Sehingga perseroan memperoleh laba kotor sebesar Rp 7,98 triliun, turun dibandingkan semester I 2021 sebesar Rp 8,84 triliun.

Perseroan mencatatkan beban penjualan sebesar Rp 3,06 triliun, beban umum dan administrasi RP 1,11 triliun, biaya keuangan Rp 22,86 miliar, dan beban lain-lain Rp 50,95 miliar. Di saat bersamaan, penghasilan keuangan tercatat sebesar Rp 173,79 miliar, bagian atas hasil bersih entitas asosiasi Rp 1,19 miliar, dan penghasilan lain-lain Rp 71,27 miliar.

Dari rincian tersebut, setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 3,05 triliun. Turun dibandingkan semester I 2021 sebesar Rp 4,13 triliun.

Dari sisi aset perseroan hingga Juni 2022 tercatat sebesar Rp 42,5 triliun, turun dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 53,1 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 30,67 triliun dan aset tidak lancar Rp 11,83 triliun.

Liabilitas perseroan sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar Rp 17,67 triliun, turun dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 23,9 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 15,6 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 2,07 triliun.

Sementara ekuitas sampai akhir Juni 2022 tercatat turun menjadi Rp 24,83 triliun dibandingkan posisi akhir Desember sebesar Rp 53,1 triliun.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 63,3 per Saham

Sebelumnya, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) akan membagikan dividen Rp 63,3 per saham untuk tahun buku 2021. Pembagian dividen HM Sampoerna itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Kamis, 9 Juni 2022.

PT HM Sampoerna Tbk mencatatkan pendapatan bersih naik 7 persen menjadi Rp 98,9 triliun pada 2021 jika dibandingkan 2020 Rp 92,42 triliun. Namun, laba tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk turun 16,8 persen menjadi Rp 7,13 triliun pada 2021 dari periode 2020 Rp 8,58 triliun.

Mengutip keterangan tertulis perseroan, kenaikan pendapatan bersih 7 persen menjadi Rp 98,9 triliun pada 2021 didorong volume penjualan produk sigaret 82,8 miliar unit atau naik 4,3 persen dari tahun sebelumnya.

“Kami melihat hasil positif pada  tahun 2021 yang utamanya mencerminkan  total volume industri yang  lebih  tinggi  dibandingkan  periode  sebelumnya,  serta  pertumbuhan  pangsa  untuk  portofolio  SKT  dan  produk premium Sampoerna,” ujar  Presiden Direktur Sampoerna Mindaugas Trumpaitis.

Selain itu, hasil RUPST Perseroan, pemegang saham menyetujui pergantian Presiden Direktur Sampoerna dari Mindaugas Trumpaitis kepada Vassilis Gkatzelis, yang merupakan eksekutif internasional dengan 20 tahun pengalaman. Hal itu dalam General  Management,  pemasaran  dan penjualan, serta pengalaman di Asia, Uni Eropa, Afrika Utara dan Timur Tengah.

Mindaugas akan pindah ke Kanada sebagai Managing Director Rothmans Benson dan Hedges, afiliasi dari PMI.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

HM Sampoerna Ganti Presiden Direktur

Di  bawah  kepemimpinan  Mindaugas,  Sampoerna  berkembang  pesat  dan  terus  memimpin  industri  tembakau  Indonesia  selama  pandemi  seraya  menunjukkan  komitmen  yang  teguh  untuk  menjaga  kesejahteraan dan keselamatan semua karyawan, serta berkontribusi pada masyarakat luas.

Selain itu, di bawah kepemimpinan Mindaugas, berbagai pengakuan dan penghargaan bergengsi telah diraih Sampoerna. Presiden Komisaris Sampoerna John Gledhill menuturkan, Mindaugas juga telah memimpin pengenalan beberapa terobosan dan inovasi produk yang relevan bagi konsumen dewasa, antara lain memperkenalkan produk inovatif tembakau bebas asap, IQOS, melalui IQOS Club yang merupakan uji pasar terbatas sejak Maret 2019.

"Selain itu, Mindaugas mempertahankan  kinerja  Perusahaan  di  tengah  lingkungan  usaha  yang  penuh  tantangan  melalui  kerja  sama  yang  erat  dengan para pemangku kepentingan perusahaan, termasuk karyawan, mitra dagang, dan Pemerintah,”ujar John.

Perseroan percaya Vassilis adalah pemimpin yang tepat bagi Sampoerna untuk melanjutkan investasi jangka panjang perusahaan dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin industri tembakau di Indonesia.

“Hal ini tercermin dari pengalaman luas yang dimiliki Vassilis dalam bekerja di Philip Morris International selama hampir 20 tahun melalui penugasan di berbagai negara, termasuk Yunani, Swiss, Maroko, dan Mesir,” kata John. 

Vassilis  memulai  karier  di  Philip  Morris  pada  2003  dan  memegang  beberapa  peran  di  bidang  pemasaran  dan  penjualan  di  Republik  Ceko  dan  Yunani.  Sejak  saat  itu,  Vassilis  mengemban  berbagai tanggung jawab di tingkat yang lebih tinggi di fungsi pemasaran di berbagai negara.

Vassilis meraih Global Executive MBA dari INSEAD, termasuk studi di Abu Dhabi, Perancis, Singapura, dan Amerika Serikat, serta Diploma Non‐Eksekutif Direktur dari Financial Times di Inggris. Ia juga merupakan lulusan Athens University of Economics and Business, di mana ia menyelesaikan gelar sarjana dan magisternya di bidang manajemen.

 

 

4 dari 4 halaman

Kinerja Kuartal I 2022

Sebelumnya, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) membukukan kinerja keuangan beragam sepanjang tiga bulan pertama 2022. PT HM Sampoerna Tbk mencatat pertumbuhan penjualan tetapi laba bersih menurun pada kuartal I 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (9/5/2022), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatat penjualan Rp 26,16 triliun pada kuartal I 2022.

Penjualan perseroan naik 11,04 persen dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp 23,55 triliun. Beban pokok penjualan naik menjadi Rp 21,90 triliun pada kuartal I 2022, atau naik 18,25 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 18,52 triliun.

Laba kotor perseroan turun 15,42 persen menjadi Rp 4,26 triliun pada kuartal I 2022 dibandingkan periode kuartal I 2021 sebesar Rp 5,03 triliun. Perseroan menekan beban penjualan dari Rp 1,42 triliun pada kuartal I 2021 menjadi Rp 1,36 triliun pada kuartal I 2022.

Sementara itu, beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 528,50 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 455,73 miliar. Penghasilan keuangan turun dari Rp 131,47 miliar pada kuartal I 2021 menjadi Rp 95,16 miliar pada kuartal I 2022.

PT HM Sampoerna Tbk membukukan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 1,91 triliun pada kuartal I 2022. Realisasi laba itu susut 25,9 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,58 triliun.

Dengan melihat kondisi itu, laba per saham dasar dan dilusi tercatat Rp 16 pada kuartal I 2022 dari kuartal I 2021 sebesar Rp 22.

Total ekuitas perseroan naik menjadi Rp 31,12 triliun selama tiga bulan pertama 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 29,19 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 28,71 triliun hingga Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 23,89 triliun.

Perseroan mencatat aset Rp 59,83 triliun hingga Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 53,09 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 17,21 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 17,84 triliun.