Liputan6.com, Jakarta - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) optimistis capai target penjualan pada 2022 mendekati di atas Rp 30 triliun.
Direktur Utama Adira Finance, I Dewa Made Susila mengatakan, Adira Finance tidak akan revisi target penjualan pada 2022, mengingat perlu melakukan sejumlah hal sebelum melakukan revisi tersebut. Namun, ia optimistis target penjualan sentuh Rp 30 triliun.
Baca Juga
"Revisi target, coverage kita 300 persenan cukup punya pencadangan yang bagus, mengenai target tadi memang waktu ini kita bilang target range antara 15-25 persen, memang kita kasih rate tinggi karena kondisi penjualan otomotif, pada awal kita proyeksikan kendaraan roda dua dan roda empat, penjualan tumbuh sekitar 5 persen dibandingkan tahun lalu,” kata Dewa dalam konferensi pers Adira Finance, Jumat (29/7/2022).
Advertisement
Namun, melihat kondisi penjualan pada semester I 2022, penjualan kendaraan roda dua kemungkinan akan tumbuh lebih rendah atau datar.
"Target awal agak lebar karena salah satu men-driver industrinya, waktu itu kita bilang tumbuh 15-25 persen, 16-24 persen atau 30-32 triliun, kelihatannya kita akan ada di 30-32 triliun. Waktu awal diharapkan tumbuh 4-5 persen, per hari ini ada kecenderungan lebih rendah dari 5 persen,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, penjualan secara setahun penuh bisa berada di kisaran Rp 30-32 triliun.
"Itu mempengaruhi situasi target penjualan kita, tapi sejauh ini kami tidak merevisi target, karena kami perlu melakukan banyak hal sebelum melakukan revisi itu. Penjualan full year bisa di range 30-32 triliun,” ujar dia.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Adira Finance di JFK 2022
Sebelumnya, Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2022 berlangsung sejak 9 Juni hingga 17 Juli mendatang di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Pameran tahunan ini diikuti banyak perusahaan termasuk dari sektor otomotif.
Salah satu peserta pameran yang meramaikan gelaran ini adalah Adira Finance, perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor dan multiguna.
Di sepanjang penyelenggaraan JFK 2022, Adira Finance menyebut telah mencapai target terlalu cepat. Oleh karenanya mereka merevisi target penjualan yang telah ditetapkan sebelumnya.
"Di awal kami targetkan Rp 90-100 miliar tapi ternyata sampai hari 18 (JFK 2022) permintaan luar biasa, saat itu pencapaian kami sudah Rp 90 miliar. Jadi target kami revisi sampai penyelenggaraan kami harap mencapai Rp 200-200 miliar," terang Harry Latif, Direktur Portofolio PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk, Sabtu, 25 Juni 2022.
Dirinya menyebut, angka Rp 90 miliar tersebut merupakan total pembiayaan baik kendaraan bermotor dan juga multiguna. Sementara produk otomotif sendiri kontribusinya paling besar mencapai 80 persen.
"Di segmen mobil, pembiayaan mobil baru dan bekas menyumbang 43 persen, kalau motor baru dan bekas kontribusinya 39. Sisanya dari pembiayaan multiguna," kata Harry.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Pembiayaan Adira Finance Tumbuh 21 Persen pada Semester I 2022
Sebelumnya, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) mencatatkan pembiayaan baru meningkat 21 persen secara tahunan menjadi Rp 14,3 triliun.
Pembiayaan baru pada segmen mobil dan sepeda motor masing-masing meningkat sebesar 38 persen dan 3 persen pada semester I 2022.
Direktur Utama Adira Finance, I Dewa Made Susila mengatakan, pangsa pasar Adira Finance di segmen sepeda motor baru mengalami kenaikan sebesar 30 basis poin menjadi 9,2 persen, sementara pangsa pasar mobil baru relatif stabil menjadi 3,8 persen.
Dengan demikian total piutang yang dikelola (termasuk porsi pembiayaan bersama) Perusahaan dapat dipertahankan menjadi sebesar Rp 41,1 triliun pada semester I 2022.
“Pembiayaan baru pada semester I 2022, roda dua (motor) 38 persen, 44 persen roda empat mobil, 19 persen multi-purpose loan,” kata Dewa dalam konferensi pers Adira Finance, Jumat (29/7/2022).
Per posisi Juni 2022, rasio gross NPL konsolidasi membaik menjadi 2 persen, jika dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 3,2 persen yang didukung aktivitas ekonomi yang berangsur pulih sehingga mempengaruhi kapasitas pembayaran konsumen Adira Finance terus mencatatkan kinerja yang cukup baik hingga Juni 2022.
Pendapatan bunga perusahaan meningkat sebesar 2 persen secara tahunan menjadi Rp4,5 triliun, sementara beban bunga turun sekitar 6 persen secara tahunan menjadi Rp1,6 triliun yang sejalan dengan adanya penurunan pada jumlah pinjaman dan biaya bunga.
Sehingga, pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 7 persen secara tahunan menjadi Rp2,9 triliun dan margin bunga bersih meningkat dari 12,3 persen menjadi 14,4 persen pada semester I 2022.
Beban operasional tercatat naik sekitar 3 persen secara tahunan sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan bisnis Perusahaan, sementara cost of credit terus mengalami penurunan sebesar 36 persen secara tahunan menjadi Rp525,8 miliar pada semester I 2022. Sehingga Adira Finance membukukan laba bersih meningkat 40 persen secara tahunan menjadi Rp661 miliar.
Kinerja Perseroan
Hasilnya, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Perusahaan masing-masing meningkat menjadi 5,4 persen dan 15,5 persen.
Dari sisi pendanaan, Perusahaan melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan Perusahaan induknya, Bank Danamon dan memperoleh pinjaman eksternal yang meliputi pinjaman bank dan obligasi.
Per posisi Juni 2022, pembiayaan bersama mewakili 47 persen dari piutang yang dikelola. Sementara itu, total pinjaman eksternal Perusahaan di Juni 2022 turun 17 persen secara tahunan menjadi Rp 11,1 triliun, terdiri dari pinjaman bank baik dalam negeri dan luar negeri dan obligasi, masing-masing memberikan kontribusi 34 persen: 66 persen.
Hasilnya, gearing ratio turun menjadi 1,2 kali dari sebelumnya 1,7 kali pada semester I 2022, sehingga Perusahaan masih memiliki ruang gerak yang cukup besar untuk melakukan ekspansi bisnis ke depannya.
Sementara itu, sepanjang semester I 2022, konsumen telah menikmati insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah atau PPNBM dengan insentif ini sebagian besar telah berakhir di semester I 2022. Oleh karena itu, penjualan ritel mobil baru domestik berhasil tumbuh signifikan sebesar 21 persen secara tahunan menjadi 465 ribu unit.
Advertisement