Liputan6.com, Jakarta - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) membukukan pendapatan naik tipis, tetapi laba merosot signifikan hingga Juni 2022.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (1/8/2022), PT Gudang Garam Tbk mencatat pendapatan Rp 61,67 triliun selama semester I 2022. Pendapatan perseroan naik tipis 1,8 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 60,56 triliun.
Baca Juga
Perseroan mencatat kenaikan biaya pokok penjualan 4,37 persen menjadi Rp 56,53 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 54,16 triliun. Laba bruto perseroan tercatat susut 19,77 persen menjadi Rp 5,13 triliun hingga Juni 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,40 triliun.
Advertisement
PT Gudang Garam Tbk catat penurunan pendapatan lainnya darI Rp 185,03 miliar pada semester I 2021 menjadi Rp 134,66 miliar pada semester I 2022. Beban usaha naik menjadi Rp 3,88 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,56 triliun.
Beban lainnya susut menjadi Rp 1,8 miliar pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,9 miliar. Laba kurs naik menjadi Rp 16,04 miliar selama enam bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 9,12 miliar.
Perseroan mencatat laba usaha merosot 54 persen menjadi Rp 1,39 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,03 triliun.
PT Gudang Garam Tbk membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 956,14 miliar. Laba tersebut anjlok 59,37 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 2,35 triliun.Â
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Total Ekuitas Perseroan
Perseroan mencatat laba per saham dasar dan dilusi sebesar Rp 497 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1.223. Total ekuitas tercatat Rp 55,91 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 59,28 triliun.
Sementara itu, total liabilitas turun menjadi Rp 27,71 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 30,67 triliun. Perseroan mencatat aset turun menjadi Rp 83,63 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2022 sebesar Rp 89,96 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 4,7 triliun pada 30 Juni 2022.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat, 29 Juli 2022, saham GGRM melemah 2,45 persen ke posisi Rp 27.850 per saham.
Saham GGRM berada di level tertinggi Rp 28.075 dan terendah Rp 27.500 per saham. Total volume perdagangan 4,29 miliar saham. Nilai transaksi Rp 119,1 miliar. Total frekuensi perdagangan 6.382 kali.
Â
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Tebar Dividen 2021
Sebelumnya, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) akan membagikan dividen untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 4,32 triliun.
Pembagian dividen tersebut setara Rp 2.250 per saham. Penetapan dividen itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Gudang Garam Tbk pada Kamis, 30 Juni 2022. Selain itu, laba yang tidak dibagikan akan dimasukkan dalam akun saldo laba dan akan digunakan untuk menambah modal kerja perseroan.
RUPST Perseroan juga merombak susunan pengurus perseroan. RUPST mengangkat Indra Gunawan Wonowidjojo sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan dan Slamet Budiono sebagai direktur perseroan. Penetapan tersebut terhitung sejak Rapat Umum Pemegang Saham dan untuk jangka waktu yang merupakan sisa masa jabatan dari anggota direksi lainnya yang masih menjabat hingga penutupan Rapat Umum Pemegang Saham pada 2025.
Dengan demikian, susunan pengurus perseroan antara lain:
Dewan Komisaris:
-Presiden Komisaris: Juni Setiawati Wonowidjojo
-Komisaris: Lucas Mulia Suhardja
-Komisaris Independen: Frank Willem van Gelder
-Komisaris Independen: Gotama Hengdratsonata
Direksi:
-Presiden Direktur: Susilo Wonowidjojo
-Wakil Presiden Direktur: Indra Gunawan Wonowidjojo
-Direktur: Heru Budiman
-Direktur: Herry Susianto
-Direktur: Istata Taswin Siddharta
-Direktur: Andik Wahyudi
-Direktur: Hamdhany Halim
-Direktur: Slamet Budiono
-Direktur Independen: Sony Sasono Rahmadi
Â
Kinerja 2021
Sebelumnya, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mengumumkan laporan keuangan untuk periode tahun buku 2021. Perseroan dan entitas anak membukukan kenaikan pendapatan 9,09 persen menjadi Rp 124,88 triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 114,48 triliun.
Merujuk laporan keuangan Gudang Garamyang disampaikan kepada bursa, Kamis (31/3/2022), pendapatan dari rokok tercatat Rp 123,28 triliun.
Disusul pendapatan membukukan pertumbuhan pendapatan tetapi laba merosot pada 2021 dari kertas karton Rp 2,37 triliun dan pendapatan lain-lain Rp 92,13 miliar. Dengan eliminasi Rp 859,8 miliar.
Sejalan dengan kenaikan pendapatan, biaya pokok penjualan juga naik menjadi Rp 110,61 triliun dari Rp 97.1 triliun pada 2020. Sehingga perseroan membukukan laba bruto Rp 14,27 triliun, turun 17,92 persen dibanding tahun sebelumnya Rp 17,34 triliun.
Pada periode itu, perseroan mencatatkan pendapatan lainnya sebesar Rp 236.68 miliar dan laba kurs bersih Rp 16,72 miliar. Pada saat bersamaan, beban usaha tercatat sebesar Rp7,16 triliun dan beban lainnya Rp 4,3 miliar. Sehingga diperoleh laba usaha sebesar Rp 7,36 triliun, turun 26,72 persen dibanding posisi akhir 2020 sebesar Rp 10,05 triliun.
Setelah dikurangi beban bunga dan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 5,61 triliun, turun 26,71 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 7,65 triliun. Laba per saham dasar dan dilusi menjadi Rp 2,913 dari sebelumnya Rp 3.975.
Aset perseroan hingga Desember 2021 tercatat sebesar Rp 89,96 triliun, naik dari posisi akhir 2020 sebesar Rp 78,19 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 59,31 triliun dan aset tidak lancar Rp 30,65 triliun. Liabilitas tercatat naik dari Rp 19,67 triliun di 2020 menjadi Rp 30,68 triliun pada 2020.
Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 28,37 triliun dan sisanya Rp 2,31 triliun merupakan liabilitas jangka panjang. Sementara ekuitas perseroan hingga akhir Desember 2021 tercatat sebesar Rp 59,29 triliun, naik tipis dibandingkan posisi tahun sebelumnya sebesar Rp 58,52
Â
Advertisement