Sukses

Austindo Nusantara Jaya Kantongi Laba Setara Rp 286,9 Miliar pada Semester I 2022

PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mencatat pertumbuhan laba dan pendapatan pada semester I 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Raihan tersebut sejalan dengan pendapatan Austindo Nusantara Jaya 19,7 persen atau USD 144,1 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini terutama disebabkan oleh naiknya Harga Jual Rata-Rata (HJR) Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK).

Selama lima bulan pertama tahun ini, tren harga CPO terus meningkat. Namun, mulai turun karena keputusan Pemerintah Indonesia untuk menerapkan larangan ekspor crude palm oil (CPO) dan produk turunannya dalam upaya menstabilkan harga minyak goreng dalam negeri.

“Kami mencatat HJR untuk CPO sebesar USD 1.043 per mt pada semester pertama 2022, 45,1 persen lebih tinggi dari HJR periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar USD 719 per mt. Sedangkan HJR untuk PK pada semester pertama 2022 sebesar USD 777 per mt, 57,0 persen lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu,” ujar Direktur Utama PT Austindo Nusantara Jaya Tbk, Lucas Kurniawan, dikutip dari keterangan tertulis Senin (1/8/2022).

PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mengumumkan kinerja operasional dan keuangan semester pertama 2022. Pada periode tersebut, perseroan mencatat mencatat laba bersih sebesar USD 19,3 juta atau sekitar Rp 286,9 miliar (kurs Rp 14.865 per USD). Laba itu naik 66,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Kontribusi

Secara rinci, pendapatan perseroan didominasi oleh penjualan CPO dan PK dengan kontribusi sebesar 98,8 persen terhadap total pendapatan perusahaan atau sebesar USD 142,3 juta, dibandingkan dengan USD 119,4 juta atau 99,2 persen pada periode yang sama pada 2021.

Penjualan sagu berkontribusi sebesar USD 845,9 ribu dari total pendapatan pada semester pertama 2022, naik USD 438,1 ribu dibandingkan periode yang sama tahun lalu karena meningkatnya volume dan harga penjualan.

Sementara, pendapatan dari penjualan edamame berkontribusi sebesar USD 657,1 ribu, naik sebesar 178,5 persen dari USD 235,9 ribu pada semester I 2021. Kenaikan tersebut disebabkan lebih tingginya volume penjualan edamame segar dan beku dan harga jual edamame beku. Perseroan memulai operasi komersial produk edamame beku pada kuartal III 2021.

Segmen energi terbarukan berkontribusi sebesar USD 284,5 ribu, lebih tinggi dibandingkan semester I 2021, yaitu USD 277,3 ribu. Hal ini disebabkan oleh lebih tingginya produksi listrik pada pembangkit listrik biogas perseroan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pada saat bersamaan, beban pokok pendapatan tercatat sebesar USD 106,6 juta. Sehingga perseroan memperoleh laba bruto sebesar USD 37,6 juta, naik tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 37,2 juta.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Kinerja Keuangan Semester I 2022

Pada periode ini, perseroan mencatatkan pendapatan dividen sebesar USD 192 dan penghasilan lain-lain sebesar USD 837,7 ribu. Pada saat bersamaan, rugi kurs mata uang asing tercatat sebesar USD 897,37 ribu, beban penjualan USD 499,23 ribu, beban karyawan USD 4,31 juta, beban umum dan administrasi USD 2,32 juta.

Dari rincian tersebut, perseroan memperoleh laba usaha sebesar USD 30,31 juta, naik 64,18 persen dibandingkan semester I 2021. Biaya keuangan tercatat sebesar USD 2,2 juta. Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan mencatatkan laba periode berjalan sebesar USD 19,3 juta. Naik 66,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar USD 19,52 juta atau sekitar Rp 290,1 miliar. Naik 69 persen dibandingkan semester I 2021 sebesar USD 11,54 juta.

Merujuk laporan keuangan perseroan, total aset sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar USD 641,8 juta atau turun dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 646,4 juta. Terdiri dari aset lancar USD 91,5 juta dan aset tidak lancar USD 550,3 juta.

Liabilitas hingga Juni 2022 sebesar USD 211,7 juta, naik dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 219,4 juta. Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar USD 47,9 juta dna liabilitas jangka panjang USD 163,74 juta. Sementara ekuitas sampai dengan paruh pertama tahun ini tercatat sebesar USD 430,1 juta, naik dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 427 juta.

 

4 dari 4 halaman

Tebar Dividen 2021

Sebelumnya, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) akan membagikan dividen tunai sebesar USD 10 juta, setara Rp 144,23 miliar atau Rp 43 per lembar saham.

Dividen itu merupakan 25 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2021. Adapun sepanjang tahun lalu, Austindo Nusantara Jaya mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 40,03 juta. Naik 1.604,74 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar USD 2,35 juta.

Raihan tersebut sejalan dengan kenaikan pendapatan yang tercatat sebesar USD 266,79 juta pada 2021. Naik hampir dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya sebesar USD 164,1 juta.

Rencana pembagian dividen itu telah mendapat persetujuan pemegang saham  dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang digelar pada Rabu, 8 Juni 2022.

Sisa laba bersih tahun buku 2021 akan dibukukan sebagai laba ditahan yang akan digunakan untuk menambah modal kerja perseroan. Berikut jadwal pembagian dividen tunai PT Austindo Nusantara Jaya Tbk: Tanggal efektif: 08 Juni 2022

Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 16 Juni 2022

Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 17 Juni 2022

Tanggal cum dividen di pasar tunai: 20 Juni 2022

Tanggal ex dividen di pasar tunai: 21 Juni 2022

Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 20 Juni 2022 pukul 16.00

Tanggal pembayaran dividen: 8 Juli 2022

Pada penutupan perdagangan Jumat, 10 Juni 2022, saham ANJT melemah 1,95 persen ke posisi Rp 1.005 per saham. Saham ANJT dibuka stagnan Rp 1.025.

Saham ANJT berada di level tertinggi Rp 1.040 dan terendah Rp 1.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 998 kali dengan volume perdagangan 31.799 saham. Nilai transaksi Rp 3,2 miliar.