Sukses

IHSG Naik 0,25 Persen di Tengah Rilis Inflasi Juli 2022

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat terbatas 0,25 persen ke posisi 6.988,78 pada Senin, 1 Agustus 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan Senin,  (1/8/2022). Penguatan IHSG di tengah pengumuman inflasi Juli 2022 yang tercatat 0,64 persen.

Mengutip data RTI, IHSG menguat terbatas 0,25 persen ke posisi 6.988,78. Indeks LQ45 bertambah 0,34 persen ke posisi 981,98. Sebagian besar indeks acuan menghijau.  Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.005,29 dan terendah 6.949,63.

Sebanyak 267 saham menguat dan 266 saham melemah. 150 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.400.176 kali dan volume perdagangan 25,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 14,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 14.874.

Sebagian besar sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXtransportasi menguat 1,86 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic menanjak 0,99 persen dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal mendaki 0,78 persen.

Selain itu, indeks sektor saham IDXinfrastruktur bertambah 0,75 persen, indeks sektor saham IDXenergy mendaki 0,49 persen dan indeks sektor saham IDXfinance naik 0,31 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXhealth susut 1,38 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXsiklikal melemah 0,77 persen, demikian juga indeks sektor saham IDXtechno merosot 0,77 persen.

IHSG masih bertahan di zona hijau meski inflasi nasional melejit pada 2022. Per Juli 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka inflasi secara tahunan mencapai 4,94 persen sedangkan bulanan di angka 0,64 persen.

Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, hasil itu didapat dari hasil pemantauan indeks harga konsumen (IHK) di 90 kota, yang seluruhnya mengalami inflasi.

"Inflasi pada bulan Juli 2022 berdasarkan hasil pemantauan BPS di 90 kota, terjadi inflasi 0,64 persen," dalam sesi konferensi pers yang digelar secara hybrid, Senin (1/8/2022).

Adapun secara tahun kalender (Januari-Juli 2022) angka inflasi mencapai 3,85 persen. Sementara secara tahunan atau year on year (YoY) inflasi menyentuh 4,94 persen.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers pada 1 Agustus 2022

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham HAIS melambung 22,88 persen

-Saham MPRO melambung 18,18 persen

-Saham IBST melambung 14,89 persen

-Saham TGKA melambung 14,34 persen

-Saham SMDR melambung 13,13 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham OLIV melemah 9,76 persen

-Saham MGLV melemah 9,72 persen

-Saham UFOE melemah 7 persen

-Saham IPPE melemah 6,94 persen

-Saham PANI melemah 6,94 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 877,3 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 782,9 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 565,6 miliar

-Saham ANTM senilai Rp 498,1 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 486,3 miliar

 

Saham-saham teraktif secara frekuensi antara lain:

-Saham BMTR tercatat 58.389 kali

-Saham WINR tercatat 44.126 kali

-Saham GZCO tercatat 41.008 kali

-Saham ANTM tercatat 35.092 kali

-Saham GOTO tercatat 30.708 kali

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Menguat Usai Rilis Data Ekonomi China

Sebelumnya, saham Asia menguat pada Senin, 1 Agustus 2022. Bursa saham China menanjak setelah rilis data aktivitas pabrik swasta China yang sedikit tumbuh.

Indeks manajer pembelian manufaktur Caixin/Markit China pada Juli berada di posisi 50,4 dibandingkan 51,5 yang diprediksi dalam jajak pendapat Reuters. Pada Juni tercatat 51,7.  Namun, angka itu lebih baik dari pada data indeks manajer pembelian resmi China yang dirilis selama akhir pekan yang menunjukkan kontraksi dalam aktivitas pabrik.

Bursa saham China menguat. Indeks Shanghai naik 0,21 persen ke posisi 3.259,96 dan indeks Shenzhen bertambah 1,19 persen ke posisi 12.413,87. Pembacaan PMI berurutan dan mewakili ekspansi atau kontraksi dari bulan ke bulan. Angka 50 memisahkan pertumbuhan dari penurunan.

“Kontraksi dalam PMI manufaktur resmi China menjadi 49 pada Juli dari 50,2 pada Juni menggarisbawahi tingkat ketidakpastian seputar  pertumbuhan yang berasal dari kenaikan kasus COVID-19, perlambatan permintaan global dan risiko pasar properti,” ujar Ekonom Mizuho Bank, Venkateswaran Lavanya, dikutip dari CNBC.

Ia menambahkan, awal buruk untuk kuartal III 2022 semakin memperkuat risiko China akan kehilangan target pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) 2022 sekitar 5,5 persen. “Ini dengan latar belakang otoritas yang memberi sinyal pekan lalu tidak ada stimulus besar yang akan datang bahkan ketika negara itu tetap berpegang pada kebijakannya. “Kebijakan dinamis nol COVID-19,” tulis dia.

 

4 dari 4 halaman

Indeks Hang Seng

Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong memangkas koreksi sebelumnya. Indeks Hang Seng naik sedikit ke posisi 20.165,84.Saham Alibaba melemah 3,76 persen.

Pada Jumat, 29 Juli 2022, Alibaba ditambahkan ke daftar perusahaan yang berisiko delisting di bawah Holding Foreign Companies Accountable Act yang terdaftar di AS turun 11 persen pada sesi perdagangan regular.

"Alibaba akan terus memantau perkembangan pasar, mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku dan berusaha untuk mempertahankan status pencatatannya di NYSE dan Bursa Efek Hong Kong,” tulis perseroan.

HSBC mengumumkan penurunan laba sebelum pajak menjadi USD 9,2 miliar pada semester I 2022. Perseroan menyatakan penurunan USD 1,7 miliar. Saham HSBC yang tercatat di Hong Kong naik 4,96 persen.

Di sisi lain, indeks Jepang Nikkei naik 0,69 persen ke posisi 27.993,35. Indeks Topix bertambah 1,02 persen ke posisi 1.960,11. Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,69 persen ke posisi 6.993. Indeks Korea Selatan Kospi menguat ke posisi 2.452,25 dan indeks Kosdaq bertambah 0,5 persen menjadi 807,61. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,21 persen.

Indeks dolar AS berada di posisi 105,719. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 132,48 per dolar AS, lebih kuat dari level yang terlihat awal pekan lalu. Dolar Australia berada di posisi USD 0,7023.

Harga minyak melemah. Harga minyak berjangka Amerika Serikat turun 0,82 persen menjadi USD 97,81 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent susut 0,24 persen menjadi USD 103,72 per barel.