Sukses

IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan 2 Agustus 2022, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat dengan kisaran 6.789-7.074 pada Selasa, 2 Agustus 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Selasa, (2/8/2022). Rilis kinerja emiten semester I 2022 bayangi laju IHSG.

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG setelah rilis data ekonomi inflasi masih terlihat akan berada dalam rentang sideways dengan potensi kenaikan terbatas.

"Sentimen akan berasal dari laporan kinerja emiten sepanjang semester I dan kuartal II 2022 yang merupakan faktor-faktor yang dapat memberikan pengaruh terhadap pergerakan IHSG saat ini,” ujar dia dalam catatannya.

William prediksi, IHSG berpotensi menguat dengan kisaran 6.789-7.074 pada Selasa pekan ini.

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup menguat 0,2 persen ke level 6.968 pada Senin, 1 Agustus 2022. IHSG dinilai belum mampu break dari level resistance terdekatnya di 7.032.

"Kami perkirakan, posisi IHSG saat ini sedang berada di akhir wave (b) dari wave [y] dari wave Y, sehingga penguatan IHSG akan relatif terbatas paling tidak untuk menguji 7.032-7.070. Namun demikian, waspadai akan koreksi agresif yang akan terjadi apabila IHSG tidak mampu break 7.032,” ujar dia.

Ia menuturkan, IHSG akan rawan koreksi ke rentang 6.740-6.850. Herditya prediksi, level support IHSG di 6.850,6.757 dan resistance 7.032,7.070.

Untuk saham yang dapat dicermati pelaku pasar, Herditya memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Sedangkan William memilih saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

Selain itu, saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari PT MNC Sekuritas:

1.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) - Buy on Weakness (2.080)

Pada perdagangan Senin, 1 Agustus 2022, saham ANTM ditutup menguat 6,4 persen ke level 2.080, tetapi penguatan ANTM masih tertahan oleh MA60-nya.

“Kami perkirakan, selama ANTM tidak terkoreksi ke bawah 1.825 sebagai supportnya, maka ANTM masih berpeluang menguat untuk membentuk bagian dari wave (iii),” ujar dia

Buy on Weakness: 1.920-2.050

Target Price: 2.260, 2.385

Stoploss: below 1.825

 

2.PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) - Buy on Weakness (1.715)

Saham  ASSA ditutup menguat 2,7 persen ke level 1.715 pada perdagangan, 1 Agustus 2022.

“Kami perkirakan, posisi ASSA saat ini sedang berada di akhir wave [b] dari wave A, sehingga koreksi ASSA akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali,” ujar dia.

Buy on Weakness: 1.590-1.700

Target Price: 1.875, 2.030

Stoploss: below 1.415

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Saham BBYB-INCO

3.PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) - Spec Buy (1.355)

Saham BBYB ditutup menguat 2,7 persen ke level 1.355 pada perdagangan, 1 Agustus 2022. Selama BBYB tidak terkoreksi ke bawah 1.235 sebagai supportnya, posisi BBYB sedang berada di awal wave [c] label hitam terlebih apabila mampu break resistance di 1,400.

“Namun dapat cermati label merah, dimana BBYB masih rawan koreksi membentuk wave [b],” kata dia.

Spec Buy: 1.310-1.345

Target Price: 1.480, 1.800

Stoploss: below 1.235

 

4.PT Vale Indonesia Tbk (INCO) - Sell on Strength (6.350)

Pada 1 Agustus 2022, saham INCO ditutup menguat 4,1 persen ke level 6.350, tetapi penguatan INCO masih tertahan oleh level MA60.

“Kami perkirakan, posisi INCO saat ini sudah berada di akhir wave A dari wave (B), sehingga INCO rawan terkoreksi untuk membentuk wave B ke rentang area 5.400-5.800. Rentang level koreksi tersebut dapat dijadikan sebagai level buyback,” ujar dia.

Sell on Strength: 6.400-6.650

4 dari 4 halaman

Penutupan IHSG 1 Agustus 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan Senin, 1 Agustus 2022. Penguatan IHSG di tengah pengumuman inflasi Juli 2022 yang tercatat 0,64 persen.

Mengutip data RTI, IHSG menguat terbatas 0,25 persen ke posisi 6.988,78. Indeks LQ45 bertambah 0,34 persen ke posisi 981,98. Sebagian besar indeks acuan menghijau.  Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.005,29 dan terendah 6.949,63.

Sebanyak 267 saham menguat dan 266 saham melemah. 150 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.400.176 kali dan volume perdagangan 25,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 14,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 14.874.

Sebagian besar sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXtransportasi menguat 1,86 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic menanjak 0,99 persen dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal mendaki 0,78 persen.

Selain itu, indeks sektor saham IDXinfrastruktur bertambah 0,75 persen, indeks sektor saham IDXenergy mendaki 0,49 persen dan indeks sektor saham IDXfinance naik 0,31 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXhealth susut 1,38 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXsiklikal melemah 0,77 persen, demikian juga indeks sektor saham IDXtechno merosot 0,77 persen.

IHSG masih bertahan di zona hijau meski inflasi nasional melejit pada 2022. Per Juli 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka inflasi secara tahunan mencapai 4,94 persen sedangkan bulanan di angka 0,64 persen.