Liputan6.com, Jakarta - PT Jhonlin Agro Raya Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham JARR. Perseroan menyelesaikan masa penawaran umum perdana (offering period) pada 2 Agustus 2022 dan meraih dana sebanyak Rp 366,8 miliar dari penawaran umum perdana (IPO).
Perseroan melepas 1,22 miliar lebih saham dengan harga penawaran Rp 300 per saham dalam rangka IPO. Pada masa penawaran umum perdana, perseroan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed). Direktur Investment Banking PT Investindo Nusantara Sekuritas, Anshy ML Mawuntu menerangkan, pada masa penawaran umum yang menggunakan sistem penawaran elektronik ini, tercatat sebanyak hampir 27 ribu pemesanan saham JARR.
Baca Juga
“Dari total pemesanan saham yang masuk, sejumlah lebih dari 7 miliar saham merupakan permintaan yang berasal dari pooling allotment, sehingga terjadi oversubscribed sebesar 58x dan kelebihan permintaan sebanyak hampir 7 kali dari total saham yang ditawarkan," terangnya dalam keterangan resmi, Kamis (4/8/2022).
Advertisement
Adapun dana hasil IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi rencananya akan digunakan sekitar 21 persen untuk pembayaran sebagian biaya pembangunan pabrik kelapa sawit dan sekitar 79 persen akan digunakan untuk modal kerja.
Didirikan pada 2014, PT Jhonlin Agro Raya Tbk merupakan perusahaan perkebunan yang bergerak di bidang kelapa sawit terpadu berlokasi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan luas izin usaha mencapai 17.020,26 hektar.
Saat ini Perseroan melakukan tahap penyelesaian pembangunan pabrik minyak goreng dengan kapasitas 250 TPD yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2022, dan proses persiapan dan pematangan lahan pembangunan pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 60 TPH.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham JARR Melonjak
Sebelumnya, PT Jhonlin Agro Raya Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis 4 Agustus 2022. Pada perdagangan perdana, emiten berkode JARR ini melonjak signifikan.
Mengutip data RTI, saham JARR dibuka naik Rp 60 ke posisi Rp 360 dari harga perdana Rp 300 per saham. Pada pukul 10.57 WIB, saham JARR melonjak 24,67 persen ke posisi Rp 374 per saham.
Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi Rp 374 dan terendah Rp 328 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.944 kali dengan volume perdagangan saham 1.687.333 saham. Nilai transaksi Rp 61,3 miliar.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, saham perseroan saat ini masuk dalam papan pengembangan.
"PT Jhonlin Agro Raya Tbk resmi menjadi perusahana tercatat ke 33 pada tahun ini, dan menjadi perusahana tercatat saham ke 749 di BEI saat ini,” kata dia dalam Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham JARR, Kamis (4/8/2022).
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Selanjutnya
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Jhonlin Agro Raya Tbk, Zafrinal menghaturkan terima kasih kepada seluruh lembaga penunjang dan otoritas terkait yang turut mendukung proses pencatatan saham perdana perseroan.
"Pencatatan saham ini merupakan realisasi dari komitmen manajemen untuk go public melalui mekanisme perdagangan di BEI, mulai saat ini PT Jhonlin Agro Raya Tbk resmi menjadi perusahaan publik,” kata Zafrinal.
Didirikan pada 2014, PT Jhonlin Agro Raya Tbk merupakan perusahaan perkebunan yang bergerak di bidang kelapa sawit terpadu berlokasi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan luas izin usaha mencapai 17.020,26 hektar.
Saat ini Perseroan sedang melakukan tahap penyelesaian pembangunan pabrik minyak goreng dengan kapasitas 250 TPD yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2022, dan proses persiapan dan pematangan lahan pembangunan Pabrik Kelapa Sawit dengan kapasitas 60 TPH. “Bersama PT Jhonlin Agro Raya Tbk, membangun daerah, membangun Indonesia,” imbuh Zafrinal.
Catatkan Saham Perdana di BEI
Sebelumnya, PT Jhonlin Agro Raya Tbk catatkan saham di papan pengembangan BEI dengan kode saham JARR. Jhonlin Agro Raya tercatat sebagai perusahaan tercatat ke-33 pada 2022.
Jumlah saham yang dicatatkan mencapai 8 miliar saham yang terdiri dari saham pendiri sebesar 6,77 miliar saham, dan penawaran umum sebesar 1,22 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Perseroan mematok harga IPO Rp 300 per saham. Dengan demikian, perseroan meraup dana Rp 366,88 miliar dari IPO.
Rencana pemakaian dana IPO antara lain sekitar 21 persen untuk pembayaran sebagian biaya pembangunan proyek pabrik kelapa sawit. Kemudian sisanya sekitar 79 persen untuk modal kerja yaitu pembelian CPO dan bahan baku lainnya.
Untuk melaksanakan IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Investindo Nusantara Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Pemegang saham perseroan setelah IPO antara lain PT Eshan Agro Sentosa sebesar 84,64 persen, PT Sinar Bintang Mulai sebesar 0,08 persen dan masyarakat sebesar 15,29 persen.
Sesuai ketentuan peraturan bursa Nomor I-A, jumlah saham free float perseroan sebesar 1,22 miliar saham atau 15,29 persen.
Advertisement