Liputan6.com, Jakarta - Rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2022 dan laporan keuangan semester I 2022 akan membayangi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Analis optimistis ekonomi Indonesia pada kuartal II 2022 masih bertumbuh sehingga beri angin segar untuk IHSG.
Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis mengatakan, pengumuman pertumbuhan ekonomi diperkirakan tumbuh, sehingga berdampak positif bagi IHSG.
Baca Juga
“Kami melihat IHSG akan tumbuh sebesar 5,10-5,15 persen secara tahunan pada kuartal II 2022,” kata Abdul kepada Liputan6.com, Kamis, 4 Agustus 2022.
Advertisement
Abdul prediksi IHSG menguat pada level resistance 7.121-7.138 dan supportnya 7.025-7.046.
“Jika IHSG menguat kami memperkirakan IHSG di resistance 7.121 – 7.138, jika terjadi koreksi pada IHSG maka supportnya berada di level 7.025 – 7.046,” ujar dia.
Dia menegaskan, yang dicermati pasar adalah bagaimana dengan pertumbuhan ekonomi nanti, apakah akan di bawah harapan atau sesuai dengan harapan pelaku pasar.
Di tengah sentimen pengumuman pertumbuhan ekonomi, saham yang menarik dicermati, Abdul memilih saham-saham di sektor perbankan.
Sementara itu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya mengungkapkan, meski belum secara resmi rilis tetapi PDB kuartal II 2022 yang bertumbuh sudah berhasil mendongkrak IHSG ke atas level psikologisnya di 7.000.
"Mayoritas pelaku pasar memperkirakan bahwa perekonomian Indonesia kuartal II 2022 bisa tumbuh di atas 5 persen, sesuai target BI,” kata Cheryl.
Cheryl menuturkan, dalam jangka pendek IHSG berpotensi bergerak di kisaran .6.900-7.150.
Untuk saham yang bisa dicermati pelaku pasar, Cheryl memilih saham teknologi antara lain GOTO, BUKA dan EMTK.
“Saham-saham sektor teknologi bisa dicermati karena hasil earning yang memuaskan seperti, GOTO, BUKA, EMTK,” ungkapnya.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pelaku Pasar Juga Cermati Laporan Keuangan Emiten
Sedangkan, Analis PT Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova menilai, IHSG secara teknikal mengalami pergerakan konsolidasi yang cenderung terkontraksi. Saat ini IHSG menghadapi zona resistance 7.108-7.156 sehingga diperkirakan akan ada koreksi pada Agustus ini dengan estimasi ke 6.800-6.900.
"Yang perlu dicermati pelaku pasar salah satunya laporan keuangan semester I yang saat ini sedang dirilis serta kinerja kuartal III nanti,” kata dia.
Ivan merekomendasikan saham-saham yang menarik dicermati pelaku pasar yakni dari dari sektor perbankan dan konsumer.
Selain itu, Research Analyst MNC Sekuritas, Aqil Triyadi memperkirakan IHSG berpotensi menguat seiring dengan rilis data produk domestik bruto (PDB) kuartal II 2022 yang berpeluang bertumbuh.
"Kami perkirakan GDP kuartal II 2022 berada di level 3,50 kuartal ke kuartal,5,22 secara tahunan. Kisaran IHSG besok support 7.030,resistance 7.100,” ujar dia.
Dia menambahkan, pasar akan memandang positif ekonomi Indonesia di tengah pertumbuhan ekonomi di beberapa negara yang melambat. Sehingga hal ini akan menjadi katalis positif bagi IHSG.
Untuk saham yang bisa dicermati, Aqil memilih antara lain BRPT, ABBA, MPMX, WIRG.
“Saham-saham yang perlu dicermati BRPT, ABBA, MPMX, WIRG,” ujar dia.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Penutupan IHSG Kamis 4 Agustus 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuatif pada perdagangan Kamis, (4/8/2022). IHSG berbalik arah menghijau ditopang sektor saham teknologi.
Pada penutupan perdagangan, IHSG menguat tipis 0,15 persen ke posisi 7.057,34. Indeks LQ45 bertambah 0,38 persen ke posisi 1.003,77. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada sesi perdaganan, IHSG sempat bergerak di zona merah kemudian berbalik arah menghijau. Bahkan IHSG sempat sentuh level tertinggi 7.075,56.
Namun, IHSG juga sempat sentuh level terendah di 7.025,05. Sebanyak 270 saham menguat sehingga angkat IHSG. 245 saham melemah dan 169 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham 1.328.973 kali dengan volume perdagangan 27,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13,6 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.901.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau. Sektor saham IDXtechno menguat 3,08 persen, dan pimpin penguatan. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi menanjak 1,35 persen, indeks sektor saham IDXbasic menguat 0,77 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal mendaki 0,76 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur menanjak 0,61 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy melemah 2,57 persen, dan catat koreksi saham terbesar. Indeks sektor saham IDXindustry susut 0,47 persen, indeks sektor saham IDXfinance tergelincir 0,09 persen dan indeks sektor saham IDXhealth merosot 0,07 persen.
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis, 4 Agustus 2022. Bursa saham Asia ikuti reli di wall street dan investor menepis ketegangan gepolitik setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi kunjungi Taiwan.
Indeks Hang Seng
Indeks Hong Kong Hang Seng melompat lebih dari dua persen dan, ditutup naik 1,76 persen. Indeks Hang Seng teknologi menguat 2,82 persen.
Hal itu didorong saham Alibaba yang naik lebih dari 4 persen jelang laporan laba. Raksasa e-commerce China ini akan catatkan penurupnan pendapatan untuk pertama kali, menurut perkiraan analis. Namun, pendapatan juga diharapkan meningkat.
Saham Meituan naik 3,44 persen, dan JD.Com menguat 5,15 persen. Pelosi bertemu Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada Rabu pekan ini meski diberi peringatan oleh Beijing.
Bursa saham China menguat pada perdagangan Kamis pekan ini setelah sempat melemah. Indeks Shanghai bertambah 0,8 persen ke posisi 3.189,04 dan indeks Shenzhen bertambah 0,69 persen ke posisi 12.065,22.
“Secara historis pasar cenderung bergerak cukup cepat dari peristiwa seperti ini, dan Anda dapat melihat hari ini pasar sudah mulai rebound cukup kuat,” ujar Direktur Pelaksana UBP, Vey-Sern Ling dikutip dari CNBC.
Advertisement