Sukses

Blue Bird Kantongi Pendapatan Rp 1,54 Triliun pada Semester I 2022

PT Blue Bird Tbk (BIRD) kantongi pertumbuhan pendapatan 48,05 persen dan raih laba pada semester I 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Blue Bird Tbk (BIRD) catatkan kinerja keuangan positif pada semester I 2022. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuha pendapatan dan mencetak laba bersih selama enam bulan pertama 2022.

PT Blue Bird Tbk membukukan laba periode berjalan Rp 147,97 miliar pada semester I 2022. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 30,06 miliar. Hal itu juga didukung pendapatan naik 48,05 persen menjadi Rp 1,54 triliun pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,04 triliun.

Kemudian, sepanjang semester I 2022, margin laba kotor Perseroan naik hingga 20 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Melalui kinerja positif ini, Blue Bird kembali menunjukkan akuntabilitasnya dalam melakukan turn around dari kerugian pada periode yang sama tahun lalu di tengah pandemi COVID-19.

Beban langsung naik menjadi 32,3 persen menjadi Rp 1,10 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 836,90 miliar. Dengan demikian laba bruto bertambah 110,95 persen menjadi Rp 440,18 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 208,65 miliar.

Beban usaha naik tipis 9,1 persen menjadi Rp 286,40 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 262,38 miliar. Perseroan mencatat laba usaha Rp 153,77 miliar hingga Juni 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 53,72 miliar.

Melihat kondisi itu, perseroan mencatat laba per saham dasar yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 58 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 11.

Perseroan mencatat total ekuitas Rp 5,14 triliun dan total liabilitas Rp 1,57 triliun pada semester I 2022. Total aset tercatat Rp 6,71 triliun pada 30 Juni 2022. Perseroan catat kas dan setara kas Rp 1,04 triliun hingga 30 Juni 2022.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Kinerja EBITDA

Laba operasional Perseroan pada semester I 2022 meningkat tajam hingga 386 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pencapaian tersebut diraih seiring dengan upaya Perseroan mempertahankan posisi kas yang sehat dan neraca yang kuat. 

Hal ini telah menjadi etalase untuk menunjukkan kekuatan dan ketangguhan Perseroan dalam menghadapi situasi pandemi ini. Hal yang sama terlihat pada EBITDA Perseroan (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) yang mengalami kenaikan 102 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya menjadi Rp 383 miliar pada tahun ini.

Pada semester I 2022, layanan taksi reguler Bluebird mendominasi perolehan pendapatan Perseroan dan mengalami peningkatan pertumbuhan hingga 45 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Ditambah lagi guna melayani dan memenuhi permintaan pasar terhadap layanan taksi, khususnya pada kuartal II 2022, Perseroan terus berupaya meremajakan armada operasinya.

Sementara itu, sambil menunggu kedatangan armada baru, Perseroan terus menyeimbangkan antara ketersediaan dan permintaan mobil bekas. Seiring dengan penurunan jumlah unit mobil bekas terjual, terjadi peningkatan capital gain per mobil, sehingga perseroan dapat membukukan kenaikan penjualan sebesar Rp 25,8 miliar pada semester I 2022.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Optimistis

Direktur Utama PT Blue Bird Tbk. Sigit Djokosoetono mengatakan, kinerja keuangan positif Blue Bird bukanlah hal yang mudah dicapai dan penuh dengan berbagai tantangan, mengingat pemberlakuan kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat yang diterapkan di sejumlah daerah.

"Dengan tren kinerja positif yang secara berkelanjutan ditunjukan perusahaan, kami bersyukur dapat menjadi perusahaan yang semakin adaptif dan tangguh di tengah tantangan pandemic dengan mencatatkan pertumbuhan positif selama tiga kuartal terakhir berturut-turut,” kata Sigit dalam keterangan resminya, Kamis, 4 Agustus 2022.

Tak hanya itu, Sigit mengungkapkan optimisme terhadap masa depan Perseroan serta berkomitmen untuk terus mengawal pertumbuhan bisnis dan operasional perusahaan, demi memastikan iklim investasi industri transportasi menuju ke arah yang semakin positif.

 

4 dari 4 halaman

Genjot Realisasi Belanja Modal pada Semester II 2022

Sebelumnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) akan optimalkan serapan belanja modal (capital expenditure/capex) pada paruh kedua tahun ini. Hal itu merujuk pada tren mobilitas masyarakat pada semester II 2022 yang kian ramai.

Sehingga asumsinya permintaan untuk jasa transportasi juga akan meningkat. "Kita belanja tahun ini skeitar Rp 1,2 triliun. Kita baru realisasian sebagian kecil dari situ. Sesuai budget yang kita canangkan untuk realisasi capex pada recovery period yang lebih normal di semester II,” kata Wakil Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono kepada Liputan6.com, Senin (4/7/2022).

Dalam waktu dekat, Andrianto mengatakan belanja modal itu akan dialokasikan untuk total 1.000 armada. Secara keseluruhan tahun, perseroan menargetkan operasional 5.000 unit armada, baik melalui penambahan maupun peremajaan.

"Seluruh kendaraan sampai dengan 5.000 unit tahun ini. Termasuk peremajaan. Jadi bukan hanya penambahan. Untuk berapa yang bertambah dan berapa yang peremajaan, kami masih menyesuaikan dengan demand,” imbuhnya.

Saat ini, Blue Bird memiliki 15 anak perusahaan dan tersebar di 18 lokasi di Indonesia. Yakni Jadetabek, Cilegon, Medan, Manado, Bandung, Palembang, Padang, Pangkalpinang, Batam, Bali, Lombok, Semarang, Surabaya, Pekanbaru, Makassar, Balikpapan, Solo dan Yogyakarta.

Jaringan distribusi perusahaan yang ekstensif mencakup lebih dari 600 titik eksklusif di hotel, mal, pusat perbelanjaan, dan lokasi lainnya. Integrasi bisnis Blue Bird terdiri dari empat pilar utama meliputi layanan taksi reguler di bawah merek Blue Bird dan Pusaka.

Kemudian layanan taksi eksekutif di bawah merek Silver Bird, layanan kendaraan limusin dan sewa mobil di bawah merek Golden Bird, dan layanan sewa bus di bawah merek Big Bird.