Liputan6.com, Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melakukan peremajaan sistem yang digunakan untuk penyimpanan dan penyelesaian transaksi di pasar modal, yaitu The Central Depository and Book-Entry Settlement System (C-BEST). Peremajaan ditujukan untuk mendukung pertumbuhan jumlah investor pasar modal serta frekuensi transaksi bursa.
Berdasarkan data akhir semester I, rata-rata frekuensi harian transaksi bursa mengalami pertumbuhan khususnya selama 3 tahun terakhir, dari 468 ribu selama 2019 menjadi 1,38 juta sampai dengan Juli.
Baca Juga
Peningkatan ini sejalan dengan pertumbuhan jumlah investor yang meningkat hingga 537 persen selama 5 tahun terakhir, dari 628 ribu pada akhir 2017 menjadi 4 juta pada Juli 2022.
Advertisement
Peremajaan yang dilakukan pada 23 Juli 2022 meliputi pembaruan server dan kenaikan versi sistem operasi untuk mendukung rencana strategis KSEI dan perkembangan pasar modal. Dengan pembaruan ini, performa C-BEST akan meningkat baik dari sisi kapasitas maupun kecepatan dalam melakukan proses penyelesaian transaksi.
Direktur KSEI, Syafruddin mengatakan, kecepatan sistem dalam melakukan proses penyelesaian transaksi menjadi 150 ribu per menit dari sebelumnya 20 ribu per menit, atau meningkat 650 persen.
“Dibanding versi C-BEST sebelumnya, kecepatan proses ini meningkat lebih dari tujuh kali atau meningkat sekitar 50 kali dibanding dengan sistem lama yang diganti pada tahun 2018,” kata dia dalam keterangan resmi, Jumat (5/8/2022).
Selain itu, sebagai antisipasi pertumbuhan jumlah investor dan rekening, maka nomor rekening di C-BEST yang sebelumnya hanya berjumlah 14 karakter kini ditambahkan menjadi 16 karakter. Sehingga setiap pemegang rekening KSEI yang sebelumnya terbatas hanya dapat membuka 1,6 juta rekening investor atau nasabah, kini dapat membuka hingga 2 miliar rekening.
Kabar baiknya, pembukaan rekening di C-BEST juga sudah dapat dilakukan secara otomatis real time host to host dengan sistem back office pemegang rekening KSEI. Sehingga menjadi lebih cepat dan dapat mendukung penyederhanaan proses pembukaan rekening.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
KSEI: Sektor Keuangan Masih Jadi Pilihan Investor Gen Z dan Milenial
Sebelumnya, ondisi pasar modal Indonesia selama Ramadan 2022 masih dalam kondisi baik dan cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari jumlah investor pasar modal Indonesia yang tercatat di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang terus meningkat.
Tercatat investor pasar modal telah menembus 8,6 juta per akhir April 2022 atau naik 15,11 persen dari posisi akhir tahun 2021 lalu. Sesuai data di KSEI per akhir April 2022, sektor keuangan masih menjadi pilihan favorit bagi investor gen Z dan milenial untuk berinvestasi, disusul dengan saham dari sektor infrastruktur.
Data pada akhir April 2022 juga menunjukan investor dengan latar pendidikan terakhir Sekolah Menengah Atas (SMA) semakin banyak yang tertarik untuk berinvestasi di pasar modal.
Secara demografi dilihat dari tingkat pendidikan, per akhir April 2022 jumlah investor pasar modal didominasi oleh investor dengan pendidikan terakhir SMA yang mencapai persentase sebesar 60,57 persen dengan nilai aset saham Rp160,69 triliun serta nilai aset reksa dana Rp38,08 triliun.
Selanjutnya, disusul dengan tingkat pendidikan S1 (29,42 persen), D3 (7,32 persen) dan S2 (2,69 persen). Namun, dilihat dari sisi jumlah aset, investor dengan tingkat pendidikan S1 memiliki jumlah aset terbesar dengan nilai aset saham mencapai Rp427,51 triliun dan nilai aset reksa dana mencapai Rp106,43 triliun.
Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo menuturkan, data tersebut membuktikan investor dengan tingkat pendidikan terakhir SMA sudah banyak yang melirik pasar modal sebagai alternatif investasi.
“Sinyal ini menunjukan pasar modal bukan lagi menjadi investasi bagi kalangan tertentu saja, tetapi merupakan pilihan masyarakat Indonesia,” ujar dia.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Faktor Pendukung
Uriep juga menambahkan, faktor pendukungnya antara lain investasi di pasar modal yang semakin mudah diakses oleh masyarakat, salah satunya dengan adanya pembukaan rekening online yang diinisiasi KSEI sejak 2019.
Selain sektor finansial dan infrastruktur, lima sektor lain yang paling banyak diminati oleh investor dengan tingkat pendidikan terakhir SMA dalam berinvestasi adalah consumer cyclicals, consumer non-cyclicals, energi, basic materials dan properties & real estate. Data transaksi di Bursa Efek Indonesia juga menunjukkan kondisi yang sangat positif.
Tercatat hingga April 2022 rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) mencapai Rp15,4 triliun dan rata-rata frekuensi transaksi harian mencapai 1,4 juta kali transaksi.
Dari data tersebut RNTH investor dengan pendidikan terakhir SMA tercatat mencapai Rp1,4 triliun (9,1 persen dari total RNTH) dengan rata-rata frekuensi transaksi lebih dari 271 ribu kali (18,9 persen dari total rata-rata frekuensi transaksi).
Dari sisi industri reksa dana, investor lokal mendominasi dengan komposisi kepemilikan aset sebesar 97 persen.
Reksa dana pasar uang masih merupakan reksa dana yang paling diminati oleh investor dengan jumlah investor lebih dari 2,2 juta disusul oleh reksa dana pendapatan tetap dengan jumlah investor mencapai 924 ribu dan reksa dana saham dengan jumlah investor mencapai 715 ribu.
Literasi dan Inklusi Masih Jadi PR
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat tingkat literasi di pasar modal masih minim, kendati jumlah investor terus meningkat.
Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi mencatatat jumah investor pasar modal sentuh 9 juta investor, 4 juta di antaranya merupakan investor saham. Namun, di tengah tren pertumbuhan itu, rupanya literasi pasar modal masih memiliki sejumlah tantangan.
Salah satunya terkait literasi pasar modal. Sehingga Bursa mendukung penuh kegiatan yang dapat membantu menumbuhkan kesadaran investasi hingga pengenalan produk-produk di pasar modal melalui peningkatan literasi dan inklusi mengenai pasar modal.
"Tingkat literasi dan inklusi industri jasa keuangan kita, pasar modal merupakan yang tertinggal untuk mendapatkan tingkat literasi dan inklusi yang baik," kata Hasan dalam Opening Ceremony HOTS Championship Season 8, Senin (30/5/2022).
Untuk itu, BEI mengapresiasi langkah PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia atas gelaran HOTS Championship Season 8. Acara ini diharapkan mendapat sambutan yang baik di pasar. Sehingga dapat memperluas jangkauan edukasi pasar modal.
"Kami harapkan acara HOTD Championship kembali mendapatkan sambutan yang baik dari seluruh client dan juga calon-calon investor dan masyarakat secara luas di Indonesia dan mudah-mudahan acara ini menghasilkan pemahaman dan tingkat edukasi generasi penerus yang semakin baik lagi ke depan,” ujar Hasan.
Advertisement