Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Senin (8/8/2022).
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, setelah rilis data ekonomi tentang produk domestik bruto (PDB) dan cadangan devisa yang menunjukkan kondisi ekonomi masih dalam kondisi stabil. Selain itu, ia menilai investor asing masih terlihat antusias yang tercermin dari aliran dana yang masuk secara secara year to date masih di atas Rp 50 triliun.
Baca Juga
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), aksi beli bersih investor asing mencapai Rp 56,13 triliun hingga Jumat, 5 Agustus 2022. William menilai, aksi beli investor asing itu menunjukkan IHSG masih memiliki potensi kenaikan ke depan. “Hari ini IHSG berpotensi naik di kisaran 6.921-7.123,” ujar dia dalam catatannya.
Advertisement
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pada Jumat, 5 Agustus 2022, IHSG ditutup menguat 0,4 persen ke level 7.084, tetapi pergerakan IHSG pun masih tertahan oleh upper band dan volume yang cenderung mengecil.
“Kami memperkirakan, posisi IHSG saat ini sudah berada di akhir wave (c) dari wave [x] pada label hitam atau wave (D) pada pola triangle pada label merah, yang berarti penguatan IHSG akan relatif terbatas untuk menguji area 7.103 hingga 7.150. Setelahnya, IHSG akan rawan terkoreksi ke rentang 6.875-7.014 terlebih dahulu,” tutur dia.
Herditya prediksi, IHSG berada di level support 7.030,6.900 dan level resistance 7.100,7.194 pada Senin pekan ini.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan dan Rekomendasi Teknikal
Untuk saham yang dapat dicermati pelaku pasar, William memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Selain itu, PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
Sementara itu, Herditya memilih saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Smartfren Tbk (FREN), dan PT Harum Energy Tbk (HRUM).
Berikut rekomendasi teknikal saham dari MNC Sekuritas:
1.PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) - Buy on Weakness (3.850)
Pada perdagangan Jumat, 5 Agustus 2022, saham BBHI ditutup menguat cukup signifikan sebesar 6,4 persen ke level 3.850, penguatan saham BBHI diiringi dengan kenaikan volume tetapi masih tertahan oleh MA60.
Kami perkirakan, selama BBHI tidak terkoreksi ke 3.560 sebagai supportnya maka posisi BBHI sedang membentuk awal dari wave C dari wave (B),” ujar dia.
Buy on Weakness: 3.740-3.840
Target Price: 4.350, 5.030
Stoploss: below 3.550
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Saham BBRI hingga HRUM
2.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) - Spec Buy (4.360)
Saham BBRI ditutup flat di level 4.360 pada perdagangan Jumat, 5 Agustus 2022. Selama tidak terkoreksi ke bawah 4,300 sebagai supportnya, maka posisi BBRI saat ini berada pada akhir dari wave [c] dari wave B. Hal tersebut berarti, BBRI masih berpeluang menguat terbatas.
Spec Buy: 4.340-4.360
Target Price: 4.470, 4.600
Stoploss: below 4.300
3.PT Smartfren Tbk (FREN) - Buy on Weakness (109)
Saham FREN ditutup menguat cukup signifikan sebesar 5,8 persen ke level 109 pada perdagangan Jumat, 5 Agustus 2022, pergerakan saham FREN pun masih berada di area Upper Band.
“Selama tidak terkoreksi ke bawah 102 sebagai supportnya, maka kami perkirakan FREN sedang berada pada akhir dari wave [iii] dari wave 3,” tutur dia.
Buy on Weakness: 105-109
Target Price: 112, 119
Stoploss: below 102
4.PT Harum Energy Tbk (HRUM) - Sell on Strength (1.760)
Pada perdagangan Jumat, 5 Agustus 2022, saham HRUM ditutup menguat 1,7 persen ke level 1.760.
“Meskipun menguat, kami memperkirakan posisi HRUM sedang berada pada bagian dari wave X dari wave (B) dan masih rawan terkoreksi. Adapun rentang koreksi HRUM diperkirakan berada pada 1.570-1.645 dan koreksi HRUM dapat digunakan sebagai level buyback.
Sell on Strength: 1.770-1.805
Penutupan IHSG Jumat 5 Agustus 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan jelang akhir pekan, Jumat (5/8/2022), IHSG bertahan di zona hijau usai rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia capai 5,44 persen pada kuartal II 2022.
Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan, IHSG menguat 0,39 persen ke posisi 7.084,65. Indeks LQ45 menguat 0,40 persen ke posisi 1.007,80. Seluruh indeks acuan kompak menghijau. Pada Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.090,76 dan terendah 7.045,98. Sebanyak 275 saham menguat dan 237 saham melemah. 171 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.316.950 kali dengan volume perdagangan 23,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.906.
Sebagian besar sektor saham menghijau yang dipimpin indeks sektor saham IDXtransportasi melonjak 2,42 persen.
Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi naik 1,01 persen, indeks sektor saham IDXbasic menanjak 0,78 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal menguat 0,56 persen, indeks sektor saham IDXfinance menanjak 0,44 persen. Selain itu, indeks sektor saham IDXproperty bertambah 0,22 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal naik 0,06 persen.
Bursa Saham Asia
Bursa saham Taiwan memimpin kenaikan di pasar Asia-Pasifik pada Jumat, 5 Agustus 2022 seiring investor abaikan latihan militer China setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi.
Indeks Taiwan naik 2,27 persen ke posisi 15.036 yang didorong saham produsen chip TSMC naik 3,2 persen. Indeks diperdagangkan lebih rendah pekan ini seiring ketegangan Amerika Serikat-China meningkat selama perjalanan Pelosi.
Advertisement