Sukses

Wall Street Melesat Setelah Rilis Data Inflasi AS Melandai

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 535,10 poin atau 1,63 persen ke posisi 33.309,51.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Rabu, 10 Agustus 2022. Wall street melesat setelah pembacaan inflasi utama menunjukkan perlambatan lebih baik dari perkiraan untuk kenaikan harga.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 535,10 poin atau 1,63 persen ke posisi 33.309,51. Indeks S&P 500 menanjak 2,13 persen ke posisi 4.210,24, level tertinggi sejak awal Mei 2022. Indeks Nasdaq bertambah 2,89 persen menjadi 12.854,80.

Indeks harga konsumen utama atau Inflasi Amerika Serikat pada Juli 2022 menguat 8,5 persen year over year (yoy) dan mendatar dibandingkan Juni. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones mengharapkan kenaikan masing-masing 8,7 persen dan 0,2 persen.

Inflasi inti yang hapus harga makanan dan energi yang bergejolak mengalami peningkatan lebih kecil dari perkiraan.

Bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) akan mempertimbangkan laporan tersebut bersama dengan data ekonomi penting lainnya menjelang pertemuan September 2022. The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga lagi.

“Perlambatan dalam indeks harga konsumen untuk Juli kemungkinan merupakan bantuan besar bagi Federal Reserve, terutama karena the Fed bersikeras bahwa inflasi bersifat sementara, yang tidak benar. Jika kita terus melihat angka inflasi yang menurun, Federal Reserve mungkin mulai memperlambat laju pengetatan moneter,” ujar Pendiri Quadratic Capital Management, Nancy Davis dikutip dari laman CNBC, Kamis (11/8/2022).

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Saham Teknologi Menguat

Saham teknologi utama melampaui pasar yang lebih luas pada Rabu, 10 Agustus 2022. Saham induk Facebook yaitu Meta naik 5,8 persen. Saham Netflix melonjak lebih dari 6 persen. Saham Salesforce bertambah 3,5 persen.

Saham Disney melesat lebih dari 5 persen setelah jam perdagangan ketika perusahaan melaporkan rilis laba yang mengalahkan perkiraan wall street yang cenderung mendatar. Total pelanggan Disney+ naik menjadi 152,1 juta pada kuartal tersebut, dan lebih tinggi dari perkiraan 147 juta.

Perseroan juga mengumumkan akan menaikkan harga Disney+ tanpa iklan, dan sambil memasang tingkat baru yang didukung iklan pada USD 7,99 per bulan.

Adapun indeks volatilitas Cboe bertahan di bawah 20 pada menit-menit terakhir perdagangan. Ini akan menjadi pertama kalinya dalam 90 hari ditutup di bawah level itu. Sejak 1990, itu akan menjadi rekor terpanjang ke-10 menurut Bespoke Investment Group.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Wall Street Loyo Tersengat Koreksi Saham Micron Jelang Rilis Inflasi AS

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Selasa, 9 Agustus 2022. Wall street tertekan seiring investor navigasi hasil laporan keuangan perusahaan yang mengecewakan jelang rilis data inflasi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 merosot 0,42 persen ke posisi 4.122,47. Indeks Nasdaq anjlok 1,19 persen ke posisi 12.493,93. Indeks Dow Jones melemah 58,13 poin atau 0,18 persen ke posisi 32.774,41.

Koreksi wall street melemah setelah produsen chip Micron memperingatkan pendapatan dapat turun dalam jangka pendek dan tidak sesuai dengan panduan sebelumnya seiring faktor makro ekonomi dan kendala rantai pasokan. “Sahamnya turun lebih dari 3 persen.

Ini adalah pekan yang berat bagi produsen chip. Pada Senin, 8 Agustus 2022, panduan pendapatan yang lebih lemah dari perkiraan dari Nvidia membebani grup. Saham tersebut memperpanjang koreksi pada Selasa, 9 Agustus 2022.

"Ini adalah dua pemain besar yang menurut saya investor berada dalam posisi yang lebih baik untuk menavigasi beberapa masalah rantai pasokan baru-baru ini. Saya pikir ada kekhawatiran ini benar-benar akan membebani teknologi,” ujar Senior Market Analyst Oanda, Ed Moya, dikutip dari CNBC, Rabu (10/8/2022).

Indeks S&P 500 telah naik selama tiga minggu berturut-turut, tetapi musim laba telah menampilkan peringatan permintaan dari eksekutif perusahaan besar. Investor mengamati dengan cermat untuk menentukan bagaimana perjuangan the Federal Reserve (the Fed) melawan inflasi.

“Semua yang kami dapatkan adalah menunjukkan inflasi memiliki dampak jauh lebih keras pada pandangan perusahaan Amerika, dan itulah mengapa saya pikir pasar ini akan sulit untuk terus membeli saham,” ia menambahkan.

 

4 dari 4 halaman

Menanti Data Inflasi AS

Di luar chip, sepasang saham yang terdaftar di Nasdaq juga terpukul. Saham Novavax merosot hampir 30 persen setelah memangkas panduan pendapatan setahun penuh karena permintaan  buruk untuk vaksin COVID-19nya. Saham Upstart turun lebih dari 11 persen setelah perusahaan pemberi pinjaman konsumen melaporkan hasil kuartal II yang meleset dari harapan laba dan pendapatan.

Di sisi lain, investor sedang menunggu pembacaan terbaru dari indeks harga konsumen Juli yang akan rilis Rabu pekan ini. Laporan itu diperkirakan menunjukkan sedikit perlambatan inflasi, sebagian berkat koreksi harga minyak yang dapat menginformasikan pasar tentang langkah selanjutnya untuk the Federal Reserve.

Imbal hasil treasury atau obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) lebih tinggi menjelang rilis inflasi Juli. Laporan tersebut diharapkan menunjukkan inflasi utama berada pada laju tahun ke tahun sebesar 8,7 persen pada Juli, turun dari 9,1 persen pada Juni, menurut Dow Jones.

Pelaku pasar mengatakan agar pasar melihatnya secara positif, inflasi harus sesuai dengan harapan dan bahkan lebih rendah.