Sukses

Bursa Saham Asia Lesu, Kekhawatiran Suku Bunga The Fed Kembali Muncul

Bursa saham Asia Pasifik merosot pada awal pekan, Senin, 22 Agustus 2022 seiring kekhawatiran kenaikan suku bunga the Fed kembali muncul.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik jatuh pada Senin (22/8/2022), karena kekhawatiran atas kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) yang agresif kembali muncul.

Bursa saham China turun setelah China pangkas suku bunga pinjaman. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1 persen. Indeks Shanghai merosot 0,25 persen, dan indeks Shenzhen susut 0,324 persen.Kemudian, di Jepang, Nikkei 225 turun 0,59persen dan indeks Topix susut 0,26 persen.

Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,73 persen dan indeks Kosdaq kehilangan 0,94 persen. Indeks S&P/ASX 200 di Australia turun 0,79 persen. Sedangkan, indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,74 persen.

"Pembicara Fed baru-baru ini telah menekankan pesan bahwa lebih banyak kenaikan suku bunga akan datang mengingat perang melawan inflasi belum dimenangkan," tulis Ahli strategi mata uang di National Australia Bank, Rodrigo Catril, dalam catatan pada Senin, dikutip dari CNBC, Senin (22/8/2022).

Investor menantikan simposium ekonomi Jackson Hole tahunan Fed yang dimulai Kamis di Amerika Serikat.Akhir pekan ini, raksasa teknologi China JD.com dan Meituan akan melaporkan kinerja keuangan, sementara Singapura akan merilis data inflasi.

Sementara itu, investor telah berbondong-bondong ke growth stock (growth stock merupakan saham perusahaan yang diantisipasi untuk tumbuh signifikan di atas rata-rata pertumbuhan pasar) akhir-akhir ini, tetapi karena kekhawatiran resesi meningkat, pengamat pasar memutuskan apakah akan beralih ke taruhan yang lebih aman.

JPMorgan, bagaimanapun, berpikir reli masih harus berlanjut, dan menyebutkan beberapa indikator yang harus diperhatikan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sentimen The Fed

Ketua Fed Jerome Powell diperkirakan berbicara pada simposium tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming minggu ini, dan menjelaskan laju kenaikan suku bunga di masa yang akan datang.

Powell dapat memajukan komentar hawkish dari pejabat Fed yang baru-baru ini menggarisbawahi komitmen mereka untuk memerangi inflasi, bahkan ketika investor menikmati reli musim panas sebagian karena ekspektasi Fed yang kurang agresif.

Namun, Presiden Fed St. Louis James Bullard mengatakan dalam sebuah wawancara pekan lalu dengan Wall Street Journal bahwa ia sedang mempertimbangkan kenaikan suku bunga 0,75 poin persentase lagi pada pertemuan September.

China akan merilis suku bunga pinjaman (LPR) pada Senin, dan analis secara luas memperkirakan pemotongan menurut survei Reuters.

Mayoritas analis memperkirakan suku bunga pinjaman acuan satu tahun akan diturunkan sebesar 10 basis poin, sementara mereka memperkirakan LPR lima tahun akan dipotong lebih dari 10 basis poin.

Sekitar setengah dari 30 peserta survei memperkirakan pemotongan 15 basis poin, menurut laporan Reuters.

LPR satu tahun saat ini berada di 3,7 persen setelah dipotong pada Januari, dan tingkat lima tahun berada di 4,45 persen.

China memangkas LPR lima tahun sebesar 15 basis poin pada Mei, dalam sebuah langkah yang dikatakan mendukung permintaan perumahan.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia pada Jumat 19 Agustus 2022

Sebelumnya, bursa saham Asia bervariasi pada perdagangan saham Jumat, 19 Agustus 2022. Indeks Shanghai mendatar, dan indeks Shenzhen melemah 0,33 persen. Indeks Hang Seng menguat 0,45 persen. Saham Tencent bertambah hampir dua persen, saham Meituan naik 1 persen.

Indeks Jepang Nikkei 225 mendatar, sedangkan indeks Topix menguat 0,21 persen. Indeks Kospi susut 0,26 persen. Di satu sisi, saham Nissa menguat 1,57 persen, saham Suzuki bertambah 1,24 persen. Sedangkan saham Nikon Corp menguat lebih dari tiga persen. Saham Sony, Sharp, dan Olympus naik antara 1 persen-2 persen.

Di satu sisi, Selandia Baru catat kenaikan ekspor pada Juli 2022 menjadi 6,68 miliar dolar Selandia Baru atau USD 4,17 miliar dari posisi sebelumnya 6,27 miliar dolar Selandia Baru. Impor juga naik menjadi 7,77 miliar dolar  Selandia Baru pada Juli 2022 dari posisi Juni 7,38 miliar. Indeks ASX 200 cenderung mendatar.

Sementara itu, Malaysia catatkan kenaikan ekspor 38 persen year on year pada Juli 2022. Impor bertambah 41,9 persen. India pun akan merilis risalah pertemuan kebijakan moneter pada Jumat pekan ini.

 

4 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street 19 Agustus 2022

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street pada perdagangan Jumat, 19 Agustus 2022 anjlok seiring reli musim panas di wall street tersendat dan kekhawatiran kenaikan suku bunga kembali muncul.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 melemah 1,29 persen ke posisi 4.228,48. Indeks Dow Jones merosot 292,30 poin atau 0,86 persen menjadi 33.706,74. Indeks Nasdaq anjlok 2,01 persen ke posisi 12.705,22.

Selama sepekan, indeks S&P 500 susut 1,21 persen. Sedangkan indeks Dow Jones tergelincir 0,16 persen. Indeks Nasdaq terpangkas 2,62 persen.

Penghentian reli musim panas wall street pada Jumat pekan ini karena risalah dari pertemuan the Federal Reserve (the Fed) pada Juli dan komentar dari Presiden Federal Reserve St Louis James Bullard mengindikasikan bank sentral kemungkinan akan melanjutkan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat, meredam harapan investor sebuah perlambatan.

Terlepas dari pergerakan pekan ini, banyak investor dan pelaku pasar menahan harapan untuk kembali bangkit.

“Saya tidak mengharapkan pembalikan total kembali ke posisi terendah pada Juni, atau sesuatu seperti itu. Namun, ketidakstabilitasn yang kita lihat hari ini dan pekan ini mencerminkan banyak kasus penurunan yang ada di luar sana,” ujar FBB Capital Partners Mike Bailey dikutip dari CNBC, Sabtu (20/8/2022).

Sementara itu, saham Bed Bath and Beyond turun lebih dari 40 persen setelah Ryan Cohen melepas seluruh sahamnya di perseroan. Langkah tersebut tampaknya meredam sentimen di kalangan trader saham meme yang bertaruh besar pada perusahaan dalam beberapa bulan terakhir.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.