Sukses

Bursa Saham Asia Pasifik Loyo Tertular Wall Street

Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Selasa, 23 Agustus 2022. Bursa saham Asia Pasifik turun ikuti wall street.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik diperdagangkan lebih rendah pada Selasa pagi (23/8/2022), setelah indeks utama di Wall Street alami koreksi buruk sejak Juni di tengah meningkatnya kekhawatiran kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Indeks Topix Jepang diperdagangkan 0,82 persen lebih rendah, Nikkei 225 turun 1 persen, sementara indeks Kospi Korea Selatan turun 0,4 persen. S&P/ASX 200 turun 0,46 persen.

Investor akan mengamati pasar untuk reaksi terhadap penurunan tajam di Wall Street semalam, karena Dow Jones Industrial Average turun lebih dari 600 poin di hari terburuk sejak Juni, karena reli musim panas gagal dan kekhawatiran kenaikan suku bunga agresif kembali ke Wall Jalan. S&P 500 juga jatuh 2 persen.

"Ada pukulan besar untuk selera risiko dalam apa yang merupakan malam tanpa data tingkat atas. Sebaliknya pasar khawatir menjelang pidato Jackson Hole dari Ketua Fed AS Powell,” Tapas Strickland dari National Australia Bank dalam catatan Selasa, dikutip dari CNBC, Selasa (23/8/2022).

Indeks Manajer Pembelian Manufaktur (PMI) Australia mengisyaratkan kontraksi pertama dalam output sektor swasta sejak Januari, sementara Singapura akan merilis data inflasi intinya nanti sore.

Saham FANNG, reli kuat pada paruh kedua tahun ini, tetapi investor teknologi Gene Munster percaya satu saham masih bisa melihat kenaikan lebih jauh ke depan.

Kepada CNBC, ia menyampaikan alasan mengapa menyukai saham ini untuk dua hingga lima tahun ke depan.

Morgan Stanley telah menunjuk sejumlah saham China untuk membantu investor menavigasi apa yang diharapkan saat periode volatilitas pasar yang meningkat.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pilihan Saham

Pilihan bank ini mencakup beberapa sektor dan memiliki potensi kenaikan yang signifikan terhadap harga saham mereka. Di sisi lain, pertumbuhan aktivitas manufaktur Jepang melambat ke level terendah 19 bulan, karena pesanan baru terus menurun.

Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Flash au Jibun Bank turun ke penyesuaian musiman 51,0 pada Agustus, turun dari final Juli 52,1. Posisi 50 poin memisahkan pertumbuhan dari kontraksi.

Produsen melaporkan kontraksi berturut-turut kedua di tingkat output paling curam dalam 11 bulan, menurut survei. Pertumbuhan pesanan baru turun pada laju paling tajam sejak September 2020.

Indeks IMP Layanan Flash au Jibun Bank juga turun ke penyesuaian musiman 49,2 pada Agustus dari final Juli 50,3, berkontraksi untuk pertama kalinya sejak Maret.

“Yang menjadi perhatian adalah jumlah bisnis baru yang diterima oleh perusahaan sektor swasta, yang berkurang untuk pertama kalinya dalam enam bulan dan menunjukkan kelemahan lebih lanjut yang akan datang,” kata Ekonom di S&P Global Market Intelligence, Usamah Bhatti.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Melemah pada Senin 22 Agustus 2022

Sebelumnya, bursa saham Asia melemah pada perdagangan Senin, 22 Agustus 2022. Koreksi bursa saham Asia terjadi di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) kembali muncul. Namun, bursa saham China menguat setelah China pangkas suku bunga pinjaman.

Indeks Shanghai menanjak 0,61 persen ke posisi 3.277,79. Indeks Shenzhen bertambah 1,19 persen ke posisi 12.505,68.  Bank sentral China memangkas suku bunga pinjaman bertenor 1 tahun lima basis poin menjadi 3,65 persen. Kemudian suku bunga pinjaman bertenor lima tahun sebesar 15 basis poin menjadi 4,3 persen.

“Kami pikir pemotongan asimetris bertujuan mendukung pinjaman jangka panjang dan khsusunya hipotek, karena pasokan kredit secara keseluruhan tetap cukup sementara permintaan kredit lamban,” tulis analis Goldman Sachs Economic Research dikutip dari laman CNBC, Senin (22/8/2022).

Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,6 persen. Indeks Jepang Nikkei 225 susut 0,47 persen ke posisi 28.794,5.

Indeks Topix tergelincir 0,1 persen ke posisi 1.992,59. Indeks Kospi Korea Selatan melemah 1,21 persen ke posisi 2.462,5. Indeks Kosdaq turun 2,25 persen ke posisi 795,87.

Indeks ASX 200 di Australia turun 0,95 persen ke posisi 7.046,9. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,95 persen. “The Fed baru-baru ini telah menekankan pesan lebih banyak kenaikan suku bunga akan datang mengingat perang melawan inflasi belum dimenangkan,” ujar Currency Strategist National Australia Bank, Rodrigo Catril dikutip dari laman CNBC.

Adapun investor menantikan simposium ekonomi Jackson Hole tahunan yang dimulai pada Kamis waktu setempat.

 

 

4 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street Senin 22 Agustus 2022

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street anjlok pada perdagangan Senin, 22 Agustus 2022. Koreksi wall street terjadi seiring kekhawatiran kenaikan suku bunga secara agresif kembali muncul.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 643,13 poin atau 1,91 persen ke posisi 33.063,61. Indeks S&P 500 merosot 2,14 persen menjadi 4.137,99. Indeks Nasdaq tersungkur 2,55 persen ke posisi 12.381,57. Gerak wall street ini terburuk sejak 16 Juni untuk Dow Jones dan S&P 500.

Wall street yang melemah menghentikan kemenangan beruntun empat minggu untuk S&P 500. Namun, indeks pasar yang lebih luas tetap sekitar 13 persen di atas posisi terendah pada Juni 2022.

Investor mengantisipasi apa yang bisa menjadi minggu perdagangan yang bergejolak menjelang komentar terbaru Ketua The Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell tentang inflasi di simposium ekonomi tahunan Jackson Hole.

“Ketika Anda melihat pasar saat ini turun seperti ini, adalah pasar mengatakan the Fed harus lebih agresif untuk memperlambat ekonomi lebih lanjut jika mereka ingin menurunkan inflasi kembali,” ujar Portfolio Manager Upholdings, Robert Cantwell, seperti dikutip dari laman CNBC, Selasa (23/8/2022).

Sementara itu, saham teknologi turun di tengah kekhawatiran atas kenaikan suku bunga lebih agresif dari the Fed. Saham Amazon turun 3,6 persen. Saham semikonduktor turun dengan Nvidia susut sekitar 4,6 persen. Saham Netflix melemah 6,1 persen setelah penurunan peringkat dari CFRA.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.