Liputan6.com, Jakarta - PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) akan membagikan dividen tunai atas laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021.
Indosat berencana membagikan dividen tunai sebesar Rp 2 triliun atau Rp 248,06 per saham.Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Indosat pada Kamis, 18 Agustus 2022.
Baca Juga
Sebelumnya, Indosat telah memberikan dividen interim sebesar Rp4,99 triliun atau Rp920,14 per saham, yang dibayarkan kepada para pemegang saham pada Desember 2021.
Advertisement
Kemudian, penggunaan seluruh laba bersih Perseroan yang berakhir pada 31 Desember 2021 didistribusikan sebagai dividen tunai dan dividen interim sebesar Rp 6,75 triliun. Lalu, sebagian laba yang ditahan yang belum dicadangkan sampai dengan 31 Desember 2021 sebesar Rp 249,10 miliar.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (23/8//2022), berikut jadwal lengkap pembagian dividen tunai PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk :
-Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 26 Agustus 2022
-Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 29 Agustus 2022
-Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 30 Agustus 2022
-Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 31 Agustus 2022
-Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen (Recording Date): 30 Agustus 2022
-Tanggal Pembayaran Dividen: 21 September 2022
Sebelumnya, PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 50,3 persen menjadi Rp 22,53 triliun dari Rp 14,98 triliun pada semester I 2021.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kontribusi Laba
Sayangnya, raihan itu tak berbanding lurus dengan perolehan laba perseroan. Pada semester I 2022, Indosat mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 41,75 persen menjadi Rp 3,26 triliun dari Rp 5,6 triliun pada semester I 2021. Sehingga laba per saham dasar menjadi Rp 406,57 dari sebelumnya Rp 1.030.
Director & Chief Financial Officer IOH, Nicky Lee menjelaskan, ada beberapa hal yang berkontribusi terhadap laba bersih perseroan pada semester I 2021. Salah satunya penjualan dan sewa menara yang tercatat menyumbang Rp 6,17 triliun. Sementara untuk tahun ini tidak ada transaksi serupa yang dicatatkan, sehingga ada selisih signifikan.
"Jadi ada pendapatan dari jual dan sewa balik menara yang sangat besar, yang hanya terjadi sekali. Dan pada paruh pertama 2022, kami berhasil menyelesaikan aliansi kami membentuk usaha patungan pada bisnis Data Center dengan grup BDX. Sehingga membantu berkontribusi untuk pendapatan," ujar Nicky dalam paparan publik perseroan, Kamis, 18 Agustus 2022.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Kinerja Perseroan
Mengutip laporan keuangan Indosat, pada semester I 2021 Indosat mencatatkan keuntungan dari jual dan sewa menara senilai Rp 6,17 triliun, pada semester I 2022 perseroan mencatatkan keuntungan yang dialokasikan dengan hilangnya pengendalian atas entitas anak sebesar Rp 3,58 triliun.
Dengan asumsi dua transaksi itu tidak terjadi, Nicky mengatakan laba bersih perseroan tercatat masih tumbuh.
"Jika anda kembali melihat jumlah yang sebenarnya, tidak termasuk item yang terjadi satu kali namun signifikan, anda lihat sebenarnya ada pertumbuhan yang cukup baik dari tahun ke tahun,” kata dia.
Adapun laba usaha perseroan pada semester I 2021 tercatat sebesar Rp 7,07 triliun. Dengan asumsi keuntungan jual dan sewa menara sebesar Rp 6,17 triliun tidak dicatatkan, laba usaha akan menjadi Rp 906,53 miliar.
Sementara laba usaha pada semester II 20222 tercatat sebesar Rp 6,1 triliun. Dengan asumsi keuntungan yang diasosiasikan dengan hilangnya pengendalian atas entitas anak sebesar Rp 3,6 triliun tidak dicatatkan, laba usaha menjadi Rp 2,52 triliun.
Meneropong Prospek Indosat Ooredoo Hutchison Usai Merger
Sebelumnya, PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) optimistis penggabungan usaha atau merger akan berdampak positif utamanya bagi brand IM3 milik Indosat dan 3 milik Hutchison.
President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha mengatakan, baik IM3 maupun 3 merupakan dua provider telekomunikasi yang saling melengkapi. Sehingga bergabungnya kedua perusahaan yang menaunginya akan memperkaya dari sisi pengguna.
"Merk IM3 dan 3 sangat saling melengkapi. Jadi, keuntungan pertama yang bisa dirasakan dari merger adalah basis pelanggan kami yang tercatat lebih dari 96 juta pelanggan pada semester I 2022,” kata Vikram dalam paparan publik perseroan, Kamis (18/8/2022).
Jumlah pelanggan selular itu naik 59,7 persen dibanding semester I 2021 sebesar 60,3 juta pelanggan. Rata-rata pendapatan bulanan per pelanggan (ARPU) untuk pelanggan seluler pada semester I 2022 adalah sebesar Rp 33,5 ribu, turun 1,3 persen dibandingkan semester I 2021.
Dari sisi jaringan, perseroan menargetkan untuk bisa mengintegrasikan 43 ribu jaringan usai merger. Hal itu dimaksudkan untuk memberikan pelayanan lebih baik bagi pelanggan perseroan.
Director and Chief Regulatory Officer, Muhammad Danny Buldansyah mengatakan, saat ini sudah lebih dari 12 ribu jaringan telah terintegrasi. Sisanya akan dikebut pada akhir tahun ini atau paling lambat kuartal I 2023.
"Kalau dilihat dari plan atau rencana awal ini sebetulnya selesai dalam waktu 2 tahun. Tapi kita melakukan percepatan yang luar biasa sehingga bisa terjadi 12 ribu site sampai saat ini. Dan kami yakin bahwa target kami sampai akhir tahun ini sudah sebagian besar akan terintegrasi pada 2022,” kata dia.
Seiring rampungnya integrasi jaringan, Danny mengatakan, berdampak positif terhadap operasional di mana coverage menjadi lebih luas. Di saat bersamaan, kualitas jaringan juga akan menjadi lebih baik sehingga bisa menciptakan customer experience yang lebih baik.
Advertisement