Sukses

Direktur Utama AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo Beli Saham AKRA Rp 2,38 Miliar

Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk Haryanto Adikoesoemo membeli saham AKRA sebesar 2.056.600 saham.

Liputan6.com, Jakarta - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menyampaikan laporan terkait perubahan kepemilikan saham perseroan. Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk Haryanto Adikoesoemo menambah kepemilikan saham AKRA.

Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk Haryanto Adikoesoemo membeli saham AKRA sebesar 2.056.600 saham dengan harga pembelian rata-rata per saham Rp 1.160,54 per saham. Dengan demikian, Haryanto Adikoesoemo membeli saham AKRA senilai Rp 2,38 miliar. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (23/8/2022).

Kini, Haryanto memegang 153.065.200 saham AKRA, setara dengan 0,76 persen atas saham Perseroan yang beredar.Sebelumnya, Haryanto memiliki 151.008.600 saham AKRA.

"Tanggal transaksi pada 16 dan 18 Agustus 2022 dengan tujuan investasi, dan status kepemilikan saham langsung,” ujar Haryanto, dikutip Rabu (23/8/2022).

Sebelumnya, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2022. Dividen interim yang akan dibagikan sebesar Rp 25 per lembar saham.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (25/7/2022), pembagian dividen interim PT AKR Corporindo Tbk telah diputuskan dalam keputusan direksi perseroan dan persetujuan komisaris pada 22 Juli 2022. Jumlah keseluruhan dividen interim itu sebesar Rp 493,42 miliar.

Dividen interim itu memperhitungkan jumlah saham yang beredar saat ini adalah 19.737.169.600 saham setelah dikurangi saham treasury sejumlah 336.305.000 saham.

Perseroan membagikan dividen interim 2021 dengan mempertimbangkan data keuangan perseroan per 30 Juni 2022 antara lain saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 8,13 triliun, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 955,46 miliar, dan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 9,98 triliun.

Jadwal pembagian dividen interim:

-Cum dividen di pasar regular dan negosiasi pada 3 Agustus 2022

-Ex dividen di pasar regular dan negosiasi pada 4 Agustus 2022

-Cum dividen di pasar tunai pada 5 Agustus 2022

-Ex dividen di pasar tunai pada 8 Agustus 2022

-Recording date yang berhak atas dividen interim pada 5 Agustus 2022

-Pembagian dividen interim pada 16 Agustus 2022

 

 

2 dari 3 halaman

Target Baru, AKR Corporindo Bidik Laba Bersih Naik 70 Persen

Setelah berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba yang ciamik selama semester I 2022, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), targetkan laba bersih pada 2022 sebesar Rp 1,8 hingga 1,9 triliun. Target ini naik sekitar 60-70 persen dari 2021 yang berada di 1,1 triliun. 

Director and Corporate Secretary AKRA, Suresh Vembu, memaparkan target ini merupakan revisi panduan baru setelah melihat laba bersih sebesar Rp 955 miliar di semester I 2022. Laba bersih ini tumbuh 74 persen dibandingkan Rp 550 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

“Kami masih percaya diri untuk memberikan hasil baik tahun ini. Diharapkan akan ada pertumbuhan yang kuat dalam segmen Petroleum dan bahan kimia dasar di semester dua 2022. Kemudian, ada prospek permintaan yang menguntungkan di industri tambang dan perkebunan yang diharapkan dapat meningkatkan produksi dan ekspor,” ujar Suresh dalam webinar Indonesia Investment Education (IIE), Sabtu (30/7/2022). 

Sebelumnya, AKR menargetkan laba bersih 1,4 hingga 1,5 persen pada 2022 atau kenaikan 30-35 persen dari 2021. 

 

3 dari 3 halaman

Strategi AKRA

Dalam webinar tersebut, Suresh juga berkesempatan membagikan strategi AKRA sehingga bisa memberikan pertumbuhan yang kuat secara konsisten. 

“AKR telah kuat dan tumbuh secara konsisten selama tiga atau empat tahun ini. Sebagai distributor, AKR memiliki infrastruktur logistik yang bisa delivery produk. Kita juga punya bisnis model yang walaupun harga minyak dan chemical sekarang fluktuatif AKR tetap bisa menghasilkan pertumbuhan dan profit,” jelas Suresh.

“Selain itu, AKR juga memiliki arus kas yang kuat dan manajemen modal kerja yang baik. Selain itu dalam 3 atau 4 tahun AKR bisa menghasilkan cash flow yang kuat dan bisa dilihat AKR bisa bagi dividen lebih dari 50 persen,” lanjut dia. 

Model Bisnis

Suresh menuturkan model bisnis AKR yaitu Marjin Absolut Rp/Liter, jadi walaupun harga minyak naik atau turun, AKR tetap tumbuh dari segi profit. 

“AKR juga selalu tak ambil risiko atau zero net position. Jadi apapun yang kita beli akan kita jual, tidak ada inventory atau stok. Saat ini juga kita tahu dolar menguat dan rupiah melemah, jadi kita melakukan pengelolaan nilai tukar dengan opsi atau forward,” tutur Suresh. 

Di sisi lain, Suresh mengungkapkan segmen kimia dan permintaan BBM yang terus menguat juga turut menjadi faktor pendorong pertumbuhan yang dialami AKR.