Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) terpantau dalam tren menguat sepanjang tahun berjalan 2022. Pada perdagangan sesi I Rabu 24 Agustus 2022, saham MEDC ditutup naik 10 poin atau 1,36 persen ke posisi 745.
Saham MEDC dibuka pada posisi 750 dan bergerak pada rentang 515—755. Total frekuensi perdagangan saham 9.617 kali dengan volume perdagangan 166,34 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 121,96 miliar. Sejak awal tahun, saham MEDC telah naik 283 poin atau 61,26 persen.
Baca Juga
Kinerja saham itu sejalan dengan kinerja fundamental perseroan sepanjang paruh pertama 2022. Perseroan berhasil membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 270,11 juta. Raihan itu naik 481,06 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 46,49 juta.
Advertisement
Pendapatan laba bersih itu seiring pendapatan semester I 2022 yang naik 80,32 persen menjadi USD 1,15 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 636,29 juta. EBITDA pada kuartal kedua adalah USD 492 juta, di atas kuartal pertama sebagai akibat dari harga komoditas yang lebih tinggi dan kontribusi satu kuartal penuh dari Corridor.
"Pada kuartal kedua ini, proyek pertama kami di Natuna dan proyek PV pertama kami di Sumbawa telah mulai beroperasi dan kedua proyek tersebut akan berkontribusi pada kinerja paruh kedua," kata CEO PT Medco Energi Internasional Tbk, Roberto Lorato, dikutip Rabu (24/8/2022).
Pada semester I 2022, Medco Energi Internasional menciptakan pengeluaran modal sebesar USD 117 juta digunakan terutama untuk melaksanakan proyek-proyek di Natuna dan menyelesaikan PLTGU Riau 275MW pada Februari.
Tuntaskan Akuisisi Aset ConocoPhilips di Indonesia
Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menyelesaikan akuisisi seluruh saham yang diterbitkan ConocoPhilips Indonesia Holding Ltd (CIHL) dari Philips International Inc, anak usaha ConocoPhilips Company (COP).
ConocoPhilips Indonesia Holding Ltd memiliki sepenuhnya saham ConocoPhilips (Grissik) Ltd sebagai operator dari Corridor PSC dengan kepemilikan 54 persen working interest dan 35 persen interest di Transasia Pipeline Company Pvt Ltd (Transasia).
Corridor PSC memiliki dua lapangan produksi minyak dan tujuh lapangan produksi gas berlokasi di onshore Sumatra Selatan, Indonesia berdekatan dengan operasi Medco Energi Internasional di Sumatra Selatan.
Mayoritas produksi dijual melalui kontrak jual beli gas jangka panjang kepada mitra yang handal di Indonesia dan Singapura. Melalui Transasia, MedcoEnergi memiliki kepemilikan saham minoritas pada jaringan pipa gas yang menyuplai pelanggan di Sumatra Tengah, Batam dan Singapura.
Akuisisi ini sesuai dengan strategi MedcoEnergi untuk memiliki dan mengembangkan aset yang berkualitas tinggi serta menghasilkan arus kas positif.
"Akuisisi ini juga memperkuat posisi MedcoEnergi sebagai perusahaan energi dan sumber daya alam independen terkemuka di Indonesia," tulis manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi BEI.
Selain itu, menegaskan kembali komitmen perseroan terhadap pembangunan nasional Indonesia. Akuisisi ini akan menghasilkan sinergi dengan operasi MedcoEnergi di Sumatra serta mendukung strategi perubahan iklim perseroan, termasuk peluang carbon capture.
Advertisement
Tebar Dividen Interim 2022
Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk membagikan dividen interim 2022 sebesar USD 25 juta.
Penetapan pembagian dividen interim 2022 itu menindaklanjuti keputusan edaran di luar rapat dewan komisaris dan direksi Medco Energi Internasionalmasing-masing pada 5 Agustus 2022.
Pembagian Dividen Interim ini dilakukan berdasarkan ketentuan Pasal 72 UndangUndang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (“UUPT”), Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00077/BEI/09-2021 perihal Perubahan Ketentuan Pelaksanaan Pembagian Dividen Saham, Pembagian Saham Bonus dan Pembagian Dividen Interim, serta Pasal 23 Anggaran Dasar Perseroan.
Berikut jadwal pembagian dividen interim perseroan:
-Tanggal recording date pada 22 Agustus 2022
-Cum dividen di pasar regular dan negosiasi pada 18 Agustus 2022
-Cum dividen di pasar tunai pada 22 Agustus 2022
-Ex dividen di pasar regular dan negosiasi pada 19 Agustus 2022
-Ex dividen di pasar tunai pada 23 Agustus 2022
-Pengumuman nilai tukar dolar AS ke rupiah pada 22 Agustus 2022
-Pembagian dividen interim pada 8 September 2022
Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 10 Agustus 2022, saham MEDC melonjak 5,98 persen ke posisi Rp 620 per saham. Saham MEDC dibuka stagnan Rp 585 per saham.
Saham MEDC berada di level tertinggi Rp 630 dan terendah Rp 580 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.110 kali dengan volume perdagangan 1,15 juta lot saham. Nilai transaksi Rp 70,5 miliar.
Pefindo Dongkrak Peringkat Medco Energi Jadi idAA
Sebelumnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat PT Medco Energi International Tbk (MEDC) beserta obligasi menjadi idAA- dengan prospek stabil.
Kenaikan peringkat mencerminkan ekspektasi Pefindo, leverage keuangan perseroan akan membaik. Yakni dengan proyeksi rasio utang terhadap EBITDA di bawah 3 kali dalam jangka pendek menengah dari sebelumnya 4,6 kali pada 2021.
Hal itu dicermati sebagai dampak dari konsolidasi penuh Corridor PSC dan juga diperoleh dari kenaikan harga minyak, serta mempertahankan pengelolaan yang baik terhadap utang dan belanja modal yang didanai utang.
"Kami memandang, Corridor PSC akan memperkuat portofolio aset MEDC, dengan bauran energi menjadi 78 persen dari gas dibandingkan saat ini sebesar 64 persen, dengan tambahan produksi tahunan sebesar 60-70 ribu barrels of oil equivalent per day (mboepd). Perjanjian penjualan gas Corridor PSC dengan harga tetap dan tenor jangka panjang akan berkontribusi terhadap EBITDA yang stabil di tengah volatilitas harga minyak,” mengutip laman PEFINDO, Selasa (14/6/2022).
Pefindo memproyeksikan rasio cakupan utang MEDC akan berada di level kuat dalam jangka pendek hingga menengah dengan proyeksi rasio dana bersih dari operasi (funds from operations/FFO) terhadap utang sebesar 20 persen, meningkat dibandingkan 7,9 persen pada 2021.
Termasuk asumsi harga minyak sebesar USD 90 per barrel untuk sisa tahun 2022 dan secara bertahap menurun pada 2023-2025, dan belanja modal sekitar USD 275-350 juta per tahun pada 2022-2025 untuk segmen minyak dan gas.
Advertisement