Liputan6.com, Jakarta - PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), anak perusahaan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) berencana menyediakan bus listrik BYD ukuran medium bertipe C6 untuk digunakan sebagai kendaraan angkutan publik dalam sistem transportasi bus rapid transit (BRT) di Bandung Raya.
Tipe ini dipilih terutama untuk mencocokkan ukuran bus dengan kondisi lebar jalan rata-rata di wilayah tersebut.
Baca Juga
"Alhamdulillah, VKTR turut berada di garda depan untuk mendukung dan menjadi bagian dari langkah besar Pemprov Jawa Barat dalam proyek pengembangan BRT, khususnya untuk elektrifikasi transportasi umum di Bandung Raya,” ucap Direktur Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas, Gilarsi W. Setijono, dalam keterangan resmi, Rabu (24/8/2022).
Advertisement
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kerja sama antara VKTR dan PT Jasa Sarana dalam melaksanakan program elektrifikasi bus dan kendaraan lainnya sebagai sarana transportasi publik.
Bus listrik ini akan beroperasi di wilayah Bandung Raya, yang mencakup Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan sebagian Kabupaten Sumedang.
"Kerja sama ini nantinya termasuk penyelenggaraan studi kelayakan, pengumpulan data, pengadaan sarana bus listrik, dan infrastruktur kelistrikan yang terkait dengan elektrifikasi bus, dan potensi lainnya yang dapat disinergikan dan dikerjasamakan,” kata Gilarsi.
Pengembangan BRT
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui PT Jasa Sarana, berinisiatif untuk mengembangkan BRT di Bandung Raya. Rencananya, menurut Gilarsi, BRT ini akan dioperasikan melalui 12 rute dengan jumlah armada bus sebanyak lebih dari 260 unit.
Sebagian besar di antaranya adalah bus listrik ukuran sedang (medium). Direktur Utama PT Jasa Sarana, Indrawan Sumantri, mengatakan, tahun lalu sejak ditunjuk oleh Gubernur Jawa Barat untuk melaksanakan proyek BRT ini, pihaknya terus menerus melakukan studi dan peluang kerja sama dengan banyak pihak.
Studi banding dan eksplorasi kerja sama telah dilakukan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, untuk mewujudkan BRT Bandung Raya ini.
"Elektrifikasi transportasi BRT di wilayah Bandung Raya diharapkan dapat menurunkan emisi karbon secara signifikan, dan menciptakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat, untuk kemudian beralih dari transportasi kendaraan pribadi ke moda transportasi umum,” kata Indrawan.
Advertisement
Gandeng Transjakarta, Anak Usaha BNBR Sulap Bus Diesel Jadi Bus Listrik
Sebelumnya, PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), anak perusahaan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tripartit dengan PT Transjakarta dan perusahaan Inggris yang bergerak di bidang pengembangan dan penyediaan electric powertrain solutions, Equipmake Limited.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT Transjakarta, M. Yana Aditya, Direktur Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas, Gilarsi W. Setijono dan founder sekaligus CEO Equipmake Limited, Ian Foley di Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2022.
Gilarsi mengatakan, penandatanganan MoU ini dilakukan untuk mewujudkan komitmen VKTR dalam mengakselerasi penggunaan EV dan pembangunan ekosistem kendaraan berbasis listrik di Indonesia.
Pada tahap awal, kerja sama ini akan menghasilkan purwarupa (prototype) bus retrofit, sekaligus menjadi awal dalam pelaksanaan program uji coba bus retrofit oleh PT Transjakarta.
"Kerja sama ini menetapkan Transjakarta sebagai pihak yang menyediakan bus konvensional dengan motor bakar (Internal Combustion Engine/ICE) bagi VKTR. Bus konvensional ini kemudian direkayasa melalui proses konversi oleh VKTR menjadi bus berteknologi motor listrik,” kata Gilarsi kepada wartawan, ditulis Jumat (19/8/2022).
Gilarsi menambahkan, sebagai bentuk keseriusan VKTR dalam upaya penguasaan teknologi dan pengembangan kendaraan listrik tanah air, pihaknya telah berinvestasi secara langsung di Equipmake Limited.
Diketahui, perusahaan yang berpusat di Snetterton, Norfolk, Inggris ini bergerak di bidang teknologi pengembangan dan penyediaan electric powertrain untuk berbagai jenis kendaraan listrik.
Uji Coba
“Bersama Equipmake, kami akan memproduksi bus retrofit yang akan digunakan dalam uji coba yang diperkirakan akan berlangsung selama tiga bulan ke depan ini,” imbuh Gilarsi.
VKTR akan mendata terkait performa kendaraan; mencakup efisiensi energi, jarak tempuh, serta kualitas dan kinerja baterai. VKTR juga akan menyediakan infrastruktur pengisian listrik yang diperlukan untuk mendukung pengoperasian bus retrofit tersebut.
Direktur Utama PT Transjakarta M. Yana Aditya mengatakan, pihaknya menyambut baik kerja sama strategis ini.
Ia berharap, ujicoba ini dapat berhasil dan segera bisa dilaksanakan secara penuh untuk me-retrofit sebanyak sekitar 3.000 bus eksisting milik Transjakarta yang saat ini masih beroperasi menggunakan tenaga diesel dan CNG.
"Ini akan menjadi salah satu bagian penting dalam sejarah transportasi umum berbasis listrik di Jakarta. Mohon doa restunya,” ujar Yana.
Advertisement