Sukses

Saham PTRO Stagnan hingga Sesi I Hari Ini 25 Agustus 2022

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Kamis, 25 Agustus 2022, saham PTRO stagnan di posisi Rp 3.060 per saham.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Petrosea Tbk (PTRO) stagnan pada perdagangan sesi pertama, Kamis 25 Agustus 2022. Hal itu di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) yang koreksi dan Caraka Reksa Optima akan gelar penawaran tender wajib saham Petrosea.

Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan sesi pertama, saham PTRO stagnan di posisi Rp 3.060 per saham. Saham PTRO dibuka stagnan Rp 3.060 per saham. Saham PTRO berada di level tertinggi Rp 3.070 dan terendah Rp 3.050 per saham. Total frekuensi perdagangan 228 kali dengan volume perdagangan 24.020 lot saham. Nilai transaksi Rp 7,3 miliar.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 24 Agustus 2022, saham PTRO bertambah 3,03 persen ke posisi Rp 3.060 per saham. Saham PTRO berada di level tertinggi Rp 3.080 dan terendah Rp 2.950 per saham. Volume perdagangan 1.808.200 saham dan nilai transaksi Rp 5,5 miliar. Total frekuensi perdagangan 595 kali.

Pada pekan ini, saham PTRO alami koreksi dua hari berturut-turut. Pada Senin, 22  Agustus 2022, saham PTRO melemah tipis 0,33 persen ke posisi Rp 2.980 per saham. Pada Selasa, 23 Agustus 2022, saham PTRO merosot 0,34 persen ke posisi Rp 2.970 per saham.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,52 persen ke posisi 7.157,34 pada sesi pertama, Kamis 25 Agustus 2022. Indeks LQ45 merosot 0,80 persen ke posisi 1.018,43.

IHSG sempat berada di level tertinggi 7.210,,16 dan terendah 7.146,31. Sebanyak 212 saham menguat dan 277 saham melemah. 195 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 736.563 kali dengan volume perdagangan 20,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 6,5 triliun.

Sepanjang 2022, saham PTRO melambung 41,01 persen ke posis Rp 3.060 per saham. Saham PTRO berada di level tertinggi Rp 3.120 dan terendah Rp 2.100 per saham. Total volume perdagangan 885.105.827 kali dengan nilai transaksi Rp 2,7 triliun. Total frekuensi perdagangan 81.116 kali.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Penawaran Tender Wajib

Sebelumnya PT Caraka Reksa Optima menyampaikan mengenai penawaran tender wajib atas saham Petrosea.

PT Indika Energy Tbk dan PT Caraka Reksa Optima (CARA) telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat (PJBB) pada 25 Februari 2022. Perjanjian itu terkait rencana penjualan seluruh saham milik Indika Energy di PT Petrosea Tbk kepada CARA pada 18 Februari 2022 dengan tanggal efektif 2 Februari 2022.

Berdasarkan PJBB itu, Indika Energy menjual seluruh 704.014.200 saham yang mewakili 69,80 persen kepemilikan saham di Petrosea.

Mengutip prospektus, Rabu (24/8/2022), penawaran tender wajib ini dilakukan sebanyak 287,65 juta saham biasa atau sisa saham PTRO atau setara 28,5 persen dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Jadwal Penawaran Tender Wajib

Kemudian, tender tersebut dilakukan dengan nilai nominal sebesar Rp 50 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp 3.118 per saham. Sedangkan, nilai total penawaran tender wajib sebanyak Rp 896,89 miliar.

"CARA tidak memiliki rencana untuk melikuidasi perusahaan sasaran atau menghapus pencatatan saham (delisting) perusahaan sasaran di Bursa Efek Indonesia ataupun melakukan upaya go private mengingat penghapusan pencatatan saham (delisting) maupun go private memerlukan suatu proses tersendiri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tulis manajemen CARA, Rabu, 24 Agustus 2022.

Jadwal penawaran tender wajib untuk masa penawaran tender wajib pada 25 Agustus 2022-23 September 2022 dan tanggal penyelesaian pada 29 September 2022.

Penawaran tender wajib ini dilakukan untuk memenuhi kewajiban peseroan terkait dengan pengambilalihan, yang diatur dalam Peraturan Nomor 9/POJK.04/2018 sebagai akibat terjadinya perubahan pengendalian dalam perusahaan sasaran.

Berdasarkan Peraturan Nomor 9/POJK.04/2018 yang disebut pengendali perseroan sasaran adalah pihak yang memiliki saham lebih dari 50 persen dari seluruh saham perusahaan sasaran dengan hak suara yang telah disetor penuh.

4 dari 4 halaman

Kinerja 2021

Sebelumnya, PT Petrosea Tbk (PTRO) secara konsolidasian mencatat pendapatan USD 415,74 juta atau sekitar Rp 5,97 triliun (kurs Rp 14.350 per USD) sepanjang 2021. Pendapatan itu naik 22,03 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD 340,69 juta.

Merujuk laporan keuangan Petrosea, Rabu (30/3/2022), pendapatan tersebut berasal dari pertambangan USD 298,93 juta, konstruksi dan rekayasa USD 64,16 juta, jasa USD 50,25 juta, dan lain-lain USD 2,4 juta.

Sejalan dengan itu, beban usaha tercatat ikut naik menjadi USD 341,18 juta dibanding USD 265,82 di 2020. Sehingga perseroan mengukuhkan laba kotor USD 74,56 juta, selisih tips dibandingkan tahun sebelumnya USD 74,87 juta.

Setelah dikurangi beban-beban dan pajak, perseroan mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 33,95 juta atau Rp 483,82 miliar, naik 4,45 persen dibanding tahun sebelumnya USD 32,28 juta.

Dari sisi aset perseroan hingga akhir 2021 tercatat sebesar USD 532,74 juta, naik dibanding posisi akhir Desember 2020 sebesar USD 529,69 juta.

Rinciannya, terdiri dari aset lancar USD 231,8 juta dan sisanya USD 300,94 juta merupakan aset tidak lancar. Liabilitas perseroan tercatat sebesar USD 272,51 juta, turun dari posisi akhir 2020 sebesar USD 298,25.

Terdiri dari liabilitas jangka pendek USD 167,38 juta dan liabilitas jangka panjang USD 105,13 juta. Sementara ekuitas sampai dengan Desember 2021 tercatat sebesar USD 260,22 juta, naik dibanding akhir 2020 sebesar USD 231,44 juta.