Sukses

Lampaui Target, Bukit Asam Realisasikan DMO 9,4 Juta Ton pada Semester I 2022

Alokasi terbesar PT Bukit Asam Tbk (PTBA) untuk PLN yang mencapai 85 persen.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) telah merealisasikan alokasi pasokan dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 9,4 juta ton per Juni 2022. Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail mengatakan realisasi itu sudah melampaui target alokasi DMO untuk tahun ini di kisaran 8 juta ton.

“Realisasi DMO PTBA sampai dengan Juni 2022 sudah mencapai 9,4 juta ton atau 106 persen dari target tahunan. Di mana target tahunan kita kalau berdasarkan DMO yang dulu 25 persen kali 35,5 juta ton, itu ketemunya sekitar 8 juta ton,” kata Arsal dalam paparan kinerja perseroan di Jakarta, Jumat (26/8/2022).

Adapun alokasi paling banyak yakni untuk Perusahaan Lisrik Negara (PLN) yang mencapai 85 persen dari angka realisasi itu. Meskipun terdapat selisih harga jual antara dalam negeri dan di luar negeri, perseroan tetap berupaya memenuhi permintaan dari dalam negeri dengan alokasi 60 persen dari seluruh penjualan batu bara perseroan.

“Kami akan fokus paling tidak 60 persen untuk dalam negeri, 40 persen kita coba melakukan kegiatan ekspor. Dari 60 persen itu, hampir 80 persen—85 persen itu penjualannya fokus ke PLN group,”

“Khusus ke PLN aja kami sudah 6 juta ton dari 9,46 juta ton itu. 3,4 juta ton sisanya itu ke non-PLN. Seperti ke semen, pupuk kemudian beberpaa industri lokal lainnya,” ia menambahkan.

2 dari 4 halaman

Kinerja Semester I 2022

Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID mencatatkan kinerja positif pada semester I 2022.

Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 6,2 triliun, naik 246 persen dibanding periode serupa pada tahun lalu (year on year/yoy) yang senilai Rp 1,8 triliun.

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Ismail Arsal mengatakan, capaian laba bersih ini didukung dengan pendapatan sampai dengan semester I ini sebesar Rp 18,4 triliun, meningkat 79 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Kenaikan kinerja ini didorong oleh pemulihan ekonomi global maupun nasional yang meningkatkan permintaan batu bara, serta kenaikan harga batu bara yang signifikan,” kata Ismail dalam paparan kinerja perseroan di Jakarta, Jumat, 26 Agustus 2022.

Pencapaian gemilang ini juga didukung kinerja operasional perseroan yang solid di sepanjang semester I 2022. Di mana perseroan mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan dan menerapkan efisiensi berkelanjutan secara optimal.

Adapun total aset perusahaan per 30 Juni 2022 sebesar Rp 35,9 triliun, sementara per 31 Desember 2021 sebesar Rp 36,1 triliun. Dari sisi total produksi batu bara PTBA selama semester I 2022 mencapai 15,9 juta ton. Capaian itu meningkat 20 persen dibanding semester I 2021 yang sebesar 13,3 juta ton.  

"Sedangkan penjualan batu bara PTBA per semester I 2022 sebanyak 14,6 juta ton, tumbuh 13 persen secara tahunan,” imbuh Ismail.

Pada perdagangan Jumat, 26 Agustus 2022 pukul 10.29 WIB, saham PTBA naik 0,69 persen ke posisi Rp 4.390 per saham. Saham PTBA dibuka naik 40 poin ke posisi Rp 4.400 per saham. Saham PTBA berada di level tertinggi Rp 4.420 dan terendah 4.370 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.505 kali dengan volume perdagangan 256.470 lot saham. Nilai transaksi Rp 112,7 miliar.

3 dari 4 halaman

Kinerja Kuartal I 2022

Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan kinerja positif sepanjang kuartal I 2022. Hal tersebut ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang naik signifikan.

Mengutip keterangan tertulis yang disampaikan perseroan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (18/5/2022), PT Bukit Asam Tbk membukukan laba bersih Rp 2,28 triliun selama tiga bulan pertama 2022. Realisasi laba tersebut naik 355 persen secara year on year dari capaian kuartal I 2021 sebesar Rp 500,52 miliar.

Kenaikan laba bersih itu ditopang dari pertumbuhan pendapatan 105 persen menjadi Rp 8,21 triliun jika dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp 3,99 triliun. Beban pokok pendapatan perseroan naik 59,67 persen menjadi Rp 4,75 triliun pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,97 triliun.

Dengan demikian, laba per saham perseroan mencapai Rp 198 pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 45.

PT Bukit Asam Tbk membukukan ekuitas Rp 26,52 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 24,25 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 12,46 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 11,86 triliun.

4 dari 4 halaman

Produksi Batu Bara

Perseroan membukukan aset naik menjadi Rp 38,98 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 36,12 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 6,1 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 4,39 triliun.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 18 Mei 2022, saham PTBA melemah 2,44 persen ke posisi Rp 4.000 per saham. Saham PTBA berada di level tertinggi Rp 4.130 dan terendah Rp 3.920 per saham. Total volume perdagangan 123.533.596 saham dengan nilai transaksi Rp 492,6 miliar. Total frekuensi perdagangan 17.541 kali.

Sepanjang 2022, saham PTBA melonjak 47,60 persen ke posisi Rp 4.000 per saham. Saham PTBA berada di level tertinggi Rp 4.130 dan terendah Rp 2.600 per saham. Total volume perdagangan 3.572.833.516 saham dengan nilai transaksi Rp 11,9 triliun. Total frekuensi perdagangan 609.741 kali.

Secara year on year, produksi batu bara perseroan pada kuartal I 2022 meningkat 40 persen menjadi 6,34 juta ton. Sedangkan volume angkutan batu bara naik 16 persen menjadi 6,17 juta ton.

Kenaikan produksi dan volume angkutan batu bara ini diikuti kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 18 persen menjadi 6,97 juta ton.

Perseroan menargetkan produksi batu bara sebesar 36,41 juta ton. Selain itu, target angkutan sebesar 31,50 juta ton untuk 2022. Sedangkan volume penjualan batu bara, perseroan menargetkan peningkatan menjadi 37,10 juta ton pada 2022.