Liputan6.com, Jakarta - Hingga semester I 2022, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar 24 persen dari target.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Bukit Asam Tbk, Farida Thamrin mengatakan, harusnya serapan belanja modal pada semester I 2022 bisa lebih besar. Sayangnya, terdapat alokasi belanja modal yang meski terjadi pada periode yang sama, tetapi belum bisa dibukukan.
"Capex sampai Juni 2022 realisasi kurang lebih 24 persen dari target semester I 2021. Tapi sebenarnya ada satu pos dari capex yang sebenarnya tinggal menunggu dokumentasi realisasinya saja. Kalau itu kita hitung, realisasinya bisa sampai 40 persen," kata Farida, dalam paparan kinerja perseroan di Jakarta, Jumat (26/8/2022).
Advertisement
Secara garis besar, belanja modal pada semester I 2022 dialokasikan untuk pengembangan usaha perseroan. Di antaranya seperti PLTU Sumsel 8, angkutan batu bara, pengembangan PLTS, dan sebagainya. Perseroan menyiapkan belanja modal Rp 2,9 triliun pada 2022.
Kemajuan Proyek Pengembangan
PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 berkapasitas 2x620 MW dibangun oleh PTBA melalui PT Huadian Bukit Asam Power (PT HBAP) sebagai Independent Power Producer (IPP).
Kemajuan pembangunan proyek PLTU yang nantinya membutuhkan 5,4 juta ton batu bara per tahun ini telah mencapai penyelesaian konstruksi sebesar 96,75 persen.
Pembangkit listrik ini diharapkan dapat mulai beroperasi pada 2022 ini. Lalu untuk proyek PLTS yang diinisiasi bersama PT Jasa Marga Tbk (JSMR) di Tol Bali-Mandara yang berkapasitas 400 Kilowatt-peak (kWp), saat ini telah selesai dibangun dan akan segera diresmikan Pemerintah.
Kapasitas Angkutan Batu Bara
Sejalan dengan target perusahaan untuk meningkatkan kapasitas angkutan batu bara jalur kereta api menjadi 72 juta ton per tahun pada 2026, dilakukan pengembangan angkutan batu bara Tanjung Enim - Keramasan dengan kapasitas 20 juta ton per tahun.
Lingkup yang dibangun oleh PTBA adalah Train Loading System dan Coal Handling Facility, sementara PT KAI menyiapkan Dermaga serta sarana transportasinya (gerbong). Jalur ini direncanakan beroperasi pada triwulan IV 2024.
Di samping itu, juga dikembangkan angkutan batu bara ke Dermaga Perajen dengan kapasitas angkut 20 juta ton per tahun dan direncanakan akan beroperasi pada triwulan III 2026. Penandatanganan Head of Agreement telah dilakukan oleh PTBA, KAI, dan PLN pada 16 Februari 2022.
Advertisement
Kinerja Semester I 2022
Diberitakan sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID mencatatkan kinerja positif pada semester I 2022. Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 6,2 triliun, naik 246 persen dibanding periode serupa pada tahun lalu (year on year/yoy) yang senilai Rp 1,8 triliun.
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Ismail Arsal mengatakan, capaian laba bersih ini didukung dengan pendapatan sampai dengan semester I ini sebesar Rp 18,4 triliun, meningkat 79 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Kenaikan kinerja ini didorong oleh pemulihan ekonomi global maupun nasional yang meningkatkan permintaan batu bara, serta kenaikan harga batu bara yang signifikan," kata Ismail dalam paparan kinerja perseroan di Jakarta, Jumat (26/8/2022).
Pencapaian gemilang ini juga didukung kinerja operasional perseroan yang solid di sepanjang semester I 2022. Di mana perseroan mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan dan menerapkan efisiensi berkelanjutan secara optimal. Adapun total aset perusahaan per 30 Juni 2022 sebesar Rp 35,9 triliun, sementara per 31 Desember 2021 sebesar Rp 36,1 triliun.
Dari sisi total produksi batu bara PTBA selama semester I 2022 mencapai 15,9 juta ton. Capaian itu meningkat 20 persen dibanding semester I 2021 yang sebesar 13,3 juta ton. “Sedangkan penjualan batu bara PTBA per semester I 2022 sebanyak 14,6 juta ton, tumbuh 13 persen secara tahunan,” imbuh Ismail.
Kinerja Kuartal I 2022
Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan kinerja positif sepanjang kuartal I 2022. Hal tersebut ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang naik signifikan.
Mengutip keterangan tertulis yang disampaikan perseroan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (18/5/2022), PT Bukit Asam Tbk membukukan laba bersih Rp 2,28 triliun selama tiga bulan pertama 2022. Realisasi laba tersebut naik 355 persen secara year on year dari capaian kuartal I 2021 sebesar Rp 500,52 miliar.
Kenaikan laba bersih itu ditopang dari pertumbuhan pendapatan 105 persen menjadi Rp 8,21 triliun jika dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp 3,99 triliun. Beban pokok pendapatan perseroan naik 59,67 persen menjadi Rp 4,75 triliun pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,97 triliun.
Dengan demikian, laba per saham perseroan mencapai Rp 198 pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 45.
PT Bukit Asam Tbk membukukan ekuitas Rp 26,52 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 24,25 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 12,46 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 11,86 triliun. Perseroan membukukan aset naik menjadi Rp 38,98 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 36,12 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 6,1 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 4,39 triliun.
Advertisement