Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) yang masuk jajaran indeks saham di indeks Financial Times Stock Exchange (FTSE) dinilai memiliki prospek yang positif.
Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis mengatakan, prospek dari tiga saham yang masuk ke indeks FTSE memiliki prospek positif.
Baca Juga
"Ketiga saham yang masuk ke indeks FTSE masih memiliki prospek yang positif, di mana AMRT masih didorong dengan sentimen pemulihan mobilitas serta expansi gerainya, ADRO yang masih didorong dengan permintaan batu bara yang masih tinggi yang mengakibatkan kenaikan harga komoditas batu bara, serta MSIN yang terus berekspansi pada konten konten digitalnya," kata Abdul kepada Liputan6.com, ditulis Jumat (26/8/2022).
Advertisement
Untuk strategi saham dari ketiga saham tersebut bisa dilakukan wait and see. "Strategi sahamnya saat ini bisa dilakukan wait and see atau trading buy untuk MSIN, AMRT, dan ADRO. Dengan potensi upside 5-10 persen, waspadai jika harga mengalami penurunan hingga 3 persen,” ujar dia.
Sementara itu, Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei mengatakan, secara umum dengan masuknya saham-saham tersebut ke indeks FTSE dapat menarik investor asing untuk memasukkan saham-saham tersebut ke dalam portofolio nya. Sehingga dapat berdampak positif untuk harga sahamnya.
"Secara umum dengan masuknya saham-saham tersebut ke indeks FTSE, dapat menarik investor asing untuk memasukkan saham-saham tersebut ke dalam portofolio nya,” kata Jono.
FTSE Rombak Penghuni Indeks, Saham ADRO hingga AMRT Masuk Kapitalisasi Besar
Sebelumnya, Financial Times Stock Exchange (FTSE) kembali merombak susunan saham konstituen Global Equity Index Asia Pacific ex Japan ex China Regional yang efektif pada September 2022.
Mengutip laman ftrussell, Senin (22/8/2022), perubahan indeks FTSE Global Equity Asia Pacific ex Japan ex China akan efektif setelah penutupan perdagangan Jumat, 16 September 2022. Indeks tersebut efektif pada 19 September 2022. Namun, perubahan tinjauan indeks tersebut dapat direvisi hingga Jumat, 2 September 2022, dan efektif 5 September 2022.
FTSE Russell merupakan penyedia indeks pasar saham yang dimiliki seluruhnya oleh London Stock Exchange.
Mengutip laman FTSE Russell, berikut saham-saham yang masuk ke dalam dan keluar dari indeks.
Dalam emiten kapitalisasi besar, dari Indonesia ada dua emiten yang masuk yaitu PT Adaro Energi Tbk (ADRO) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT). Sebelumnya saham ADRO berada di kapitalisasi pasar menengah masuk jajaran kapitalisasi besar dan saham AMRT tambahan kapitalisasi pasar besar.
Sedangkan saham yang keluar dari kapitalisasi pasar besar yaitu PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). Saham BRIS keluar dan masuk ke kapitalisasi menengah.
Di kapitalisasi pasar menengah ada empat emiten asal Indonesia yaitu PT Avia Avian Tbk (AVIA), BRIS, PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT MNC Studios International Tbk (MSIN). Adapun saham AVIA dan ISAT merupakan pindahan dari kapitalisasi kecil ke kapitalisasi menengah.
Advertisement
Kapitalisasi Pasar Kecil dan Mikro
Sedangkan saham BRIS pindah dari kapitalisasi besar ke kapitalisasi menengah. Sementara itu, saham MSIN merupakan tambahan emiten kapitalisasi menengah.
Di sisi lain, saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) keluar dari kapitalisasi menengah ke kapitalisasi besar.
Pada kapitalisasi pasar kecil ada dua emiten Indonesia yang masuk yaitu PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL). Dua saham SIDO dan HEAL ini merupakan tambahan saham kapitalisasi pasar kecil.
Sedangkan yang keluar yaitu saham AVIA dan ISAT dari kapitalisasi pasar kecil yang pindah ke kapitalisasi pasar menengah.
Untuk emiten kapitalisasi mikro Indonesia yang masuk FTSE antara lain PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU), PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (BMSR) , PT Budi Starch dan Sweetener Tbk (BUDI), PT Delta Jakarta Tbk (DLTA), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS).
Kapitalisasi Mikro
Selain itu PT Indorama Synthetics Tbk (INDR), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID), PT Panin Sekuritas Tbk (PANS), PT Petrosea Tbk (PTRO), PT RMK Energy Tbk (RMKE), PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF), PT Suparma Tbk (SPMA), PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI).
Sedangkan saham-saham emiten Indonesia yang keluar dari kapitalisasi pasar mikro antara lain PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI), PT Buana Listya Tama Tbk (BULL), PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA).
Selain itu, PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK), PT MD Pictures Tbk (FILM), PT Multipolar Tbk (MLPL), PT Sarimelati Kencana Tbk, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), PT Selamat Sempurna Tbk, PT Supra Boga Lestari Tbk, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), dan PT Temas Tbk (TMAS).
Advertisement