Liputan6.com, Jakarta - Analis menilai emiten pengelola restoran mengalami kebangkitan pada2022. Sebelumnya, emiten tersebut terdampak oleh Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan, tahun ini menjadi masa bangkitnya emiten pengelola restoran.
Baca Juga
"Tahun ini sejatinya menjadi masa bangkitnya emiten pengelola restoran secara umum, setelah di tahun lalu diberatkan oleh kebijakan PSBB,” kata Ivan kepada Liputan6.com, ditulis Sabtu (27/8/2022).
Advertisement
Ivan menuturkan, kebangkitan emiten pengelola restoran tersebut terlihat dari sejumlah kinerja emiten yang mulai membaik pada semester I 20222.
"Hal ini terlihat dari kinerja beberapa emiten yang membaik di semester I,” ujar dia.
Meskipun demikian, sejumlah kebijakan baru yang ada di Indonesia berpotensi menjadi tantangan bagi kinerja emiten tersebut pada semester 2022, bahkan hingga 2023.
"Adanya kebijakan kenaikan suku bunga, harga BBM serta harga bahan baku berpotensi menjadi tantangan bagi kinerja emiten di semester II ini hingga tahun depan," ujar dia
Untuk saham yang bisa dicermati oleh pelaku pasar dari emiten pengelola restoran, antara lain ENAK, MAPB, FAST dan PZZA.
“Rekomendasi saat ini hold untuk saham ENAK, MAPB FAST dan PZZA dengan memperhatikan strategi perseroan untuk menyesuaikan diri,” pungkasnya.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Kinerja Emiten Pengelola KFC pada Semester I 2022
Sejumlah emiten pengelola restoran telah merilis laporan keuangan semester I 2022. Emiten pengelola restoran membukukan kinerja positif dengan pertumbuhan penjualan dan mencetak laba hingga Juni 2022.
Sejumlah emiten pengelola restoran mencatatkan peningkatan kinerja pada semester I 2022, antara lain PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK), PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) dan PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP).
Berikut ini, Liputan6.com rangkum kinerja sejumlah emiten pengelola restoran dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Sabtu (27/8/2022).
PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) meraih kenaikan pendapatan dan cetak laba pada semester I 2022. Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Fast Food Indonesia Tbk meraih pendapatan Rp 2,86 triliun pada semester I 2022. Pendapatan naik 18, 10 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,42 triliun
Beban pokok penjualan naik 16,04 persen menjadi Rp 1,08 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 933,30 miliar. Perseroan membukukan laba kotor Rp 1,78 triliun selama enam bulan pertama 2022. Laba kotor itu naik 19,38 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,49 triliun.
Dengan demikian, perseroan mencatat laba usaha menekan rugi 12,51 persen menjadi Rp 65,47 miliar pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 74,84 miliar.
PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) mencatat laba periode berjalan Rp 32,66 miliar pada semester I 2022, berbalik dari rugi Rp 76,91 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dengan demikian laba per saham dasar tercatat Rp 8 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 19. Perseroan mencatat ekuitas Rp 978,65 miliar pada Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 919,18 miliar. Liabilitas perseroan turun menjadi Rp 2,57 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 2,63 triliun.
Total aset turun tipis menjadi Rp 3,55 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp3,55 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 416,65 miliar pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 601,01 miliar.
Advertisement
Kinerja Emiten Champ Resto Indonesia
Sementara itu, PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK) meraih kenaikan penjualan dan cetak laba pada semester I 2022.
PT Champ Resto Indonesia Tbk meraih penjualan Rp 625,01 miliar pada semester I 2022. Penjualan naik 56,15 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 400,25 miliar.
Beban pokok penjualan naik 62,96 persen menjadi Rp 250,16 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 153,50 miliar. Perseroan membukukan laba kotor Rp 374,84 miliar selama enam bulan pertama 2022. Laba kotor itu naik 51,9 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 246,74 miliar.
Beban usaha bertambah menjadi Rp 330,88 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 244,49 miliar. Dengan demikian, perseroan mencatat laba usaha tumbuh 1.851 persen menjadi Rp 43,96 miliar pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 2,25 miliar.
PT Champ Resto Indonesia Tbk mencatat laba periode berjalan Rp 42,92 miliar pada semester I 2022. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 4,55 miliar.
Dengan demikian laba per saham dasar tercatat Rp 19,81 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 2,28. Perseroan mencatat ekuitas Rp 247,74 miliar pada Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 64,83 miliar. Liabilitas perseroan turun menjadi Rp 441,23 miliar pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 546,33 miliar.
Total aset naik menjadi Rp 738,67 miliar pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 671,15 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 63,76 miliar pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 57,98 miliar.
Kinerja Emiten Pengelola Restoran CFC
Selain itu, emiten pengelola jaringan restoran ayam cepat saji California Fried Chicken (CFC), PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP) mencatatkan kinerja cemerlang pada semester I 2022.
Pada periode tersebut, perseroan berhasil mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 4,1 miliar. Raihan itu berbanding terbalik dari posisi semester I 2021, perseroan mencatatkan rugi Rp 9,84 miliar.
Laba perseroan pada paruh pertama tahun ini sejalan dengan kenaikan pendapatan usaha sebesar 37,62 persen menjadi Rp 284,32 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 206,6 miliar.
Melansir laporan keuangan perseroan, pendapatan perseroan ditopang oleh pendapatan dari CFC sebesar Rp 259,47 miliar. Kemudian dari Sapo Oriental Rp 8,45 miliar, Cal Donat Rp 4,92 miliar, dan Sugakiya Rp 7,46 miliar.
Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 113,79 miliar dibanding semester I 2021 sebesar Rp 82,69 miliar. Meski begitu, laba bruto perseroan masih tercatat naik 37,63 persen menjadi Rp 170,53 miliar dibanding semester I 2021 sebesar Rp 123,9 miliar.
Pada periode ini, perseroan mencatatkan pendapatan lainnya sebesar Rp 1,82 miliar. Bersamaan dengan itu, beban penjualan tercatat sebesar Rp 121,72 miliar, beban umum dan administrasi Rp 40,74 miliar, dan beban lainnya Rp 321,33 juta. Dari rincian itu, perseroan mencatatkan laba usaha sebesar Rp 9,56 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu yang catatkan rugi usaha Rp 6,39 miliar.
Advertisement