Sukses

JTrust Co Ltd Eksekusi Rights Issue BCIC Rp 880 Miliar

JTrust Co Ltd membeli 2.933.333.334 saham BCIC dengan harga Rp 300 per saham pada 19 Agustus 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) yaitu J Trust Co Ltd mengeksekusi penambahan modal dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), JTrust Co Ltd membeli 2.933.333.334 saham BCIC dengan harga Rp 300 per saham pada 19 Agustus 2022. Dengan demikian, JTrust Co Ltd eksekusi pembelian saham BCIC Rp 880 miliar dalam rangka rights issue.

Tujuan transaksi pembelian saham ini untuk pelaksanaan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) melalui penawaran umum terbatas II 2022 atau rights issue.

“Status kepemilikan langsung. 13.430.561.631 saham atau sebesar 74,16 persen dari total seluruh saham yang dikeluarkan dalam perseroan,” tulis J Trust Co Ltd dalam keterbukaan informasi.

Dalam laporan ke BEI oleh Sharestar Indonesia,  jumlah saham yang ditawarkan 4.242.714.624 saham dalam rangka pelaksanaan rights issue.

Saat pelaksanaan rights issue jumlah pemesan mencapai 117 pemegang saham dan jumlah pesanan saham sesuai HMETD sebesar 3.967.539.928 saham. Sisa saham yang tidak dipesan 275.174.696 saham. Setelah pelaksanaan PMHMETD II-2022, total saham BCIC menjadi sebanyak 18.109.922.009 saham.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 26 Agustus 2022, saham BCIC turun 1,23 persen ke posisi Rp 160 per saham. Saham BCIC dibuka stagnan di posisi Rp 162 per saham.

Saham BCIC berada di level tertinggi Rp 164 dan terendah Rp 160 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 129 kali dengan volume perdagangan 11.389 lot saham. Nilai transaksi Rp 183,4 juta saham.

2 dari 4 halaman

Rights Issue Bank JTRust Indonesia

Sebelumnya, Bank JTrust Indonesia menggelar rights issue dengan menawarkan 4,24 miliar saham seri C dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu 30 persen dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Dalam pelaksanaan rights issue tersebut, setiap 10 saham perseroan akan memperoleh tiga HMETD. Setiap satu HMETD dapat digunakan untuk membeli satu saham dengan membayar harga pelaksanaan Rp 300 per saham. Perseroan membidik dana Rp 1,27 triliun dari rights issue.

Adapun pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD nya akan alami dilusi maksimal 23,08 persen setelah pelaksanaan HMETD melalui penawaran umum terbatas (PUT) II atau rights issue.

Dana hasil rights issue perseroan akan dipakai untuk memperkuat struktur permodalam dalam pengembangan usaha perseroan melalui pemberian kredit.

3 dari 4 halaman

45 Emiten Proses Rights Issue, Dominan Sektor Keuangan

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 45 perusahaan tercatat atau emiten sedang dalam proses rights issue hingga 1 Agustus 2022. Total dana yang diperkirakan dihimpun dari rights issue mencapai Rp 36,9 triliun.

"Berdasarkan catatan kami, sampai dengan 1 Agustus 2022 terdapat 45 perusahaan tercatat yang berada pada pipeline rights issue. Total dana yang diperkirakan diperoleh melalui rights issue sebesar Rp 36,9 triliun,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, kepada wartawan ditulis Rabu (3/8/2022).

Ia menuturkan, dari 45 perusahaan tercatat yang berada pada pipeline rights issue antara lain:

6 perusahaan dari sektor basic materials

5 perusahaan dari sektor consumer cyclicals

2 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals

3 perusahaan dari sektor energy

17 perusahaan dari sektor financials

1 perusahaan dari sektor healthcare

2 perusahaan dari sektor industrials

2 perusahaan dari sektor properties & real estates

1 perusahaan dari sektor teknologi

3 perusahaan dari sektor transportation & logistics

3 perusahaan dari sektor infrastructures

 

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

Nyoman menuturkan, ditinjau dari jumlah emiten yang berada pada pipeline rights issue, mencerminkan ada kepercayaan untuk memanfaatkan pasar modal Indonesia sebagai salah satu alternatif sumber pendanaan.

Ia mengatakan, hal ini sejalan dengan perusahaan yang menggalang dana melalui pencatatan saham di BEI. Hingga 1 Agustus 2022 terdapat 29 perusahaan yang telah mencatatkan saham di BEI dengan total dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp 19,5 triliun.

"Sedangkan pada pipeline Pencatatan saham, masih ada 32 calon Perusahaan Tercatat yang berada dalam antrian untuk mencatatkan sahamnya di BEI,” tutur dia.