Liputan6.com, Jakarta - PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) mendirikan anak usaha baru pada 29 Juni 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (28/8/2022), PT Mahaka Radio Integra Tbk melalui Creative Audio Strem Technology Pte Ltd (CAST) dan Niken Sistha Sasmaya melakukan penyertaan saham di perusahaan bernama PT Studio Kreasi Bersama.
Baca Juga
Untuk komposisi modal PT Studio Kreasi Bersama yaitu modal dasar terbagi atas 10.000.000 lembar saham dengan nominal Rp 1.000 atau setara Rp 10 miliar. Modal ditempatkan dan disetor penuh Rp 10 miliar.
Advertisement
Adapun komposisi kepemilikan saham PT Studio Kreasi Bersama antara lain Creative Audio Stream Technology Pte Ltd sebesar 9.990.000 saham atau setara Rp 9,99 miliar (99 persen) dan Niken Sistha Sasmaya sebanyak 10.000 lembar saham atau setara Rp 10 juta (0,1 persen).
“Tujuan transaksi pengembangan perusahaan manajemen creator dan komersialisasi konten,” tulis perseroan.
PT Mahaka Radio Integra Tbk menyatakan tidak terdampak dampak material terhadap kegiatan usaha atau kelangsungan usaha perseroan denga ada transaksi tersebut.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 26 Agustus 2022, saham MARI melemah 4,06 persen ke posisi Rp 189 per saham.
Saham MARI dibuka naik tipis satu poin ke posisi Rp 198 per saham. Saham MARI berada di level tertinggi Rp 200 dan terendah Rp 187 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.594 kali dengan volume perdagangan 476.945 lot saham. Nilai transaksi Rp 9,1 miliar.
Multipolar Investasi di Mahaka Radio Integra
Sebelumnya, PT Multipolar Tbk (MLPL) investasi di PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI), suatu perusahaan media audio digital yang merupakan terkemuka dalam produksi podcast.
Multipolar investasi dalam bentuk ekuitas, hanya saja perseroan tidak merinci berapa besar investasi yang dikucurkan. Hal tersebut diungkapkan perseroan dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Selasa (21/09/2021).
Perseroan hanya mengungkapkan korelasi investasi ini dengan keberadaan Multipolar selaku perusahaan tercatat group Lippo yang berfokus pada investasi teknologi dan memiliki nilai aset bersih sebesar Rp 20 triliun, termasuk investasinya di lebih dari 40 perusahaan teknologi di Indonesia dan di kawasan regional.
Multipolar merupakan investor terkemuka di industri digital dan konsumsi, dan juga salah satu dari sedikit proxy yang diperdagangkan secara publik untuk sektor digital Indonesia.
Advertisement
Selanjutnya
Sementara Mahaka Radio Integra telah menggunakan kepemimpinannya sebagai perusahaan media radio dan audio terkemuka, untuk bertransformasi menjadi perusahaan podcast media baru Indonesia terkemuka dan platform media audio digital yang disebut NOICE (podcast, audio, dan buku audio).
Adapun beberapa sorotan utama dari pasar terkemuka platform NOICE meliputi:
1. Unik dan memiliki konten original. Memanfaatkan keahlian perusahaan induknya, akan memungkin NOICE konten original dan unik. NOICE memproduksi lebih dari 100 tema konten original.
2. Bergairah dan terbukti dalam kepemimpinan. Pendiri dan pemimpinnya, yaitu Rado Adrian (CEO), Niken Sasmaya (CBO) adalah orang-orang yang bersemangat, pemimpin yang sudah terbukti, yang sebelumnya merupakan executive di Google dan Youtube.
3. Traksi yang kuat dan fokus pada pelanggan. NOICE sudah didownload oleh lebih dari satu juta pengguna tahun ini, dengan hampir tanpa biaya untuk akuisisi pelanggan
4. Berteknologi canggih, yang didukung oleh Venture Capital dan investor terkemuka di Indonesia dan di kawasan regional, dimana seri A NOICE melibatkan Go-Ventures, Alpha JWC, Kinesys, and Kenangan Fund. Masing-masing investor membawa nilai tambah, pengetahuan teknologi, dan ekosistemnya
Jurus Genjot Pendapatan saat Pandemi COVID-19
Memiliki tujuh stasiun radio dan enam brand, PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) menyiapkan sejumlah strategi pada 2021, salah satunya fokus di komersial atau iklan.
Tak hanya itu, perusahaan juga menargetkan pendapatan perseroan tidak hanya fokus pada Business to Business (B2B) tetapi juga Business to Customer (B2C).
Presiden Direktur Mahaka Radio Integra, Adrian Syarkawi menjelaskan hal itu dalam paparan publik insidentil, Selasa (16/3/2021).
"Kami juga akan melakukan business to customer dan tidak hanya fokus di B2B, di mana kami sudah menjalankan MARI Institute sudah mulai dari kuartal IV-2020 sudah ada kelas-kelas training yang dilakukan dengan sistem register sehingga pesertanya harus bayar sehingga ada business direct yang kami lakukan dengan user," kata Adrian.
Selain itu, Adrian menegaskan bila pihaknya telah menyiapkan joint venture dan siap menggelar virtual concert. Setelah berjalan pada artis lokal, pihaknya akan mulai fokus pada artis internasional.
"Bentuknya join venture, Mahaka Integra akan buat satu PT lagi dengan salah satu partner yang saya belum bisa bilang, nanti kalau sudah ada legalnya baru saya bicara lagi bagaimananya," ujarnya.
Bisnis talent management juga menjadi salah satu strategi MARI pada 2021. Perseroan juga sudah melakukan penjualan ritel dengan membangun Anak Radio Store yang menjual merchandise. Tak lupa semua barang akan berhubungan dengan dunia broadcast.
"Kami juga melakukan inovasi kepada konsep visual. Kami akan berkolaborasi di sini dengan beberapa channel-channel antara lain YouTube dan yang sudah deal juga adalah partner dengan Vidio dari grup Emtek, sehingga nanti MARI akan melakukan banyak inovasi-inovasi," tutur dia.
Advertisement
Kembangkan Noice
Siap mengembangkan bisnis platform radio digital, Noice, PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) mengaku telah memiliki dua investor, yakni Alpha JWC dan Kinesys Group.
Meski mengaku telah memiliki dua investor, MARI enggan mengungkapkan investasi yang digelontorkan untuk mengembangkan bisnis terbarunya ini.
"Kalau untuk nilai investasinya terus terang saya belum bisa publis saat ini, karena sifatnya masih perjanjian. Nanti kalau sudah masuk sebagai stakeholder baru bisa kita umumkan secara terbuka," kata Presiden Direktur Mahaka Radio Integra, Adrian Syarkawi, Selasa, 16 Maret 2021.
Adrian juga menjelaskan bila kedua investor sebenarnya sudah memiliki kesepakatan terkait pengembangan bisnis, hanya saja pihaknya belum bisa mengungkapkan secara detail sampai keduanya benar-benar menjadi pemegang saham.
"Sebenarnya kalau ditanya kapan gabung, sebenarnya mereka sudah masuk dalam kopertible lounge ini, cuma kita agreement belum boleh announce sampai mereka sudah masuk sebagai pemegang saham," tuturnya.
Pengembangan platform Noice sebenarnya sudah dilakukan MARI. Hal ini tak terlepas dari perkembangan dan potensi besar terkait sistem digital.
Pada 2021, MARI memiliki target pengguna Noice hingga 1,8 juta. Dari target tersebut, satu juta pengguna diharapkan mampu menjadi pengguna aktif atau active user.