Sukses

Melihat Prospek Saham Bukit Asam di Tengah Kinerja Moncer pada Semester I 2022

Analis menuturkan, kinerja PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di atas ekspektasi dengan pendapatan dan laba bersih tumbuh signifikan pada semester I 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan kinerja positif pada semester I 2022. Analis menilai kinerja emiten tersebut akan mendorong harga saham PTBA.

“Prospek PTBA masih memiliki potensi yang positif karena masih didorong dengan tingginya harga batu bara,” kata Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis kepada Liputan6.com, ditulis Selasa (30/8/2022).

Abdul menuturkan, kinerja PTBA di atas ekspektasi dengan pendapatan dan laba bersih tumbuh signifikan hal ini didorong dengan meningkatnya pendapatan dari PLN serta MIND ID.

“Prospek kinerja keuangan PTBA hingga akhir tahun masih berpotensi mencatatkan kinerja yang positif hal ini didorong dengan harga batu bara yang masih tinggi,” ujar dia.

Selain itu, kenaikan kinerja serta tingginya harga batu bara bisa menjadi faktor pendukung kinerja saham PTBA.

“Saat ini bisa dilakukan trading buy pada saham PTBA dengan target harga pertama 4.510, jika melewati maka bisa perhatikan target price selanjutnya 4.630 dan perhatikan support 4.190-4.260,” kata Abdul.

Kemudian, perlu mewaspadai terjadinya aksi profit taking oleh pelaku pasar, karena harga sahamnya tinggi.

“Yang perlu dicermati bagaimana kenaikan royalti batu bara dapat mempengaruhi kinerja bottom line dari PTBA, selain itu juga waspadai aksi taking profit oleh pelaku pasar mengingat harga saham yang sudah tinggi,” kata dia.

Sementara itu, Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei menuturkan, secara umum, kinerja keuangan PT Bukit Asam Tbk pada semester I 2022 ini naik signifikan dari segi pendapatan dan margin terutama karena kenaikan rata-rata harga jual (ASP) mengikuti harga acuan batu bara yang naik.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Saham PTBA

"Semester II 2022 kinerja PTBA kemungkinan akan mengalami normalisasi dari semester I 2022, karena harga acuan batu bara diprediksi akan terkoreksi. Tetapi dari segi produksi dapat meningkat dari semester I 2022, sehingga volume penjualan dapat meningkat,” kata Jono.

Tak hanya itu, kontribusi ekspor juga diperkirakan meningkat dari semester I 2022 yang terkena larangan ekspor untuk memenuhi kuota DMO.

"PTBA menargetkan perbandingan penjualan ekspor atau domestik mencapai 40 atau 60 persen di tahun ini, naik dari semester I 2022 yang 35 atau 65 persen karena Perseroan juga melihat peluang ekspor ke Eropa,” ujar dia.

Meskipun demikian, untuk PTBA perlu memperhatikan tren harga batu bara acuan dan lainnya.

"Untuk PTBA perlu diperhatikan tren harga batu bara acuan, produksi pada semester II ini yang dapat terpengaruh cuaca, juga seperti apa dampak kenaikan royalti dan harga BBM terhadap biaya penambangan (cash cost) PTBA,” ujar dia.

Sedangkan, Analis PT Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan, pelaku pasar bisa memanfaatkan peluang dalam membeli saham PTBA.

“PTBA masih berpeluang mengisi gap hingga 4.540 dengan support terdekat 4.240 dan berikutnya 4.170. Memanfaatkan peluang ini untuk trading dengan menerapkan trailing stop,” kata Ivan.

Pada penutupan perdagangan Senin, 29 Agustus 2022, saham PTBA stagnan di posisi Rp 4.360 per saham. Saham PTBA dibuka turun 60 poin ke posisi Rp 4.300 per saham.

Saham PTBA berada di level tertinggi Rp 4.390 dan terendah Rp 4.260 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.708 kali dengan volume perdagangan 359.431 saham. Nilai transaksi Rp 155,9 miliar.

3 dari 4 halaman

Kinerja PTBA pada Semester I 2022

Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID mencatatkan kinerja positif pada semester I 2022. Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 6,2 triliun, naik 246 persen dibanding periode serupa pada tahun lalu (year on year/yoy) yang senilai Rp 1,8 triliun.

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Ismail Arsal mengatakan, capaian laba bersih ini didukung dengan pendapatan hingga semester I ini sebesar Rp 18,4 triliun, meningkat 79 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Kenaikan kinerja ini didorong oleh pemulihan ekonomi global maupun nasional yang meningkatkan permintaan batu bara, serta kenaikan harga batu bara yang signifikan,” kata Ismail dalam paparan kinerja perseroan di Jakarta, Jumat (26/8/2022).

 

4 dari 4 halaman

Kinerja Operasional

Pencapaian gemilang ini juga didukung kinerja operasional perseroan yang solid di sepanjang semester I 2022. Di mana perseroan mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan dan menerapkan efisiensi berkelanjutan secara optimal.

Adapun total aset perusahaan per 30 Juni 2022 sebesar Rp 35,9 triliun, sementara per 31 Desember 2021 sebesar Rp 36,1 triliun.

Dari sisi total produksi batu bara PTBA selama semester I 2022 mencapai 15,9 juta ton. Capaian itu meningkat 20 persen dibanding semester I 2021 yang sebesar 13,3 juta ton.

"Sedangkan penjualan batu bara PTBA per semester I 2022 sebanyak 14,6 juta ton, tumbuh 13 persen secara tahunan,” imbuh Ismail.

Pada perdagangan Jumat, 26 Agustus 2022 pukul 10.29 WIB, saham PTBA naik 0,69 persen ke posisi Rp 4.390 per saham.

Saham PTBA dibuka naik 40 poin ke posisi Rp 4.400 per saham. Saham PTBA berada di level tertinggi Rp 4.420 dan terendah 4.370 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.505 kali dengan volume perdagangan 256.470 lot saham. Nilai transaksi Rp 112,7 miliar.