Sukses

Menakar Prospek Saham GOTO di Tengah Sentimen BBM hingga Suku Bunga

Pergerakan harga saham GOTO dinilai dibayangi kenaikan harga BBM hingga suku bunga acuan.

Liputan6.com, Jakarta - Analis menilai saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) secara teknikal masih memiliki peluang bangkit di tengah sentimen harga bahan bakar minyak (BBM) hingga tarif ojek online.

"Untuk strategi saham GOTO secara teknikal masih ada peluang untuk rebound dan kembali pada tren naik sebelumnya selama masih terjaga di atas support 284, sehingga saat ini bisa buy on weakness. Support terdekat di 300 masih mampu bertahan dan target minor untuk kemungkinan konsolidasi ada di 322. Untuk target hingga akhir tahun yaitu 360,” kata Analis PT Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova kepada Liputan6.com, ditulis Selasa (30/8/2022).

Sementara itu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya menuturkan, saham GOTO masih dibayangi ketidakpastian dari kenaikan BBM maupun kenaikan suku bunga acuan, 

"GOTO masih dikepung ketidakpastian baik dari kenaikan BBM maupun kenaikan suku bunga. Sehingga, investor masih wait and see bahkan cenderung menghindari saham ini sambil menunggu perkembangan,” kata Cheryl.

Cheryl menambahkan, prospek saham GOTO masih menantikan teknis kenaikan BBM.

"Prospeknya masih menantikan teknis kenaikan BBM di sisi lain bank sentral AS berpotensi kembali menaikan suku bunga acuannya sehingga BI juga berpotensi akan menaikan suku bunga untuk menghindari efek disparitas,” kata dia.

Selain itu, kenaikan suku bunga acuan tersebut bisa menjadi sentimen negatif bagi saham GOTO.

"Kenaikan suku bunga bisa jadi sentimen yang tidak baik karena GOTO hutangnya relatif besar sehingga kenaikan suku bunga bisa menambah beban,” ujar dia. 

Untuk strategi sahamnya, Cheryl merekomendasikan, saham GOTO dijual saat mengalami penguatan. "GOTO sell on strength,” katanya.

Pada penutupan perdagangan Senin, 29 Agustus 2022, saham GOTO naik tipis 0,63 persen ke posisi Rp 320 per saham.

Saham GoTo Gojek Tokopedia turun 16 poin ke posisi Rp 302 per saham pada pembukaan perdagangan. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 320 dan terendah Rp 300 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.626 kali dengan volume perdagangan 5.175.250 saham. Nilai transaksi Rp 159,6 miliar.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Kata Pengamat Terkait Rencana Kenaikan Tarif Ojek Online

Selain itu, Ekonom Indef Nailul Huda menuturkan, jika terjadi kenaikan harga BBM dan tarif ojek online (ojol), pasti akan menjadi sentimen negatif dari emiten yang bergerak di bidang transportasi online.

Analis kebijakan transportasi dan Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) Azas Tigor Nainggolan melihat, kenaikan tarif ojek online ini sebetulnya tidak menguntungkan bagi para pengemudi ojek online. Alasannya, kenaikan tarif yang ditetapkan terlalu tinggi sehingga menjadi sangat mahal bagi pengguna jasa.

"Kan dilihat dari kenaikan, per kilo (km) itu naiknya Rp 1.000 ya. Kalau begini akan terjadi penurunan permintaan dari masyarakat, tidak menguntungkan bagi ojek online," kata dia kepada awak media, Minggu (28/8/2022).

Sejumlah pihak juga meminta kenaikan tarif ojol tidak melebih inflasi, sehingga tidak memberatkan konsumen. Apalagi, daya beli konsumen belum pulih sepenuhnya.

Ekonom Indef Nailul Huda menilai, rencana kenaikan tarif ojol yang akan dilakukan diberlakukan pemerintah pada akhir bulan ini terkesan tidak melihat dari berbagai sisi, terutama dari aspek konsumen.

 

3 dari 4 halaman

Selanjutnya

Menurut penjelasannya, bentuk industri dari transportasi online, termasuk ojek online merupakan multisided-market, di mana ada banyak jenis konsumen yang "dilayani” oleh sebuah platform. Bukan hanya dari sisi mitra driver saja, tetapi juga dari sisi konsumen akhir/penumpang dan pelaku UMKM (mitra penjual makanan-minuman).

"Perubahan cost dari sisi mitra driver akan mempengaruhi perubahan di sisi konsumen penumpang dan pelaku UMKM. Dari sisi konsumen, penumpang sudah pasti ada penurunan permintaan, sesuai hukum ekonomi," ungkap dia.

"Jika permintaan industri bersifat elastis, sudah pasti mitra driver yang akan rugi karena secara total pendapatan akan menurun. Maka hal ini kontradiktif dengan kesejahteraan mitra driver yang ingin dicapai dengan adanya perubahan ini," terangnya.

 

4 dari 4 halaman

Kemenhub Tunda Kenaikan Tarif Ojol

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali menunda kenaikan tarif ojek online (ojol) yang rencananya akan diberlakukan pada 29 Agustus 2022. Ini merupakan penundaan kedua setelah sebelumnya pada 10 Agustus juga ditunda.

Rencana kenaikan tarif ojek online (ojol) tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 564 Tahun 2022 Tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat.

"Keputusan penundaan ini mempertimbangkan berbagai situasi dan kondisi yang berkembang di masyarakat. Selain itu, penundaan itu dibutuhkan untuk mendapatkan lebih banyak masukan dari para pemangku kepentingan, sekaligus melakukan kajian ulang agar didapat hasil yang terbaik," jelas Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, dalam keterangan tertulis, Minggu (28/8).

Menurut Adita, Kementerian Perhubungan masih terus berkoordinasi, dan menjaring masukan dari para pemangku kepentingan, termasuk pakar transportas mengenai tarif ojek online ini.