Sukses

Investor Saham Indonesia Termasuk Tertinggi di ASEAN

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik menuturkan, investor saham di Indonesia mencapai 4,1 juta, dan tertinggi di kawasan ASEAN.

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah investor saham di Indonesia termasuk tertinggi di kawasan ASEAN. Namun, secara rasio terhadap jumlah penduduk, investor di Indonesia masih kalah dibandingkan negara tetangga.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik menuturkan, investor saham di Indonesia mencapai 4,1 juta, dan tertinggi di kawasan ASEAN. Hal ini jika dibandingkan jumlah investor di Thailand mencapai 3,5 juta, di Malaysia 2,5 juta, Vietnam 2,1 juta, Filipina 1,2 juta dan 921 ribu di Singapura.Akan tetapi, jumlah investor pasar modal di Indonesia baru 1,5 persen dari rasio penduduk.

"Dibandingkan negara ASEAN, Singapura 16,2 persen penduduknya investor saham, Malaysia 8,7 persen, Thailand 2 persen, Vietnam 2,6 persen, Indonesia hanya unggul dari Filipina 1,1 persen, Indonesia 1,5 persen," kata dia saat kelas edukasi pasar modal, Selasa (30/8/2022).

Ia menambahkan,investor hanya 1,5 persen dari rasio penduduk Indonesia bukan hal menggembirakan. Oleh karena itu, BEI juga mendorong pergerakan bersama untuk masyarakat menjadi investor di pasar modal Indonesia.

Adapun salah satu potensi terbesar dimiliki Indonesia adalah generasi muda. Berdasarkan data BEI, investor usia muda di bawah 40 tahun mencapai 3.234.091 investor. Per Juli 2022, investor baru dengan usia 18-25 tahun naik 157.332 atau 25,5 persen dari total investor baru 2022.

"Saat ini dari seluruh investor saham yang ada, 80 persen berusia di bawah 40 tahun," kata dia.

 

 

2 dari 4 halaman

Kelompok Investor yang Perlu Dirawat dan Jaga

Jeffrey mengatakan,investor yang masuk kelompok usia produktif ini dapat menjadi investor yang jangka panjang. Bahkan investor ini yang dinilai untuk tetap dijaga. "Ini adalah kelompok investor harus dirawat dan jaga, supaya tetap jadi investor di pasar modal Indonesia untuk jangka waktu lama," ujar dia.

Jeffry menuturkan, selama pandemi COVID-19 juga mendorong masyarakat terjun investasi. Hal ini juga mendorong jumlah investor meningkat delapan kali lipat di pasar modal dalam lima tahun terakhir. Sedangkan investor saham naik 6,5 kali lipat sejak 2017.

Untuk memudahkan calon investor dan investor pemula lebih mudah memahami investasi saham, BEI pun meluncurkan program pengenalan dengan konsep 3P yaitu paham, punya dan pantau. "Banyak calon investor dan investor pemula masuk ke pasar tanpa pemahaman yang tepat dan benar," kata dia.

Selain itu, ia mengatakan, untuk menjadi investor juga memiliki dana yang sudah disisihkan untuk investasi. Kemudian paham investasi.

"Pahami tujuan investasi kita, mau berapa lama investasi, yang paling penting mengerti diri sendiri. Punya toleransi terhadap risiko sangat tinggi, ada orang tertentu secara nature tidak berani ambil risiko. Pahami diriki kita, nanti kita tahu instrumennya,pahami instrumennya," kata dia.

3 dari 4 halaman

Mendorong Generasi Muda Paham Investasi

Untuk mendorong generasi muda memahami investasi, Jeffrey menuturkan, saat ini BEI memiliki 700 galeri investasi baik konvensional dan syariah yang tersebar di Indonesia. Ia mengatakan, galeri investasi itu sebagai sarana untuk mengenalkan investasi saham.

"Kami harapkan sejak dini, teman-teman mahasiswa bahkan saat ini BEI sudah punya galeri edukasi yang berada di SMU. Sedini mungkin mengerti saham, pada saatnya sudah punya kemampuan investasi dibekali pemahaman yang baik menjadi investor cerdas,” kata dia.

Selain itu, ia mengatakan, saat ini produk investasi saham yang paling dipahami oleh investor dibandingkan produk pasar modal lainnya. Hal tersebut pun menjadi pekerjaan rumah BEI untuk mengenalkan produk pasar modal lainnya.

4 dari 4 halaman

OJK: Minat Investor Pasar Modal Naik Tiga Kali Lipat per Juni 2022

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, mengatakan adanya pandemi covid-19 tidak menyurutkan minat investor untuk melakukan investasi di pasar modal. Hal itu terbukti investor pasar modal tumbuh 3 kali lipat hingga Juni 2022.

"Investor pasar modal pada bulan Juni 2022 ini telah tumbuh 3,7 kali lipat atau 370 persen, yaitu menjadi 9,3 juta investor dibandingkan pada tahun 2019 pra pandemi  yang hanya sebesar 2 juta investor," kata Mahendra dalam LIKE IT : Sustain Habit in Investing, Invest in Sustainable Instruments, Jumat (12/8/2022).

Mahendra mengakui, saat pandemi dianggap sebagai satu kondisi yang paling mencekam dan mengancam stabilitas perekonomian, dan mengancam kondisi kesehatan masyarakat dan keseluruhan stabilitas bangsa dan negara. Namun, disisi lain pandemi juga membawa momentum positif bagi kebangkitan investor ritel di pasar modal.

Justru hal yang menarik, kata Mahendra, dari tambahan investor itu 81  persen merupakan investor generasi milenial dan Generasi Z. Peningkatan jumlah investor domestik itu, merupakan hasil dari upaya seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan berbagai program sosialisasi dan literasi keuangan kepada masyarakat.

"Tetapi kita tidak bisa menyangkal juga, karena kondisi pada saat pandemi yang lebih banyak waktu diberikan untuk masyarakat menggunakan komunikasi digital, sehingga itu pun memberikan suatu momentum tambahan terhadap peluang untuk meningkatkan literasi produk keuangan dan investasi," ujarnya.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Bursa Efek Indonesia atau BEI adalah salah satu tempat yang memperjualbelikan saham, obligasi, dan sebagainya di Indonesia.

    BEI

  • ASEAN adalah singkatan dari Association of Southeast Asian Nations.

    ASEAN

  • Investor

  • Investor Saham