Sukses

Golden Energy Mines Kantongi Laba Setara Rp 5 Triliun

PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) mencatat pertumbuhan penjualan dan laba pada semester I 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) mengumumkan kinerja untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022. Hal itu ditunjukkan dengan pertumbuhan pendapatan dan laba pada semester I 2022.

Pada periode tersebut, perseroan berhasil mengukuhkan laba periode yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 335,92 juta atau sekitar Rp 5 triliun (kurs Rp 14.889,25 per USD). Laba itu naik 134,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 143,47 juta.

Raihan laba pada peruh pertama 2022 sejalan dengan pendapatan perseroan yang tumbuh 81,94 persen menjadi USD 1,33 miliar dari Rp 733,59 juta pada semester I 2021. Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan naik menjadi USD 718,7 juta dari 397,1 juta.

Meski begitu, laba bruto tercatat masih tumbuh 83,05 persen menjadi USD 616,01 juta dibanding semester I 2021 sebesar USD 336,52 juta. Beban penjualan tercatat sebesar USD 123,16 juta, beban umum administrasi USD 45,15 juta, dan beban eksplorasi USD 423 ribu.

Dari rincian itu, perseroan membukukan laba usaha sebesar USD 447,28 juta, naik lebih dari dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD 200,53 juta.

Pada periode yang sama, pendapatan keuangan tercatat sebesar USD 792.312, beban keuangan USD 3,8 juta, beban keuangan lainnya USD 3,08 juta, beban administrasi bank USD 321.475, keuntungan selisih kurs USD 748.722, dan beban pendapatan lain-lain USD 49.156.

Dari rincian tersebut, setelah dikurangi pajak, Golden Energy Minesmembukukan laba periode berjalan sebesar USD 341,9 juta. Naik 134,2 persen dibanding semester I 2021 sebesar USD 145,99 juta.

 

2 dari 4 halaman

Aset

Dari sisi aset perseroan sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar USD 1,08 miliar, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 829,03 juta. terdiri dari aset lancar senilai USD 683,78 juta dan aset tidak lancar USD 395,92 juta.

Liabilitas sampai dengan Juni 2022 juga naik menjadi USD 569,1 juta dari USD 512,7 juta pada akhir Desember 2021. terdiri dari liabilitas jangka pendek USD 454,11 juta dan liabilitas jangka panjang USD 114,99 juta. Sementara ekuitas naik menjadi USD 510,6 juta per Juni 2022 dari USD 316,32 juta pada akhir Desember 2021.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 1 September 2022, saham GEMS melonjak 7,78 persen ke posisi Rp 6.925 per saham. Saham GEMS dibuka naik 275 poin ke posisi Rp 6.700 per saham.

Saham GEMS berada di level tertinggi Rp 6.925 dan terendah Rp 6.275 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.000 kali dengan volume perdagangan 9.823 kali dengan nilai transaksi Rp 6,6 miliar.

3 dari 4 halaman

Tebar Dividen Interim 2022

Pada Kamis, 1 September 2022, PT Golden Energy Minerals Tbk juga mengumumkan pembagian dividen interim untuk tahun buku 2022.

Perseroan membagikan dividen USD 200 juta atau sekitar Rp 2,97 triliun (asumsi kurs Rp 14.880 per dolar AS) yang telah diputuskan direksi dan disetujui dewan komisaris pada 31 Agustus 2022. Dividen yang dibagikan sebesar USD 0,034 per saham.Pertimbangan data keuangan untuk pembagian dividen interim ini berdasarkan data keuangan per 30 Juni 2022 yaitu:

-Laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk USD 335,92 juta

-Saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya USD 282,77 juta

-Total ekuitas USD 510,60 juta

Jadwal pembagian dividen:

-Tanggal cum dividen di pasar regular dan negosiasi pada 9 September 2022

-Tanggal ex dividen di pasar regular dan negosiasi pada 12 September 2022

-Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 13 September 2022

-Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 14 September 2022

-Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak dividen tunai pada 13 September 2022

-Tanggal pembayaran dividen pada 21 September 2022

4 dari 4 halaman

Kantongi Pinjaman

Sebelumnya, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) dan anak usaha PT Borneo Indobara mendapatkan pinjaman dari Bank Mandiri pada 29 November 2021.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/12/2021), Bank Mandiri, PT Golden Energy Mines Tbk dan PT Borneo Indobara telah teken perjanjian kredit senilai USD 50 juta atau sekitar Rp 717,87 miliar (asumsi kurs Rp 14.357 per dolar AS). Pinjaman itu berjangka waktu lima tahun hingga 23 Desember 2026.

"Tujuan penggunaan general corporate purposes,” tulis perseroan.

Golden Energy Mines menyatakan, kredit yang didapatkan itu akan mendukung pertumbuhan operasional dan memperkuat kondisi keuangan. Dengan demikian diharapkan berdampak positif terhadap kelangsungan usaha perseroan.

Adapun seiring perolehan pinjaman itu pengikatan jaminan bersifat cross default dan cross collateral dengan fasilitas pinjaman yang telah ada antara PT Golden Energy Mines Tbk dan Bank Mandiri sesuai dengan fasilitas pinjaman dalam keterbukaan informasi perseroan sebelumnya nomor 089/GEMS-CS/IX/2019 pada 27 September 2019.

Hal itu akan dilakukan dalam waktu 120 hari sejak penandatanganan perjanjian kredit term loan 2. Selain itu, setelah perseroan memperoleh persetujuan yang diperlukan sesuai peraturan perundangan dan anggaran dasar yang berlaku.