Liputan6.com, Jakarta - PT Black Diamond Resources Tbk, perusahaan bergerak di bidang pertambangan menetapkan harga penawaran perdana Rp 100 dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Harga IPO tersebut berada di batas bawah dari kisaran harga yang ditawarkan Rp 100-Rp 130 per saham.
Mengutip dari laman e-ipo.co.id, ditulis Kamis (1/9/2022), PT Black Diamond Resources Tbk menawarkan 1,25 miliar saham dengan nilai nominal Rp 10 per saham dalam rangka IPO. Jumlah saham yang ditawarkan perseroan tersebut 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum. Harga perdana yang ditetakan Rp 100 per saham.
Baca Juga
Dengan penetapan harga perdana tersebut, perseroan akan meraup dana Rp 125 miliar dari IPO. Pemakaian dana hasil IPO antara lain sekitar Rp 40 miliar untuk entitas anak yaitu DMP dan digunakan untuk keperluan belanja modal DMP. Sisanya akan disalurkan kepada DMP dan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Advertisement
Untuk melaksanakan IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Surya Fajar Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
Adapun pemegang saham perseroan setelah IPO antara lain Sujaka Lays sebesar 42 persen, PT Esa Gemilang sebesar 24 persen, Arie Rinaldi sebesar 6 persen, PT Alam Tulus Abadi dan Herry Sen sebesar 4 persen. Sedangkan masyarakat sebesar 20 persen.
Untuk jadwal IPO sebagai berikut:
-Tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2022
-Masa penawaran umum pada 1 September 2022-5 September 2022
-Tanggal penjatahan pada 5 September 2022
-Tanggal pengembalian uang pesanan pada 6 September 2022
-Tanggal distribusi saham secara elektronik pada 6 September 2022
-Tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 September 2022
IPO Perseroan
Sebelumnya, PT Black Diamond Resources Tbk, perusahaan bergerak di pertambangan batu bara dan jasa pertambangan menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).
Mengutip prospektus perseroan di laman e-ipo ditulis Minggu, (14/8/2022), PT Black Diamond Resources Tbk menawarkan saham sebanyak-banyaknya 1,75 miliar saham dengan nilai nominal Rp 10 dalam rangka IPO. Jumlah saham yang ditawarkan itu maksimal 25,93 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. Harga penawaran sebesar Rp 100-Rp 130 per saham.
Dengan demikian, perseroan akan memperoleh dana IPO maksimal Rp 227,50 miliar. Perseroan akan memakai dana IPO antara lain sekitar Rp 40 miliar akan disalurkan kepada entitas anak PT Dayak Membangun Pratama (DMP) yang digunakan untuk belanja modal.
Sisa dana akan disalurkan kepada DMP dan digunakan untuk modal kerja perseroan antara lain untuk membayar vendor dan supplier DMP, membayar biaya para kontraktor tambang, pembelian bahan bakar, perbaikan dan peningkatan kualitas jalan tambang dan lainnya.
Transaksi yang akan dilakukan perseroan terdiri dari dua tahapan. Pada tahap pertama adalah penyaluran dana IPO kepada DMP. Kemudian tahap kedua antara DMP dengan kontraktor atau supplier pihak ketiga yang bukan merupakan pihak terafiliasi dari perseroan.
“Rencana transaksi di atas akan dilakukan maksimal dalam waktu satu tahun setelah penawaran saham perdana perseroan dilakukan,” dikutip dari prospektus singkat perseroan.
Dalam pelaksanaan IPO ini, PT Black Diamond Resources Tbk telah menunjuk PT Surya Fajar Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
Advertisement
Penutupan IHSG 1 September 2022
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergejolak pada perdagangan saham Kamis, 1 September 2022. Namun, IHSG berbalik arah ke zona merah di tengah tekanan dari dua sektor saham IDX basic dan IDXtechno.
Mengutip data RTI, IHSG melemah terbatas 0,36 persen ke posisi 7.153,10. Indeks LQ45 merosot 0,58 persen ke posisi 1.016,93. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.197,05 dan terendah 7.135,02. Sebanyak 238 saham menguat dan 282 saham melemah. 180 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.273.468 kali dengan volume perdagangan 27,5 miliar saham. Nilai transaksi Rp 13 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.830. Mayoritas sektor saham tertekan yang didorong indeks sektor saham IDXtechno melemah 1,65 persen, dan catat koreksi terbesar.
Diikuti indeks sektor saham IDXbasic susut 1,47 persen, indeks sektor saham IDXhealth turun 0,99 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal tergelincir 0,65 persen, indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 0,51 persen. Kemudian indeks sektor saham IDXfinance merosot 0,24 persen, indeks sektor saham IDXproperty susut 0,03 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy bertambah 0,86 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal naik 0,50 persen, indeks sektor saham IDXindustry bertambah 0,15 persen dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur mendaki 0,14 persen.
Bursa Saham Asia
Bursa saham Asia Pasifik jatuh pada perdagangan Kamis, 1 September 2022 seiring investor mencerna data aktivitas pabrik China.
Di Australia, indeks ASX 200 melemah 2,02 persen ke posisi 6.845,60. Dolar Australia melemah ke posisi 0,6827.
Indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 1,53 persen ke posisi 27.661,47. Indeks Topix susut 1,41 persen ke posisi 1.935,49. Indeks Hang Seng merosot 1,79 persen ke posisi 19.597,31. Indeks Hang Seng teknologi terpangkas 1,63 persen.
Indeks Korea Selatan Kospi melemah 2,28 persen ke posisi 2.415,61. Indeks Kosdaq susut 2,32 persen ke posisi 788,32. Di bursa saham China, indeks Shanghai tergelincir 0,54 persen ke posisi 3.184,98. Indeks Shenzhen merosot 0,88 persen ke posisi 11.712,39. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 1,76 persen.
Indeks manajer pembelian manufaktur Caixin pada Agustus 2022 yang diriliis Kamis pekan ini menunjukkan sektor tergelincir ke dalam kontraksi bulan ini. Ini terjadi setelah data PMI Manufaktur resmi yang dirilis pada Rabu menunjukkan aktivitas pabrik menyusut di tengah peningkatan infeksi COVID-19 baru-baru ini.
Advertisement