Liputan6.com, Jakarta - PT Energi Mega Persada Tbk atau disebut EMP (ENRG) membukukan pertumbuhan kinerja keuangan sepanjang semester I 2022. PT Energi Mega Persada Tbk mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba hingga enam bulan pertama 2022.
Mengutip keterangan tertulis perseroan, ditulis Jumat (2/9/2022), PT Energi Mega Persada Tbk mencatat penjualan naik 38 persen menjadi USD 230,18 juta atau setara Rp 3,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.896 per dolar AS) pada semester I 2022. Penjualan perseroan pada periode sama tahun lalu sebesar USD 166,31 juta.
Baca Juga
Beban pokok penjualan naik menjadi USD 130,76 juta pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 91,74 juta. Laba bruto naik 33,3 persen menjadi USD 99,42 juta pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 74,56 juta.
Advertisement
Beban usaha naik 2,4 persen menjadi USD 8,39 juta pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 8,18 juta. Laba usaha bertambah 37 persen pada semester I 2022.
Perseroan mencatat laba usaha USD 91,03 juta dari periode semester I 2021 sebesar USD 66,37 juta. Dengan melihat kondisi tersebut, PT Energi Mega Persada Tbk kantongi laba bersih USD 25,83 juta atau setara Rp 384,94 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 12,85 juta. Laba bersih per saham dilusi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 0,0010 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 0,0012.
Perseroan mencatat ekuitas bersih USD 474,49 juta pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 448,9 juta. Total liabilitas perseroan tercatat USD 725,76 juta pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 614,60 juta.
Aset perseroan naik menjadi USD 1,20 miliar pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 1,06 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 38,39 juta pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 32,78 juta.
Tanggapan Manajemen
Direktur Keuangan EMP, Edoardus Ardianto menuturkan, kinerja keuangan perseroan pada 2022 semakin membaik dari periode sama tahun lalu. Hal ini disebabkan peningkatan produksi gas dari aset-aset gas EMP yang ada.
“Adapun kinerja produksi minyak sebagian besar dari Malacca Strait masih cukup konsisten dari tahun sebelumnya. Selanjutnya pada 2022, kami juga membukukan kenaikan harga jual minyak dan gas dari tahun sebelumnya,” kata dia.
Perseroan mencatat rata-rata harga gas menjadi USD 6,13/mmbtu pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 5,42/mmbtu. Rata-rata harga minyak naik menjadi USD 109,8 per barel dari periode sama tahun sebelumnya USD 64,61 per barel.
Produksi minyak naik menjadi 4,789 barel per hari pada semester I 2022 dari periode semester I 2021 sebesar USD 4,653 barel per hari. Produksi gas tercatat 208 juta kubik per hari pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya 168 juta kubik per hari.
Direktur Utama EMP, Syailendra Bakrie menuturkan, selain kinerja positif dari portofolio saat ini, perseroan juga berharap dapat segera produksikan aset-aset yang telah diakuisisi sebelumnya di Riau dan Aceh.
Advertisement
Ini Target Ekspansi Perseroan
Sebelumnya, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menargetkan produksi tumbuh 15-20 persen. Hal ini seiring pengembangan blok perseroan ke depan.Manajemen PT Energi Mega Persada Tbk menyatakan dalam dua tahun terakhir cukup aktif akuisisi aset baru untuk menambah cadangan dan produksi ke depan.
"Target ke depan pertumbuhan produksi 15 sampai 20 persen," ujar CFO PT Energi Mega Persada Tbk, Edoardus Ardianto dalam acara Indonesia Invesment Education secara virtual ditulis Minggu (17/7/2022).
Perseroan berencana mengembangkan sejumlah proyek antara lain Malacca Straits, Bentu dan wilayah kerja B yang berada di Aceh. Selain itu mengembangkan aktivitas pengeboran di Tonga dan South CPP PSC di Sumatera. Perseroan akan menyelesiakan seismic tiga dimensi di PSC.
"Untuk rencana pengembangan ke depannya, tentu kami akan mengembangkan Malacca Straits, Bentu dan wilayah kerja B yang berada di Aceh, Sumatera," ujar Edoardus.
Selain itu, perseroan juga mengembangkan Kangean PSC yang sedang dalam proses perpanjangan dari kontraknya dari pemerintah. "Akan diumumkan kalau sudah ada," kata dia.
Selain itu, perseroan terus mengembangkan Sengkang PSC di Sulawesi. Adapun pada kuartal I 2022, kenaikan produksi gas tumbuh 23 persen. Sebelumnya produksi gas sentuh 172 juta menjadi 212 juta kaki kubik gas per hari.
"Jadi untuk produksi kita sampaikan di kuartal I 2022 telah terdapat kenaikan produksi gas sebesar 23 persen dari sebelumnya 172 menjadi 212 juta kaki kubik gas perhari," tutur dia.
Kinerja Produksi Kuartal I 2022
Sedangkan produksi minyak naik dua persen menjadi 4.700 barel minyak per hari. "Ada sedikit kenaikan 2 persen dari 4.600 naik menjadi 4.700 barel minyak per hari itu dari periode yang sama tahun lalu hingga kuartal I tahun ini," tutur dia.
Selain itu, dari total rata-rata produksi harian pada kuartal I 2022, produksi ENRG mencapai 40.000 barel perhari untuk minyak dan gas dalam satuan equivalent.
"Dari total rata-rata produksi harian di kuartal pertama tahun ini artinya dari Januari sampai Maret 2022 itu rata-rata produksi kami adalah sekitar 40.000 barel per hari untuk minyak dan gas jadi sekali lagi kasihkan satuan gas menjadi 40.000 barel equivalent per hari,” katanya.
Dia menuturkan, kontribusi utamanya berasal dari blok Kangean, Bentu, dan juga Malacca Straits.
“Kontribusi utamanya berasal dari blok Kangean yang sekitar 17.000 barrel equivalent per hari sebagian besar dalam bentuk gas, kemudian dari blok Bentu yang ada di Riau, Sumatera yang sekitar 13.000 barrel equivalent per hari yang seluruhnya dalam bentuk gas dan juga dari blok Malacca straits sebagian besar dalam bentuk minyak ya sekitar 5.000 barrel equivalent per hari,” kata dia.
Tak hanya itu, blok Sengkang juga mengkontribusikan sekitar 3.200 barel equivalent per hari seluruhnya dalam bentuk gas. Konci aru ada kontribusi kecil sekitar 378 barel per hari seluruhnya dalam bentuk gas.
Advertisement