Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT) melonjak signifikan pada penutupan perdagangan sesi pertama, Jumat (2/9/2022). Penguatan saham HDIT terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik tipis.
Mengutip data RTI, saham HDIT melonjak 29,03 persen ke posisi Rp 120 per saham. Saham HDIT dibuka stagnan Rp 93 per saham. Saham HDIT berada di level tertinggi Rp 120 dan terendah Rp 93 per saham. Total frekuensi perdagangan 30.686 kali dengan volume perdagangan 5.667.738 saham. Nilai transaksi Rp 62,3 miliar.
Baca Juga
Penguatan saham HDIT ini terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis. IHSG menguat 0,31 persen ke posisi 7.175,27. Indeks LQ45 bertambah 0,27 persen ke posisi 1.019,6. Seluruh indeks acuan menghijau. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 7.207,61 dan terendah 7.159,37.
Advertisement
Sebanyak 257 saham menguat sehingga angkat IHSG. 233 saham melemah dan 202 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 804.811 kali dengan volume perdagangan 16,3 miliar saham. Nilai transaksi Rp 7,2 triliun.
Mayoritas sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXenergy melonjak 1,47 persen, dan pimpin penguatan. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic menanjak 1,16 persen dan indeks sektor saham IDXindustry bertambah 0,93 persen.
Adapun penguatan saham HDIT ini telah berlangsung dua hari. Pada 1 September 2022, saham HDIT melambung 34,78 persen ke posisi Rp 93 per saham. Saham HDIT berada di level tertinggi Rp 93 dan terendah Rp 69 per saham. Total volume perdagangan 310.409.900 saham. Nilai transaksi Rp 27,2 miliar. Total frekuensi perdagangan 21.028 kali.
Namun, selama 2022, saham Hensel Davest Indonesia turun 72,65 persen. Saham HDIT berada di posisi Rp 93 per saham. Saham HDIT berada di level tertinggi Rp 342 dan terendah Rp 67 per saham. Total volume perdaangan 989.467.300 saham dengan nilai transaksi Rp 96,2 miliar. Total frekuensi perdagangan 89.665 kali.
Kinerja Semester I 2022
Terkait kinerja keuangan, perseroan yang bergerak di usaha pengembangan aplikasi perdagangan dan distribusi produk digital ini mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 2,11 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 5,72 miliar.
Perseroan cetak laba tersebut didukung kenaikan penjualan bersih sebesar 49,95 persen. Penjualan bersih perseroan tercatat Rp 1,85 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,23 triliun.
Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 1,83 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,23 triliun. Laba kotor naik 255,3 persen menjadi Rp 15,99 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,50 miliar.
Beban usaha naik menjadi Rp 12,8 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,9 miliar. Perseroan mencatat laba per saham yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 1,39 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 5,28.
Total ekuitas naik menjadi Rp 355,86 miliar pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 464,6 miliar. Perseroan mencatat liabilitas Rp 11,8 miliar pada semester I 2022. Total aset perseroan turun menjadi Rp 367,67 miliar pada Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 464,6 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 531,91 juta pada 30 Juni 2022.
Advertisement
Penutupan IHSG 1 September 2022
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergejolak pada perdagangan saham Kamis, 1 September 2022. Namun, IHSG berbalik arah ke zona merah di tengah tekanan dari dua sektor saham IDX basic dan IDXtechno.
Mengutip data RTI, IHSG melemah terbatas 0,36 persen ke posisi 7.153,10. Indeks LQ45 merosot 0,58 persen ke posisi 1.016,93. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.197,05 dan terendah 7.135,02. Sebanyak 238 saham menguat dan 282 saham melemah. 180 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.273.468 kali dengan volume perdagangan 27,5 miliar saham. Nilai transaksi Rp 13 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.830. Mayoritas sektor saham tertekan yang didorong indeks sektor saham IDXtechno melemah 1,65 persen, dan catat koreksi terbesar.
Diikuti indeks sektor saham IDXbasic susut 1,47 persen, indeks sektor saham IDXhealth turun 0,99 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal tergelincir 0,65 persen, indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 0,51 persen. Kemudian indeks sektor saham IDXfinance merosot 0,24 persen, indeks sektor saham IDXproperty susut 0,03 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy bertambah 0,86 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal naik 0,50 persen, indeks sektor saham IDXindustry bertambah 0,15 persen dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur mendaki 0,14 persen.
Bursa Saham Asia Pasifik 1 September 2022
Bursa saham Asia Pasifik jatuh pada perdagangan Kamis, 1 September 2022 seiring investor mencerna data aktivitas pabrik China.
Di Australia, indeks ASX 200 melemah 2,02 persen ke posisi 6.845,60. Dolar Australia melemah ke posisi 0,6827.
Indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 1,53 persen ke posisi 27.661,47. Indeks Topix susut 1,41 persen ke posisi 1.935,49. Indeks Hang Seng merosot 1,79 persen ke posisi 19.597,31. Indeks Hang Seng teknologi terpangkas 1,63 persen.
Indeks Korea Selatan Kospi melemah 2,28 persen ke posisi 2.415,61. Indeks Kosdaq susut 2,32 persen ke posisi 788,32. Di bursa saham China, indeks Shanghai tergelincir 0,54 persen ke posisi 3.184,98. Indeks Shenzhen merosot 0,88 persen ke posisi 11.712,39. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 1,76 persen.
Indeks manajer pembelian manufaktur Caixin pada Agustus 2022 yang diriliis Kamis pekan ini menunjukkan sektor tergelincir ke dalam kontraksi bulan ini. Ini terjadi setelah data PMI Manufaktur resmi yang dirilis pada Rabu menunjukkan aktivitas pabrik menyusut di tengah peningkatan infeksi COVID-19 baru-baru ini.
Advertisement