Liputan6.com, Jakarta - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) membukukan kinerja keuangan beragam pada semester I 2022. PT Semen Indonesia Tbk mencatat pertumbuhan laba, tetapi pendapatan turun tipis hingga Juni 2022.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (5/9/2022), PT Semen Indonesia Tbk mencatat pendapatan Rp 15,87 triliun pada semester I 2022. Pendapatan perseroan turun tipis 2,07 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 16,21 triliun.
Baca Juga
Meski demikian, perseroan mencatat laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 828,76 miliar hingga semester I 2022. Laba tersebut tumbuh 4,3 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 794,12 miliar.
Advertisement
Beban pokok pendapatan stagnan di posisi Rp 11,46 triliun hingga Juni 2022. Dengan demikian, laba kotor turun 7,12 persen menjadi Rp 4,40 triliun hingga Juni 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,74 triliun. Perseroan mampu tekan sejumlah beban selama semester I 2022. Beban penjualan turun dari Rp 1,39 triliun pada semester I 2021 menjadi Rp 1,26 triliun pada semester I 2022. Beban umum dan administrasi susut menjadi Rp 1,26 triliun selama enam bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,35 triliun.
Penghasilan keuangan perseroan turun menjadi Rp 42,06 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 80,54 miliar. Beban keuangan turun menjadi Rp 662,52 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 870,62 miliar.
Dengan demikian, PT Semen Indonesia Tbk membukukan laba per saham dasar dan dilusi naik menjadi Rp 140 pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 134.
Total Aset
Total ekuitas tercatat naik menjadi Rp 40,03 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 39,78 triliun. Total liabilitas turun menjadi Rp 31,63 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 34,94 triliun.
Rincian liabilitas itu terdiri dari liabilitas jangka panjang mencapai Rp 20,29 triliun pada Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 20,72 triliun. Sementara itu, liabilitas jangka pendek turun menjadi Rp 11,34 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 14,21 triliun.
Total aset tercatat Rp 73,40 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 76,50 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 1,99 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 2,47 triliun.
Pada penutupan perdagangan Senin, 5 September 2022, saham SMGR naik 1,56 persen ke posisi Rp 6.525 per saham. Saham SMGR dibuka turun 25 poin ke posisi Rp 6.400 per saham.
Saham SMGR berada di level tertinggi Rp 6.575 dan terendah Rp 6.375 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.336 kali dengan volume perdagangan 86.895 lot saham. Nilai transaksi Rp 56,3 miliar.
Advertisement
Hemat Biaya Listrik, Semen Indonesia Pasang Solar Panel di 4 Pabrik
Sebelumnya, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) yaitu penggunaan solar panel untuk penerangan, peralatan kantor dan pabrik.
Solar panel yang telah terpasang di SIG yaitu, 28 solar panel dengan kapasitas 10 kWp (kilowatt peak) telah terpasang di Pabrik Kantong Bukit Putus PT Semen Padang.
Kemudian, 30 panel surya dengan kapasitas 15 kWp terpasang di kantor Central Control Room PT Semen Gresik, solar panel berkapasitas 10 kWp di GHoPO-Tuban serta Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 10 kWp di Pabrik Tonasa 5.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni menjelaskan penggunaan solar panel ini merupakan salah satu inisiatif terkait pengembangan EBT serta dukungan terhadap program pemerintah dalam percepatan pemanfaatan energi yang ramah lingkungan. Hal ini sebagai bagian dari komitmen SIG dalam implementasi ESG (Environmental, Social, Governance) untuk bisnis yang berkelanjutan.
Menurutnya, selain mendukung transformasi energi, melalui penggunaan solar panel mampu menghemat biaya listrik sehingga lebih efisien.
“SIG menggunakan solar panel di wilayah operasional perusahaan karena mampu memberi hasil yang positif dan dapat mendukung kelestarian lingkungan,” kata Vita Mahreyni.
"Penggunaan Solar Panel juga menjadi salah satu inisiatif penurunan emisi karbon melalui penggunaan energi terbarukan. Pada tahun 2021, SIG telah melakukan beberapa program kerja utama yang merupakan bagian dari SIG Sustainability Initiatives untuk mendukung upaya penurunan emisi karbon diantaranya penurunan clinker factor, peningkatan pemakaian alternative fuel dan efisiensi energi, meliputi listrik dan thermal," ujar Vita Mahreyni.
Efisiensi
SIG selalu berupaya untuk melakukan efisiensi energi sekaligus meningkatkan penggunaan renewable energy.
Sejak tahun 2019, komitmen ini telah diimplementasikan Perseroan melalui penerapan ISO 50001:2018 tentang Sistem Manajemen Energi.
Sistem Manajemen ini berfungsi untuk mengelola pemanfaatan energi melalui langkah PDCA (Plan, Do, Check, Action) yaitu perencanaan, implementasi, pemantauan dan langkah perbaikan, sehingga dapat membantu mengurangi penggunaan energi dan efisiensi biaya secara berkelanjutan dan sistematis.
Saat ini SIG tengah melakukan studi kelayakan teknis, legal serta ketersediaan lahan lebih lanjut, sehingga kedepannya dapat mengoperasikan PLTS secara optimum di area operasinya.
Advertisement