Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak perkasa pada Senin, 5 September 2022, di tengah sentimen kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Analis menilai, penguatan IHSG tersebut seiring kenaikan harga BBM yang sudah diprediksi pelaku pasar.
“Kenaikannya sudah diperkirakan pasar yaitu 30 persen,” ujar Analis PT Jasa Utama Capital Cheryl Tanuwijaya saat dihubungi Liputan6.com, Senin (5/9/2022).
Baca Juga
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG menguat masih disokong dari indeks sektor saham IDXenergy yang bergerak menguat hingga sentuh all time high (ATH).
Advertisement
Penguatan IHSG tersebut, menurut Herditya secara teknikal, pergerakan IHSG berjalan pada skenario alternatif tetapi masih ada resistance yang harus ditembus di 7.257.
“Penguatan IHSG ini di tengah pergerakan bursa global yang cenderung bergerak variasi dan sentimen negatif secara global di mana masih terdapat kebijakan hawkish dari the Fed dan kenaikan BBM,” kata dia.
Ia prediksi, kenaikan harga BBM hanya bersifat jangka pendek saja.
Adapun prediksi IHSG pada Selasa, 6 September 2022, Cheryl perkirakan konsolidasi di kisaran 7.000-7.250.
“Kemungkinan koreksi karena ada respons demo dan rencana berbagai demo susulan yang menunjukkan reaksi negatif dari masyarakat,” kata dia.
Adapun harga BBM yang mengalami kenaikan yaitu Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter.
Penutupan IHSG Senin 5 September 2022
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak perkasa pada perdagangan Senin, (5/9/2022). Penguatan IHSG ini terjadi didukung kenaikan sektor saham energi dan pemerintah dongkrak harga bahan bakar minyak (BBM).
Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,76 persen ke posisi 7.231,88. Indeks LQ45 mendaki 0,93 persen ke posisi 1.029,29. Sebagian besar sektor saham menghijau. Pada awal pekan ini, IHSG mencapai posisi tertinggi 7.245,40 dan terendah 7.147,97.
Sebanyak 267 saham menguat dan 266 saham melemah. 169 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.517.886 kali dengan volume perdagangan 33,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 14,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.921.
Mayoritas sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXtransportasi merosot 1,8 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXhealth susut 1,16 persen, dan indeks sektor saham IDXproperty melemah 0,78 persen. Indeks sektor saham IDXtechno susut 0,37 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal melemah 0,17 persen dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal tergelincir 0,07 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy melambung 3,83 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXindustry menanjak 1,81 persen, indeks sektor saham IDXbasic menguat 0,56 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur menanjak 0,35 persen, dan indeks sektor saham IDXfinance mendaki 0,34 persen.
Advertisement
Bursa Saham Asia Beragam pada 5 September 2022
Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Senin, 5 September 2022 seiring dolar Amerika Serikat yang menguat tajam di Asia. Selain itu, harga minyak dunia melonjak lebih dari dua persen jelang pertemuan OPEC+ yang dijadwalkan 5 September 2022. G-7 mencapai kesepakatan untuk membatasi harga minyak Rusia selama akhir pekan.
Indeks Hong Kong Hang Seng turun 1,1 persen, memimpin koreksi yang didorong sektor saham kendaraan listrik dan teknologi. Di Jepang, indeks Nikkei 225 tergelincir 0,11 persen ke posisi 27.619,61 dan indeks Topix susut ke posisi 1.928,79.
Indeks Shenzhen melemah 0,20 persen ke posisi 11.678,69. Indeks Shanghai naik 0,42 persen ke posisi 3.199,91. Indeks China Caixin Services Purchasing Manager berada di posisi 55 dibandingkan posisi Juli 55,5.
Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,24 persen menjadi 2.403,68. Indeks ASX 200 di Australia menguat 0,34 persen ke posisi 6.852,20. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,55 persen.
Top Gainers-Losers Senin 5 September 2022
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham OPMS melambung 34,23 persen
-Saham SLIS melambung 33,77 persen
-Saham KJEN melambung 24,51 persen
-Saham ARII melambung 19,05 persen
-Saham ALMI melambung 18,59 persen
Saham-saham yang catat top losers antara lain:
-Saham KLIN melemah 8 persen
-Saham ASJT melemah 6,96 persen
-Saham DUTI melemah 6,81 persen
-Saham BIMA melemah 6,77 persen
-Saham ESTA melemah 6,71 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-Saham BUMI senilai Rp 1,7 triliun
-Saham BBRI senilai Rp 1,2 triliun
-Saham ADRO senilai Rp 768,5 miliar
-Saham BBCA senilai Rp 518,6 miliar
-Saham TLKM senilai Rp 355,6 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-Saham BUMI tercatat 72.186 kali
-Saham SLIS tercatat 39.814 kali
-Saham BCAP tercatat 34.382 kali
-Saham BBRI tercatat 34.049 kali
-Saham IKAN tercatat Rp 28.493 kali
Advertisement