Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham, Selasa, 6 September 2022. Aksi demo terkait kebijakan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi bayangi laju IHSG.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, saat ini, IHSG masih menunjukkan pola gerak yang cukup wajar dengan kecenderungan tertekan terbatas.
Baca Juga
"Peluang kenaikan dalam jangka menengah maupun panjang masih terlihat cukup besar sehingga momentum koreksi masih dapat terus dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian,” ujar dia dalam catatannya.
Advertisement
William prediksi, IHSG berpotensi tertekan dengan kisaran 7.123-7.278 pada Selasa pekan ini.
Sementara itu, Analis PT Jasa Utama Capital Cheryl Tanuwijaya mengatakan, IHSG berpotensi konsolidasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Laju IHSG akan dibayangi rencana demo terkait harga BBM. Ia prediksi, IHSG bergerak di kisaran 7.000-7.250.
"Kemungkinan koreksi karena ada respons demo dan rencana berbagai demo susulan yang menunjukkan reaksi negatif dari masyarakat,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Selasa (6/9/2022).
Di sisi lain, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup menguat 0,8 persen di level 7,231 pada perdagangan saham 5 September 2022, pergerakan IHSG telah menembus resistance di 7.230 sehingga pihaknya memperbarui sedikit untuk skenario yang memungkinkan pada IHSG.
"Kami memperkirakan, posisi IHSG saat ini sedang berada di akhir dari wave (v) dari wave [c] dari wave D pada pola barrier triangle di label hitam, sehingga terdapat kemungkinan IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji area resistance selanjutnya di 7.257 terlebih dahulu,” ujar dia.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Saham Pilihan dan Rekomendasi Teknikal
Herditya menambahkan, setelahnya IHSG masih rawan koreksi untuk menguji area 6.900-7.093.
“Namun, apabila IHSG mampu break 7.257 secara agresif, maka IHSG berpeluang menguat ke 7.355 untuk membentuk akhir wave [v] dari wave 1 pada label merah,” kata dia.
Ia prediksi, level support di kisaran 7.070, 7.015 dan level resistance 7.257,7.355 pada Selasa pekan ini.
Untuk rekomendasi saham hari ini yang dapat dicermati pelaku pasar antara lain, William memilih saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Selanjutnya PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Sementara itu, Herditya memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Timah Tbk (TINS), dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).
Advertisement
Rekomendasi Teknikal
1.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) - Buy on Weakness (8.850)
Saham BBNI ditutup menguat 1,7 persen ke level 8.850 pada perdagangan Senin, 5 September 2022, penguatan saham BBNI telah menembus level resistancenya di 8.725.
“Kami perkirakan, posisi BBNI saat ini sedang berada di awal wave C dari wave (B) sehingga BBNI maish berpeluang melanjutkan penguatannya,” kata Herditya.
Buy on Weakness: 8.600-8.800
Target Price: 9.100, 9.500
Stoploss: below 8.500
2.PT Blue Bird Tbk (BIRD) - Buy on Weakness (1.405)
Saham BIRD ditutup terkoreksi 2,1 persen ke level 1.405 pada perdagangan, 5 September 2022.
“Kami perkirakan, posisi BIRD saat ini sedang berada di akhir wave (c) dari wave [y] dari wave 2 sehingga koreksi BIRD akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali,” kata dia.
Buy on Weakness: 1.260-1.355
Target Price: 1.475, 1.715
Stoploss: below 1.220
3.PT Timah Tbk (TINS) - Spec Buy (1.510)
Saham TINS ditutup menguat 0,7 persen ke level 1.510 pada perdagangan Senin, 5 September 2022, tetapi masih tertahan oleh MA20 dan MA60-nya.
Selama tidak terkoreksi ke bawah 1,450 sebagai supportnya, maka posisi TINS saat ini sedang berada di awal wave [iii] sehingga berpeluang melanjutkan penguatannya.
Spec Buy: 1.480-1.505
Target Price: 1.585, 1.760
Stoploss: below 1.450
4. PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) - Buy if Break (910)
Saham TOBA ditutup menguat cukup signifikan, sebesar 7,7 persen ke level 910 pada perdagangan, 5 September 2022, penguatan TOBA pun diiringi dengan peningkatan volume pembelian.
“Kami perkirakan, posisi TOBA saat ini sedang berada di awal dari wave [y] dari wave A pada label hitam dan akan lebih terkonfirmasi bila mampu break 935 secara agresif,” ujar dia.
Buy if Break: 935
Target Price: 1.000, 1.150
Stoploss: below 820
Penutupan IHSG 5 September 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak perkasa pada perdagangan Senin, (5/9/2022). Penguatan IHSG ini terjadi didukung kenaikan sektor saham energi dan pemerintah dongkrak harga bahan bakar minyak (BBM).
Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,76 persen ke posisi 7.231,88. Indeks LQ45 mendaki 0,93 persen ke posisi 1.029,29. Sebagian besar sektor saham menghijau. Pada awal pekan ini, IHSG mencapai posisi tertinggi 7.245,40 dan terendah 7.147,97.
Sebanyak 267 saham menguat dan 266 saham melemah. 169 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.517.886 kali dengan volume perdagangan 33,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 14,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.921.
Mayoritas sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXtransportasi merosot 1,8 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXhealth susut 1,16 persen, dan indeks sektor saham IDXproperty melemah 0,78 persen. Indeks sektor saham IDXtechno susut 0,37 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal melemah 0,17 persen dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal tergelincir 0,07 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy melambung 3,83 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXindustry menanjak 1,81 persen, indeks sektor saham IDXbasic menguat 0,56 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur menanjak 0,35 persen, dan indeks sektor saham IDXfinance mendaki 0,34 persen.
Advertisement