Sukses

BTN Tebar Saham Remunerasi untuk Direksi hingga Komisaris Rp 4,67 Miliar

Haru Koesmahargyo selaku Direktur Utama BTN menerima bagian paling besar yakni sebanyak 304.600 lembar saham.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN membagikan 3.087.700 lembar saham senilai Rp 4,67 miliar kepada direksi dan komisaris perseroan.

Pemberian sejumlah saham itu dalam rangka pemenuhan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 45/POJK.03/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum. Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (6/9/2022), transaksi tersebut berlangsung serentak pada 26 Agustus 2022 dengan harga penawaran Rp 1.511 per saham.

Haru Koesmahargyo selaku Direktur Utama BTN menerima bagian paling besar yakni sebanyak 304.600 lembar saham senilai Rp 460,25 juta. Sementara Wakil Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu menerima 338.000 lembar saham senilai Rp 510,72 juta.

Lima direksi lainnya, yakni Direktur Operation,IT, and Digital Banking Andi Nirwoto, lalu Direktur Wholesale Risk and Asset Management Elisabeth Novie Riswanti, Direktur Consumer and Commercial Lending Hirwandi Gafar, Direktur Distribution and Retail Funding Jasmin, dan Direktur Risk Management and Transformation Setiyo Wibowo masing-masing memperoleh 320.100 lembar saham senilai Rp 483,67 juta.

Sementara dua direksi lainnya yakni Direktur Finance, Planning, and Treasury BTN Nofry Rony Poetra dan Direktur Compliance and Legal Eko Waluyo masing-masing menerima 261.300 lembar saham senilai Rp  394,82 juta.

Dari jajaran Komisaris, yakni Heru Budi Hartono dan Andin Hadiyanto yang mendapatkan masing-masing 161.000 lembar saham BBTN atau senilai Rp 243,27 juta.

2 dari 4 halaman

BTN Hanya Himpun Rp 2,5 Triliun dari Obligasi Berkelanjutan IV, Ini Alasannya

Sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menyampaikan perkembangan terbaru terkait Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan IV Bank BTN  dengan tingkat bunga tetap (PUB IV) sebanyak Rp 8 triliun.

Penawaran obligasi berkelanjutan IV BTN telah terhimpun dana Rp 2,5 triliun yang berasal dari tahap I 2020 dan tahap II 2022. Raihan tersebut setara dengan 31,25 persen dari target dana yang direncanakan dihimpun sebesar Rp 8 triliun.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Senin (15/8/2022), PUB IV yang telah menjadi efektif pada 11 Agustus 2020 dengan target dana yang direncanakan dihimpun sebesar sebesar Rp 8 triliun, masa penawaran sampai dengan dua tahun telah berakhir pada 11 Agustus 2022. 

Rincian tersebut PUB IV tahap 1 2020 senilai Rp 1,5 triliun. Obligasi tersebut dalam tiga seri. Seri A sebanyak Rp 577 miliar dengan tingkat bunga 6,75 persen, seri B sebanyak Rp 727 miliar dengan tingkat bunga 7,8 persen, seri C sebanyak Rp 196 miliar dengan tingkat bunga 8,4 persen. 

Sementara itu, PUB IV tahap II 2022 senilai Rp 1 triliun dalam dua seri. Seri A Rp 600 miliar dengan tingkat bunga 5,5 persen dan seri B Rp400 miliar dengan tingkat bunga 6 persen.

“Dengan demikian jumlah dana yang dihimpun dalam rangka PUB IV tersebut seluruhnya berjumlah Rp 2,5 triliun,” tulis Perseroan, ditulis Senin (15/8/2022).

Adapun sisa dana yang tidak dihimpun pada PUB IV adalah sebesar Rp5,5 triliun yang tidak diterbitkan melalui PUB IV, karena pertimbangan kondisi pasar dan likuiditas Perseroan.

3 dari 4 halaman

BTN Gandeng BSSN Tingkatkan Keamanan Transaksi Digital

Sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN resmi menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk meningkatkan keamanan sistem dan transaksi digital di perseroan.

Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan perseroan telah membangun ekosistem pembiayaan perumahan dan transaksi keuangan berbasis digital mulai dari proses pendirian hingga perawatan hunian.

Dengan masifnya inovasi tersebut dan sejalan dengan pertumbuhan bisnis pembiayaan perumahan digital, tambah Haru, perlu peningkatan proteksi demi keamanan dan kenyamanan nasabah.

“Inovasi digital yang kami lakukan tentunya harus dilengkapi dengan proteksi maksimal. Kerja sama dengan BSSN ini menjadi wujud komitmen kami dalam memprioritaskan kenyamanan dan keamanan nasabah terutama dalam melakukan transaksi perbankan elektronik,” tutur Haru di sela penandatanganan Nota Kesepahaman antara Bank BTN dengan BSSN tentang Perlindungan Informasi dan Transaksi Elektronik di Menara BTN, Jakarta, Senin (5/9/2022).

Haru menjelaskan di tengah pertumbuhan layanan digital Bank BTN yang signifikan, perseroan juga telah memenuhi standar pengamanan informasi di tingkat internasional. Pemenuhan tersebut sejalan dengan ketentuan regulator terkait keamanan informasi di layanan digital.

 

4 dari 4 halaman

Jaga Keamanan Siber

Dalam kesempatan yang sama Kepala BSSN Letnan Jenderal TNI (Purn) Hinsa Siburian mengatakan BSSN dibentuk untuk menjaga keamanan siber secara efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta mewujudkan keamanan nasional.

“Kami mengapresiasi Bank BTN yang menjadikan keamanan transaksi digital sebagai prioritas. BSSN akan menjaga keamanan transaksi digital termasuk dari berbagai ancaman digital,” jelas Hinsa.

Sementara itu, hingga Maret 2022, Bank BTN mencatat jumlah transaksi nasabah melalui kanal mobile banking dan internet banking naik sebesar 51,59 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Kanal digital milik Bank BTN di bidang KPR yakni portal BTN Properti pun telah dikunjungi lebih dari 15 juta pengguna internet hingga Maret 2022.