Sukses

Black Diamond Resources Realisasikan Belanja Modal Rp 35 Miliar

Direktur Keuangan Black Diamond Resources (COAL) Edward Manurung menuturkan, realisasi belanja modal tahun ini sekitar Rp 35 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) menargetkan belanja modal (capital expenditure atau capex) sebanyak Rp 40 miliar dan telah merealisasikan belanja modal sekitar Rp 35 miliar pada 2022.

Direktur Keuangan Black Diamond Resources Edward Manurung menuturkan, realisasi belanja modal tahun ini sekitar Rp 35 miliar.

"Sudah Rp 35 miliar, akan ada aliran dari IPO, untuk pembangunan infrastruktur di tambang Kalimantan Tengah, working capital, kontraktor dan lainnya” kata Edward kepada media, Rabu (7/8/2022).

Jika dana belanja modal tersebut kurang akan diambil dari hasil dana IPO dan keuangan internal.

Sebelumnya, PT Black Diamond Resources Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham COAL pada Rabu (7/9/2022).

Dalam perdagangan perdana, saham COAL dibuka Rp 135 saham dari harga perdana Rp 100 per saham. Harga saham COAL naik Rp 35 atau 35 persen ke level Rp 135. Pada pukul 09.00 WIB, saham COAL ke posisi Rp 135 per saham.

Saham COAL berada di level tertinggi Rp 135 dan terendah Rp 135 per saham. Total frekuensi perdagangan 21 kali dengan volume perdagangan 2,61 juta lot saham dengan nilai transaksi Rp 352,88 miliar.

PT Black Diamond Resources Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara melalui entitas anak. Pada Rabu, 7 September 2022 Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham COAL.

Perseroan melepas saham ke publik melalui skema penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebanyak 1.250.000.000 saham atas nama atau 20 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum.

 

 

 

 

2 dari 4 halaman

IPO Perseroan

Harga saham perdana yang ditawarkan adalah sebesar Rp100 per saham sehingga Perseroan memperoleh dana hasil penawaran umum sebesar Rp125 miliar.

Seluruh dana hasil penawaran umum perdana saham setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sekitar Rp 40 miliar untuk disalurkan kepada entitas anak yaitu PT Dayak Membangun Pratama (DMP) yang akan digunakan untuk keperluan belanja modal DMP dan sisanya akan disalurkan kepada DMP dan digunakan untuk modal kerja oleh DMP.

Setelah pelaksanaan penawaran umum, komposisi pemegang saham Black Diamond Resources berubah menjadi sebesar 42 persen dimiliki oleh Sujaka Lays, 24 persen dimiliki PT Esa Gemilang, Arie Rinaldi 6 persen, PT Alam Tulus Abadi 4 persen, Herry Sen 4 persen dan 20 persen dimiliki masyarakat.

3 dari 4 halaman

Penetapan Harga IPO Rp 100 per Saham

Sebelumnya, PT Black Diamond Resources Tbk, perusahaan bergerak di bidang pertambangan menetapkan harga penawaran perdana Rp 100 dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Harga IPO tersebut berada di batas bawah dari kisaran harga yang ditawarkan Rp 100-Rp 130 per saham.

Mengutip dari laman e-ipo.co.id, ditulis Kamis (1/9/2022),  PT Black Diamond Resources Tbk menawarkan 1,25 miliar saham dengan nilai nominal Rp 10 per saham dalam rangka IPO. Jumlah saham yang ditawarkan perseroan tersebut 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum. Harga perdana yang ditetakan Rp 100 per saham.

Dengan penetapan harga perdana tersebut, perseroan akan meraup dana Rp 125 miliar dari IPO.  Pemakaian dana hasil IPO antara lain sekitar Rp 40 miliar untuk entitas anak yaitu DMP dan digunakan untuk keperluan belanja modal DMP. Sisanya akan disalurkan kepada DMP dan digunakan untuk modal kerja perseroan.

Untuk melaksanakan IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Surya Fajar Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.

Adapun pemegang saham perseroan setelah IPO antara lain Sujaka Lays sebesar 42 persen, PT Esa Gemilang sebesar 24 persen, Arie Rinaldi sebesar 6 persen, PT Alam Tulus Abadi dan Herry Sen sebesar 4 persen. Sedangkan masyarakat sebesar 20 persen.

Untuk jadwal IPO sebagai berikut:

-Tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2022

-Masa penawaran umum pada 1 September 2022-5 September 2022

-Tanggal penjatahan pada 5 September 2022

-Tanggal pengembalian uang pesanan pada 6 September 2022

-Tanggal distribusi saham secara elektronik pada 6 September 2022

-Tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 September 2022

4 dari 4 halaman

IPO Perseroan

Sebelumnya, PT Black Diamond Resources Tbk, perusahaan bergerak di pertambangan batu bara dan jasa pertambangan menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).

Mengutip prospektus perseroan di laman e-ipo ditulis Minggu,  (14/8/2022), PT Black Diamond Resources Tbk menawarkan saham sebanyak-banyaknya 1,75 miliar saham dengan nilai nominal Rp 10 dalam rangka IPO. Jumlah saham yang ditawarkan itu maksimal 25,93 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. Harga penawaran sebesar Rp 100-Rp 130 per saham.

Dengan demikian, perseroan akan memperoleh dana IPO maksimal Rp 227,50 miliar. Perseroan akan memakai dana IPO antara lain sekitar Rp 40 miliar akan disalurkan kepada entitas anak PT Dayak Membangun Pratama (DMP) yang digunakan untuk belanja modal.

Sisa dana akan disalurkan kepada DMP dan digunakan untuk modal kerja perseroan antara lain untuk membayar vendor dan supplier DMP, membayar biaya para kontraktor tambang, pembelian bahan bakar, perbaikan dan peningkatan kualitas jalan tambang dan lainnya.

Transaksi yang akan dilakukan perseroan terdiri dari dua tahapan. Pada tahap pertama adalah penyaluran dana IPO kepada DMP. Kemudian tahap kedua antara DMP dengan kontraktor atau supplier pihak ketiga yang bukan merupakan pihak terafiliasi dari perseroan.

“Rencana transaksi di atas akan dilakukan maksimal dalam waktu satu tahun setelah penawaran saham perdana perseroan dilakukan,” dikutip dari prospektus singkat perseroan.

Dalam pelaksanaan IPO ini, PT Black Diamond Resources Tbk telah menunjuk PT Surya Fajar Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.