Liputan6.com, Jakarta - PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), emiten penyedia kain, seragam, dan fashion berkualitas mencatat pertumbuhan penjualan ritel yang signifikan pada semester I 2022.
Berdasarkan laporan keuangan Perusahaan, penjualan ritel Trisula Textile Industries pada semester I 2022 sebesar Rp 59,4 miliar. Capaian ini meningkat sebesar 41 persen dari semester I 2021 sebesar Rp42,2 miliar.
Baca Juga
Perseroan terus berupaya meningkatkan omzet penjualan dan memperluas jaringan dengan melakukan ekspansi penjualan ritel. Pada 2022, perseroan berencana ekspansi di 10 titik penjualan ritel dengan merek JOBB dan Jack Nicklaus.
Advertisement
"Seiring dengan kembalinya aktivitas masyarakat setelah pandemi, penjualan kami mulai kembali normal dengan meningkatnya penjualan di toko ritel secara offline. Untuk itu, kami akan menambah titik penjualan untuk dapat memperluas jaringan pasar ritel BELL," kata Sekretaris Perusahaan Trisula Textile Industries, R Nurwulan Kusumawati dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (9/9/2022).
Peningkatan jaringan ritel tersebut berkontribusi pada porsi penjualan domestik BELL dibandingkan penjualan ekspor. Pada semester I 2022 penjualan domestik Trisula Textile Industries sebesar 96,25 persen dibandingkan penjualan ekspor sebesar 3,75 persen. Terjadi peningkatan porsi penjualan domestik perseroan secara tahunan sebesar 0,85 persen.
Pada periode yang sama tahun lalu, porsi penjualan domestik BELL sebesar 95,4 persen dibandingkan penjualan ekspor sebesar 4,6 persen. Pada semester I 2022 BELL mencatatkan penjualan sebesar Rp 203,4 miliar.
Dari angka penjualan tersebut, Rp195,75 miliar berasal dari penjualan domestik dan Rp7,6 miliar dari ekspor. Dari penjualan tersebut, BELL memperoleh laba bersih sebesar Rp6,9 miliar, relatif stabil dibandingkan laba bersih 2021 Rp7 milliar.
Aset
Capaian dalam enam bulan pertama tahun ini juga diikuti dengan peningkatan aset Perseroan. Total aset BELL pada 30 Juni 2022 tercatat Rp 541,4 miliar, naik sebesar 3,2 persen dari total aset pada 31 Desember 2021 yang sebesar Rp 524,5 miliar. Sedangkan total liabilitas BELL pada 30 Juni 2022 tercatat sebesar Rp 276,9 miliar.
Selain menambah toko ritel, BELL juga terus memperkuat penjualan melalui platform digital. BELL telah memperkuat kanal digital dengan penjualan di platform e-commerce Yukshopping.com bersama Trisula Group yang telah dimulai sejak 2021. Selain itu, BELL juga telah memasarkan produk- produknya di berbagai marketplace.
"Selain penjualan offline, penjualan secara online ini juga menjadi salah satu prioritas kami untuk meningkatkan penjualan. Dengan kombinasi pemasaran kami secara offline dan online, juga dengan platform terintegrasi untuk semua produk dari Trisula Group, kami yakin kinerja kami akan terus tumbuh ke depannya," ujar dia.
Advertisement
Trisula Textile Industries Kantongi Restu Buyback Saham
Sebelumnya, PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang memutuskan untuk mengangkat pengurus baru, menyetujui buyback saham serta pembagian dividen pada Rabu 27 April 2022.
Trisula akan melakukan buyback saham sebanyak-banyaknya 10 persen dari modal yang disetor. Buyback saham dilakukan karena harga saham perseroan belum mencerminkan dengan nilai atau kinerja perusahaan yang sesungguhnya, serta mempertimbangkan kondisi perekonomian nasional dan dunia yang mengalami perlambatan akibat dari pandemi COVID-19.
"Pada RUPSLB kali ini, para pemegang saham BELL telah menyetujui untuk pengangkatan Heru Jatmiko Harrianto sebagai salah satu Direktur dalam struktur kepengurusan Perseroan untuk periode 2022-2027 yang berlaku efektif per tanggal 19 Mei 2022,” kata Direktur Perusahaan Trisula Textile Industries, R Nurwulan Kusumawati melalui keterangan resmi dikutip Jumat (29/4/2022).
Buyback saham yang terhitung mulai dari 27 April 2022 hingga 26 Oktober 2023.
“Kami berharap dengan adanya buyback saham ini nanti dapat meningkatkan kinerja saham BELL menjadi lebih stabil. Serta, memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam pengelolaan modal untuk mencapai struktur permodalan yang efisien. Kami juga optimis kedepannya kinerja BELL akan lebih baik,” kata Wulan.
Perseroan akan melakukan buyback saham maksimal sebanyak-banyaknya Rp 55 miliar atau dengan saham yang akan dibeli kembali oleh perseroan sebanyak-banyaknya 725 juta saham.
Adapun dengan dilakukannya aksi korporasi ini, perseroan memperkirakan tidak akan ada dampak penurunan pendapatan dan dampak negatif lainnya. Kemudian, diharapkan juga tidak akan mempengaruhi kegiatan usaha dan operasional karena BELL telah memiliki modal kerja yang cukup untuk menjalankan kegiatan usahanya.
Bagikan Dividen 2021
Perseroan juga secara rutin membagikan dividen setiap tahun. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BELL menyetujui untuk membagikan dividen sebesar 48,65 persen dari laba bersih 2021 atau sebesar Rp 2,030 miliar.
"Kami bersyukur dapat terus secara rutin membagikan dividen kepada para pemegang saham. Hal ini merupakan apresiasi BELL kepada para pemegang saham karena telah mendukung BELL untuk dapat terus berkembang menjadi lebih baik. Adapun, selebihnya penggunaan saldo laba bersih disetujui sebagai Cadangan Wajib Perseroan,” ujar Nurwulan.
Sepanjang 2021, perseroan meraih pertumbuhan pada laba usaha sebesar 106,3 persen year on year melalui berbagai efisiensi yang dilakukan. Perseroan juga terus gencar dalam memasarkan produk lokal di pasar internasional yang dibuktikan dengan kinerja ekspor pada 2021 yang meningkat 40,42 persen year on year.
Tak hanya itu, pada 2021, perseroan juga terus mendorong penjualan ritel dengan meraih penjualan ritel sebesar Rp 84,5 miliar atau naik 12,1 persen year on year Produk ritel BELL ini terdiri dari pakaian jadi dengan merek JOBB dan Jack Nicklaus yang sudah dipasarkan di berbagai wilayah strategis di Indonesia.
Sementara itu, pada 2022 ini BELL akan terus meningkatkan kinerja dengan berbagai strategi yang akan dijalankan. Mulai dari penjualan secara omnichannel, yakni online dengan melalui berbagai marketplace dan memperluas platform e- commerce Yukshopping.com, maupun offline melalui toko ritel.
Bahkan, BELL juga akan terus memperluas pasar domestik dan ekspor untuk berbagai produk BELL, mulai dari kain, pakaian ritel, seragam, hingga aksesoris pakaian. Lalu, BELL akan terus berinovasi dalam membuat produk-produk berkualitas untuk kebutuhan pasar.
"Seiring dengan berbagai strategi yang akan dijalankan tersebut, BELL juga terus fokus pada aspek bisnis keberlanjutan. Kedepannya kami yakin prospek bisnis BELL akan semakin baik dan kami berharap dapat terus meningkatkan kinerja,” ujar Nurwulan.
Advertisement