Liputan6.com, Jakarta - PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 605 miliar pada semester I 2022.
Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategi Medikaloka Hermina, Aristo Setiawidjaja menuturkan, belanja modal Hermina akan dialokasikan untuk membuka rumah sakit baru, menambah tempat tidur di rumah sakit yang sudah ada dan modernisasi peralatan medis.
Baca Juga
"Capex Hermina ini akan dialokasikan untuk membuka rumah sakit baru serta menambah tempat tidur di rumah sakit yang sudah ada, serta menambah atau memodernisasi peralatan medis,” kata Aristo dalam paparan publik secara virtual, Senin (12/9/2022).
Advertisement
Sementara itu, pada 2022 dan 202, belanja modal diharapkan kembali normal menjadi Rp 1 triliun.
"Untuk tahun ini dan tahun depan sekitar Rp1 triliun, jumlah yang lebih tinggi dari rata-rata 2019-2020 sekitar Rp750 miliar. Akan dialokasikan untuk tiga hal, membuka rumah sakit baru, menambah tempat tidur di rumah sakit yang sudah ada, dan menambah peralatan medis,” kata dia.
Tak hanya itu, Medikaloka Hermina juga memproyeksikan margin EBITDA akan berada pada level 28 persen. Untuk semester I 2022 berada pada level 25 persen.
"Kami memperkirakan bahwa margin EBITDA akan berada di level 28 persen. Untuk semester I 2022 berada di level 25 persen, pada saat ini kami tetap memberikan guidance untuk full year 2022 margin EBITDA akan berada pada level 28 persen,” ujar Aristo
Sebelumnya, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) yang pendapatannya turun 24,82 persen menjadi Rp 2,33 triliun dari Rp 3, 1 triliun pada semester I 2021. Sementara beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 1,47 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,44 triliun.
Penurunan itu lantaran pendapatan dari rumah sakit baik rawat inap maupun rawat jalan mengalami penurunan. Rawat inap tercatat berkontribusi sebesar Rp 1,42 triliun, turun dibanding semester I 2021 sebesar Rp 2,22 triliun. Sementara rawat jalan tercatat sebesar Rp 2,31 triliun dari Rp 3,08 triliun pada semester I 2021.
Dari raihan itu, laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 69,82 persen menjadi Rp 164,34 miliar dari Rp 544,66 miliar pada semester I 2021.
Strategi Perseroan
Selain itu, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), emiten pengelola Rumah Sakit Hermina akan ekspansi bisnis melalui strategi inisiatif dan tetap meneruskan tradisi Perseroan menjadi rumah sakit unggulan Ibu dan Anak.
Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategi Medikaloka Hermina, Aristo Setiawidjaja menuturkan, masih akan meneruskan tradisi menjadi rumah sakit unggulan Ibu dan Anak.
"Di masa pandemi Hermina termasuk melakukan treatment COVID-19 terbanyak, dan hal ini menggarisbawahi kapabilitas Hermina menjadi sangat komprehensif, tidak hanya untuk ibu dan anak,” kata Aristo dalam paparan publik secara virtual.
Aristo menambahkan, Hermina akan mengembangkan strategi inisiatif agar bisa melakukan treatment-treatment (terapi) yang lebih kompleks.
“Namun, mengingat demografi Indonesia di mana demand terhadap Ibu dan Anak menjadi permintaan terbesar dari segi spesialis, Hermina masih akan meneruskan tradisi kami menjadi rumah sakit unggulan Ibu dan Anak, pada saat bersamaan HEAL mengembangkan strategi inisiatif agar bisa melakukan treatment-treatment yang lebih kompleks,” ujar dia.
Hermina pun membuka layanan unggulan, seperti layanan unggulan jantung, onkologi atau kanker, dan juga urologi.
“Layanan unggulan, seperti layanan unggulan jantung di Hermina Depok, layanan onkologi atau kanker di Hermina Bekasi, dan urologi di Hermina Daan Mogot,” kata dia.
Hermina juga memiliki cabang selain di pulau Jawa. Selain itu, bisnis model yang dilakukan Hermina melalui partner dengan dokter.
"Peta kontribusi cabang-cabang memang Hermina tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi. Bisnis model kita, kita partner dengan dokter,” ujar Aristo.
Advertisement
Astra International Kini Genggam 6,5 Persen Saham Emiten RS HEAL
Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) menambah kepemilikan saham di PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) pada 8-25 Agustus 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (26/8/2022), PT Astra International Tbk menambah kepemilikan saham HEAL sekitar 160.990.700 saham dengan harga pembelian beragam pada 8-25 Agustus 2022.
Rata-rata harga pembelian di kisaran Rp 1.318-Rp1.375 per saham. Perseroan diperkirakan merogoh kocek Rp 215,81 miliar untuk menambah kepemilikan saham di HEAL.
Dengan pembelian saham HEAL itu, PT Astra International Tbk kini memiliki 970.525.800 saham atau 6,5 persen dari sebelumnya 809.535.100 saham atau 5,43 persen.
"Tujuan dari transaksi investasi, status kepemilikan langsung," tulis manajemen PT Astra International Tbk.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 26 Agustus 2022, saham HEAL naik 3,18 persen ke posisi Rp 1.460 per saham. Saham HEAL dibuka stagnan Rp 1.415 per saham. Saham HEAL berada di level tertinggi Rp 1.500 dan terendah Rp 1.415 per saham. Total frekuensi perdagangan sekitar 4.110 kali dengan volume perdagangan 209.772 saham. Nilai transaksi Rp 31 miliar.
Sedangkan saham ASII melemah 1,43 persen ke posisi Rp 6.875 per saham. Saham ASII dibuka stagnan Rp 6.975 per saham. Saham ASII berada di level tertinggi Rp 7.025 dan terendah Rp 6.850 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.685 kali dengan volume perdagangan 392.933 saham. Nilai transaksi Rp 272,7 miliar.
Tambah Saham di HEAL, Astra Melihat Potensi Sektor Kesehatan Indonesia
PT Astra International Tbk (ASII) menambah kepemilikan saham di emiten pengelola rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL). Langkah perseroan menambah kepemilikan saham HEAL ini seiring melihat potensi di sektor kesehatan.
Sebelumnya, mengutip data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terkait pemegang saham di atas 5 persen, ditulis Sabtu (11/6/2022), PT Astra International Tbk mengenggam 747.425.900 saham HEAL per 9 Juni 2022. Jumlah saham HEAL yang dimiliki oleh Astra setara 5,01 persen.
Adapun berdasarkan data RTI, sebelumnya, pemegang saham HEAL per 31 Mei 2022 belum masuk PT Astra International Tbk dengan kepemilikan 5 persen.
Head of Corporate Investor Relations PT Astra International Tbk, Tira Ardianti menuturkan, perseroan melihat potensi besar di sektor kesehatan Indonesia yang mana Indonesia akan menerima banyak manfaat dari meningkatnya investasi di sektor kesehatan. Hal tersebut yang menjadi latar belakang perseroan investasi di HEAL.
“Investasi Astra di perusahaan operator rumah sakit ini ditambah dengan investasi kami di Halodoc tahun lalu diharapkan akan membantu meningkatkan kualitas sektor penyediaan kesehatan secara menyeluruh di Indonesia,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Selasa (14/6/2022).
Ia menambahkan, ke depan, Astra akan senantiasa berupaya mencari peluang kolaborasi bisnis antara grup dan Hermina.
Advertisement