Sukses

Emiten RS Medikaloka Hermina Bangun Rumah Sakit di Aceh

PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) berharap RS Hermina di Aceh beroperasi pada Agustus 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) berencana membangun rumah sakit di Aceh. Direktur Operasional dan Umum Medikaloka Hermina Yulisar Khiat menuturkan, rumah sakit Hermina yang berlokasi di Aceh masih dalam proses menuju perizinan membangun rumah sakit.

"Lokasi Hermina di Aceh, sedang proses menuju perizinan membangun rumah sakit,” kata Yulisar dalam paparan publik secara virtual, Senin (12/9/2022).

Yulisar berharap, persyaratan perizinan dapat dilengkapi Hermina pada Oktober 2022. 

“Mudah-mudahan persyaratan perizinan dapat kami lengkapi pada Oktober 2022,” ujar dia.

Sementara itu, rencana operasionalnya untuk RS Hermina di Aceh diperkirakan pada Agustus 2023.

"Rencana operasionalnya untuk Hermina Aceh, kami perkirakan pada Agustus 2023,” kata Yulisar.

Sementara itu, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL)  mencatat pendapatan bersih untuk periode semester I  2022 sebesar Rp2,33 triliun, tumbuh 30,3 persen  dibandingkan dengan periode yang sama sebelum pandemi di 2019, sedangkan EBITDA meningkat mencapai Rp 591,6 miliar, didukung oleh kenaikan margin EBITDA menjadi sebesar 25,4 persen. 

Pada Mei 2022, PEFINDO telah meningkatkan rating Hermina menjadi AA dari sebelumnya AA- untuk Hermina dan obligasi publiknya dengan outlook stabil. Rating tersebut didukung oleh posisi pasar Hermina yang sangat kuat di industri rumah sakit dengan rekam jejak yang terbukti, profil keuangan yang kuat, dan marjin keuntungan yang meningkat. 

Hal ini mendukung penerbitan obligasi Hermina pada Juli 2022, yang berhasil dilaksanakan dengan tingkat bunga yang rendah sebesar 6,25 persen p.a. untuk tenor 3 tahun dan 6,75 persen p.a. untuk tenor 5 tahun. Hal ini menunjukkan kepercayaan dari tidak hanya investor saham, tetapi juga investor obligasi terhadap Perseroan.

Dalam hal pengembangan bisnis, sepanjang semester I 2022, Hermina telah berhasil membuka rumah sakit baru di Jawa Barat yaitu RS Hermina Soreang. Hal ini beriringan dengan perluasan di sebagian rumah sakit Hermina yang ada. 

Per 30 Juni 2022, jaringan Rumah Sakit Hermina terdiri dari 44 rumah sakit dengan 6.063 tempat tidur. Hermina baru-baru ini juga telah membuka pelayanan unggulan dengan spesialisasi onkologi (kanker) di RS Hermina Bekasi.

 

2 dari 4 halaman

Realisasi Belanja Modal

Sebelumnya, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 605 miliar pada semester I 2022. 

Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategi Medikaloka Hermina, Aristo Setiawidjaja menuturkan, belanja modal Hermina akan dialokasikan untuk membuka rumah sakit baru, menambah tempat tidur di rumah sakit yang sudah ada dan modernisasi peralatan medis.

"Capex Hermina ini akan dialokasikan untuk membuka rumah sakit baru serta menambah tempat tidur di rumah sakit yang sudah ada, serta menambah atau memodernisasi peralatan medis,” kata Aristo dalam paparan publik secara virtual, Senin (12/9/2022). 

Sementara itu, pada 2022 dan 202,  belanja modal diharapkan kembali normal menjadi Rp 1 triliun. 

"Untuk tahun ini dan tahun depan sekitar Rp1 triliun, jumlah yang lebih tinggi dari rata-rata 2019-2020 sekitar Rp750 miliar. Akan dialokasikan untuk tiga hal, membuka rumah sakit baru, menambah tempat tidur di rumah sakit yang sudah ada, dan menambah peralatan medis,” kata dia.

Tak hanya itu, perseroan juga memproyeksikan margin EBITDA akan berada pada level 28 persen. Untuk semester I 2022 berada pada level 25 persen.

“Kami memperkirakan bahwa margin EBITDA akan berada di level 28 persen. Untuk semester I 2022 berada di level 25 persen, pada saat ini kami tetap memberikan guidance untuk full year 2022 margin EBITDA akan berada pada level 28 persen,” ujar Aristo 

 

3 dari 4 halaman

Astra International Kini Genggam 6,5 Persen Saham Emiten RS HEAL

Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) menambah kepemilikan saham di PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) pada 8-25 Agustus 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (26/8/2022), PT Astra International Tbk menambah kepemilikan saham HEAL sekitar 160.990.700 saham dengan harga pembelian beragam pada 8-25 Agustus 2022.

Rata-rata harga pembelian di kisaran Rp 1.318-Rp1.375 per saham. Perseroan diperkirakan merogoh kocek Rp 215,81 miliar untuk menambah kepemilikan saham di HEAL.

Dengan pembelian saham HEAL itu, PT Astra International Tbk kini memiliki 970.525.800 saham atau 6,5 persen dari sebelumnya 809.535.100 saham atau 5,43 persen.

"Tujuan dari transaksi investasi, status kepemilikan langsung," tulis manajemen PT Astra International Tbk.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 26 Agustus 2022, saham HEAL naik 3,18 persen ke posisi Rp 1.460 per saham. Saham HEAL dibuka stagnan Rp 1.415 per saham. Saham HEAL berada di level tertinggi Rp 1.500 dan terendah Rp 1.415 per saham. Total frekuensi perdagangan sekitar 4.110 kali dengan volume perdagangan 209.772 saham. Nilai transaksi Rp 31 miliar.

Sedangkan saham ASII melemah 1,43 persen ke posisi Rp 6.875 per saham. Saham ASII dibuka stagnan Rp 6.975 per saham. Saham ASII berada di level tertinggi Rp 7.025 dan terendah Rp 6.850 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.685 kali dengan volume perdagangan 392.933 saham. Nilai transaksi Rp 272,7 miliar.

4 dari 4 halaman

Tambah Saham di HEAL, Astra Melihat Potensi Sektor Kesehatan Indonesia

Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) menambah kepemilikan saham di emiten pengelola rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL). Langkah perseroan menambah kepemilikan saham HEAL ini seiring melihat potensi di sektor kesehatan.

Sebelumnya, mengutip data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terkait pemegang saham di atas 5 persen, ditulis Sabtu (11/6/2022), PT Astra International Tbk mengenggam 747.425.900 saham HEAL per 9 Juni 2022. Jumlah saham HEAL yang dimiliki oleh Astra setara 5,01 persen.

Adapun berdasarkan data RTI, sebelumnya, pemegang saham HEAL per 31 Mei 2022 belum masuk PT Astra International Tbk dengan kepemilikan 5 persen.

Head of Corporate Investor Relations PT Astra International Tbk, Tira Ardianti menuturkan, perseroan melihat potensi besar di sektor kesehatan Indonesia yang mana Indonesia akan menerima banyak manfaat dari meningkatnya investasi di sektor kesehatan. Hal tersebut yang menjadi latar belakang perseroan investasi di HEAL.

“Investasi Astra di perusahaan operator rumah sakit ini ditambah dengan investasi kami di Halodoc tahun lalu diharapkan akan membantu meningkatkan kualitas sektor penyediaan kesehatan secara menyeluruh di Indonesia,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Selasa (14/6/2022).

Ia menambahkan, ke depan, Astra akan senantiasa berupaya mencari peluang kolaborasi bisnis antara grup dan Hermina.