Sukses

IHSG Berpeluang Koreksi, Pantau Rekomendasi Saham Hari Ini 13 September 2022

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 7.123-7.299 pada Selasa, 13 September 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi lesu pada perdagangan saham, Selasa (13/9/2022).

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG saat ini masih terkonsolidasi usai usaha kembali cetak rekor yang belum kunjung berhasil. Namun, potensi tekanan terlihat semakin besar dalam jangka pendek. Sedangkan bagi investor jangka menengah dan panjang, peluang kenaikan IHSG masih terbuka cukup lebar.

“Hari ini IHSG berpotensi tertekan di kisaran 7.123-7.299,” kata dia dalam catatannya.

Sementara itu, analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, perdagangan Senin, 12 September 2022, IHSG ditutup menguat 0,1 persen ke level 7.254 meskipun masih bergerak di atas SMA-5, tetapi pergerakan IHSG masih tertahan oleh area resistancenya di 7.287.

“Selama belum mampu break resistance, maka posisi IHSG saat ini masih berada pada awal dari wave Y (label hitam) di bearish scenario yang berarti IHSG rawan terkoreksi untuk menguji 6.923-7.122,” kata dia.

Adapun pada bullish scenario, apabila IHSG mampu break 7.287 ,label merah akan berlanjut untuk membentuk wave [v] dari wave 1 menuju ke 7.355.

“Untuk pergerakan IHSG dalam jangka pendek kami perkirakan akan berada pada rentang 7.233-7.270,” kata dia.

Herditya prediksi, IHSG berada di level support di kisaran 7.070,7.015 dan resistance 7.287,7.355.

Untuk rekomendasi saham hari ini yang dapat dicermati pelaku pasar, William memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).

Selain itu, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Sementara itu, Herditya memilih saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT Timah Tbk (TINS).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikalnya:

1.PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) - Spec Buy (8.600)

Pada 12 September 2022, saham ICBP ditutup menguat 1,8 persen ke level 8.600 dan mampu menembus MA200-nya.

“Selama ICBP tidak terkoreksi ke bawah 8,425 maka posisi ICBP saat ini sedang berada di awal wave (c) dari wave [b] dari wave B, sehingga ICBP berpeluang menguat,” ujar dia.

Spec Buy: 8.500-8.600

Target Price: 9.075, 9.325

Stoploss: below 8.425

 

2.PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) - Buy on Weakness (775)

Saham MTEL ditutup menguat 0,6 persen ke level 775 pada perdagangan 12 September 2022.

“Kami memperkirakan, posisi MTEL saat ini masih berada pada bagian dari wave [b] dari wave Y. Hal tersebut berarti, koreksi MTEL akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali,” ujar dia.

Buy on Weakness: 745-755

Target Price: 805, 850

Stoploss: below 735

 

3.PT Mayora Indah Tbk (MYOR) - Buy on Weakness (1.775)

Saham MYOR ditutup terkoreksi 2,5 persen ke level 1.775 pada perdagangan 12 September 2022 diiringi dengan peningkatan tekanan jual.

“Selama MYOR masih mampu berada di atas 1.735 sebagai supportnya, maka posisi MYOR sedang berada di awal wave (iii) dari wave [c] pada label hitam,” kata dia.

Buy on Weakness: 1.750-1.775

Target Price: 1.970, 2.270

Stoploss: below 1.735

 

4.PT Timah Tbk (TINS) - Spec Buy (1.485)

Saham TINS ditutup terkoreksi 0,3 persen ke level 1.485 pada perdagangan 12 September 2022.

“Selama TINS tidak terkoreksi ke bawah 1,450 sebagai supportnya, maka posisi TINS sedang berada di awal wave [iii] dari wave C sehingga koreksi TINS akan terbatas dan berpeluang menguat kembali,” ujar dia.

Spec Buy: 1.460-1.480

Target Price: 1.585, 1.760

Stoploss: below 1.450

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG 12 September 2022

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada penutupan perdagangan Senin, 12 September 2022. Penguatan IHSG tersebut pun didukung sektor saham energi.

Mengutip data RTI, IHSG naik 0,16 persen ke posisi 7.254,46. Indeks LQ45 bertambah 0,08 persen ke posisi 1.032,78. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.276,42 dan terendah 7.218,46.

Sebanyak 304 saham menguat dan 241 saham melemah. 159 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.520.582 kali dengan volume perdagangan 32,3 miliar saham. Nilai transaksi Rp 13,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.894.

 

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Mayoritas sektor saham menghijau yang dipimpin sektor saham energi melambung 1,81 persen. Diikuti indeks sektor saham IDXproperty bertambah 1,5 persen, indeks sektor saham IDXhealth naik 1,17 persen, indeks sektor saham IDXindustry bertambah 0,47 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal menguat 0,37 persen.

Selain itu, indeks sektor saham IDXtechno menanjak 0,74 persen, indeks sektor IDXbasic menguat 0,21 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal naik 0,06 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 0,97 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur susut 0,59 persen dan indeks sektor saham IDXfinance merosot 0,34 persen.

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Senin, 12 September 2022 di tengah sentimen risiko meningkat. Di Jepang, indeks Nikkei melambung 1,16 persen ke posisi 28.542,11. Indeks Topix bertambah 0,75 persen ke posisi 1.980,22. Saham travel di Jepang menguat.

Sementara itu, indeks Australia bertambah 1,02 persen ke posisi 6.964,50. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,51 persen.

Di bursa saham China, Hong Kong dan Korea Selatan tutup karena libur pada awal pekan ini. Sedangkan Amerika Serikat akan rilis indeks harga konsumen pada Agustus 2022.