Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Kamis, 15 September 2022 setelah tekanan di wall street. Indeks acuan lebih tinggi di wall street dan indeks harga produsen menurun pada Agustus 2022 menjadi sentimen positif.
Indeks Nikkei di Jepang bertambah 0,16 persen dan indeks Topix menguat 0,15 persen. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 143 terhadap dolar AS.
Baca Juga
Di Korea Selatan, indeks Kospi bertambah 0,11 persen indeks Australia naik 0,55 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai menguat 0,35 persen dan indeks Shenzhen menanjak. Indeks Hang Seng menguat 0,45 persen.
Advertisement
Di China, bank sentral mempertahankan fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF) satu tahun tidak berubah pada 2,75 persen seperti yang diharapkan. Tingkat pengangguran Australia pada Agustus mencapai 3,5 persen, sedikit lebih tinggi dari Juli 2022.
Australia menambahkan 33.500 pekerjaan pada Agustus 2022, naik 0,2 persen dari Juli 2022. Tingkat pengangguran nasional naik menjadi 3,5 persen dengan tingkat pengangguran kaum muda 8,4 persen pada bulan tersebut.
Di sisi lain, imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) tenor dua tahun naik 3,8 persen setelah sentuh level tertinggi sejak November 2007. Imbal hasil obligasi bertenor pendek ini sangat sensitif dengan kebijakan bank sentral AS atau the Federal Reserve melonjak ikuti laporan inflasi AS. Sementara itu, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun di posisi 3,41 persen dan tenor 30 tahun di kisaran 3,46 persen.
Penutupan Wall Street Rabu 14 September 2022
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Rabu, 14 September 2022 di tengah perdagangan yang bergejolak. Hal ini seiring investor mencoba menemukan pijakan setelah sentuh posisi terendah dalam dua tahun.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq melonjak 0,74 persen ke posisi 11.719,68. Indeks S&P 500 naik 0,34 persen ke posisi 3.946,01. Indeks Dow Jones bertambah 30,12 poin atau 0,10 persen menjadi 31.135,09 setelah turun lebih dari 200 poin.
Moderna menjadi saham terbaik di Nasdaq melonjak lebih dari 6 persen. Saham Tesla naik 3,6 persen dan Apple bertambah 1 persen. Kenaikan moderat mengikuti aksi jual besar-besaran untuk saham pada Selasa, 13 September 2022. Indeks Dow Jones merosot lebih dari 1.200 poin, atau hampir 4 persen.
Indeks S/7P 500 tergelincir 4,3 persen. Indeks Nasdaq terpangkas 5,2 persen. Koreksi itu terbesar dalam satu hari untuk rata-rata indeks acuan sejak Juni 2022.
Penurunan dipicu oleh laporan indeks harga konsumen Agustus 2022 yang menunjukkan inflasi inti naik 0,1 persen setiap bulan meski ada koreksi harga gas.
Di sisi lain, laporan inflasi panas meninggalkan pertanyaan apakah saham bisa kembali ke posisi terendah sejak Juni. Hal ini memicu kekhawatiran the Federal Reserve (the Fed) dapat menaikkan suku bunga lebih tinggi dari 75 basis poin yang diterapkan pasar.
“Aksi jual pada perdagangan Selasa adalah pengingat kalau reli berkelanjutan kemungkinan memerlukan bukti yang jelas inflasi berada dalam tren menurun,” ujar CIO UBS Global Wealth Management, Mark Haefele, dikutip dari CNBC, Kamis (15/9/2022).
Advertisement
Selanjutnya
Ia menambahkan, dengan ketidakpastian makro ekonomi dan kebijakan yang meningkat, pihaknya memperkirakan pasar akan tetap bergejolak di bulan-bulan mendatang.
Pada perdagangan Rabu pekan ini, koreksi saham material turun sehingga mendorong saham Nucor turun 11 persen.
Saham Netflix melonjak ke level tertinggi seiring laporan Wall Street Journal kalau raksasa streaming itu proyeksikan pemirsa mencapai 40 juta pemirsa pada kuartal III 2023. Netflix mengumumkan sejumlah rencana, dan salah satunya akan hadirkan iklan seiring pertumbuhan pelanggan melambat. Perseroan juga gandeng Microsoft untuk membuat produk yang belum diluncurkan. Saham Netflix naik 2,9 persen.
Sektor energi membukukan kinerja terbaik di S&P 500 seiring harga minyak yang naik pada Rabu pekan ini. Saham Coterra Energy dan APA masing-masing melonjak lebih dari 7 persen. Devon, EOG dan ConocoPhilips termasuk catat kinerja terbaik di S&P 500.
Penutupan Bursa Saham Asia 14 September 2022
Bursa saham Asia Pasifik anjlok pada perdagangan saham Rabu, 14 September 2022 setelah indeks acuan di wall street tersungkur. Hal ini terjadi usai inflasi Amerika Serikat (AS) lebih tinggi dari yang diharapkan pada Agustus 2022.
Di Jepang, indeks Nikkei merosot 2,78 persen ke posisi 27.818,62. Indeks Topix melemah 1,97 persen ke posisi 1.947,46. Yen Jepang berada di posisi 145, level terlemah sejak September 1998.
Selain itu, indeks Hang Seng di Hong Kong merosot 2,33 persen dan indeks Hang Seng teknologi turun 2,68 persen. Di Australia, indeks ASX 200 susut 2,58 persen menjadi 6.828,60.
Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 1,56 persen menjadi 2.411,42. Won berada di posisi 1,390 terhadap greenback level terlemah sejak Maret 2009. Indeks Shanghai turun 0,8 persen ke posisi 3.237,54. Indeks Shenzhen terpangkas 1,24 persen ke posisi 11.774. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 2,26 persen.
Advertisement