Sukses

Penjualan Mobil Astra Tembus 357.443 hingga Agustus 2022

Total penjualan Astra secara kumulatif untuk periode Januari—Agustus tercatat sebanyak 357.443, naik dibanding 289.239 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan mobil PT Astra International Tbk (ASII) mengalami tren peningkatan pada tahun ini. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), perseroan mencatatkan penjualan mobil sebesar 49.907 unit pada Agustus 2022. Angka itu naik 6,8 persen dibandingkan Agustus 2021 sebanyak 46.729 unit.

Total penjualan Astra secara kumulatif untuk periode Januari—Agustus tercatat sebanyak 357.443, naik dibanding 289.239 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Penjualan Astra pada Agustus 2022 didominasi oleh Toyota dan Lexus sebanyak 30.909 unit. Disusul Daihatsu 15.339 unit. Lalu Isuzu 3.463 unit, UD Trucks 161 unit, serta Peugeot 35 unit.

Sementara penjualan produk Astra LCGC pada Agustus 2022 tercatat sebanyak 13.465 unit. Naik 10,44 persen dibandingkan Juli 2021 sebanyak 5.564 unit.

Total penjualan produk Astra LGCG secara akumulatif untuk periode Januari—Agustus tercatat sebanyak 83.362 unit. Naik dari 71.612 unit terjual pada periode yang sama tahun lalu.

Secara keseluruhan, Gaikindo mencatat total penjualan mobil domestik periode Januari—Agustus 2022 tercatat sebanyak 658.232 unit, naik 21 persen dibanding 543.424 unit pada periode yang sama tahun lalu.

“Peningkatkan penjualan mobil nasional hingga bulan Agustus 2022 sebesar 21 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kami berharap tren positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun sehingga dapat mempercepat pemulihan industri otomotif Indonesia,” ujar Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto dalam keterangannya, dikutip Kamis (15/9/2022).

Total penjualan mobil domestik pada Agustus saja mencapai 96.956 unit. Naik 16,37 persen dibandingkan posisi Agustus 2021 sebanyak 83.319 unit. Adapun market share Astra terhadap penjualan domestik per Agustus 2022 tercatat sebesar 51 persen.

Sementara untuk total penjualan LCGC pada Agustus 2022 yakni 16.862 unit, naik 20,21 persen dibandingkan Agustus 2021 sebanyak 14.027 unit. Market share Astra pada total penjualan LCGC ini mencapai 80 persen.

 

2 dari 4 halaman

Astra Genggam 6,5 Persen Saham HEAL

Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) menambah kepemilikan saham di PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) pada 8-25 Agustus 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (26/8/2022), PT Astra International Tbk menambah kepemilikan saham HEAL sekitar 160.990.700 saham dengan harga pembelian beragam pada 8-25 Agustus 2022.

Rata-rata harga pembelian di kisaran Rp 1.318-Rp1.375 per saham. Perseroan diperkirakan merogoh kocek Rp 215,81 miliar untuk menambah kepemilikan saham di HEAL.

Dengan pembelian saham HEAL itu, PT Astra International Tbk kini memiliki 970.525.800 saham atau 6,5 persen dari sebelumnya 809.535.100 saham atau 5,43 persen.

"Tujuan dari transaksi investasi, status kepemilikan langsung," tulis manajemen PT Astra International Tbk.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 26 Agustus 2022, saham HEAL naik 3,18 persen ke posisi Rp 1.460 per saham. Saham HEAL dibuka stagnan Rp 1.415 per saham. Saham HEAL berada di level tertinggi Rp 1.500 dan terendah Rp 1.415 per saham. Total frekuensi perdagangan sekitar 4.110 kali dengan volume perdagangan 209.772 saham. Nilai transaksi Rp 31 miliar.

Sedangkan saham ASII melemah 1,43 persen ke posisi Rp 6.875 per saham. Saham ASII dibuka stagnan Rp 6.975 per saham. Saham ASII berada di level tertinggi Rp 7.025 dan terendah Rp 6.850 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.685 kali dengan volume perdagangan 392.933 saham. Nilai transaksi Rp 272,7 miliar.

3 dari 4 halaman

Investasi di GOTO Berbuah Manis

Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan kinerja yang moncer pada semester I 2022. Raihan itu salah satunya dikontribusi dari investasi Astra pada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Pada semester I 2022, perseroan membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 18,2 triliun, naik 106 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 8,8 triliun. Capaian itu termasuk keuntungan nilai wajar investasi pada GOTO senilai Rp 3,7 triliun.

Head of Investor Relations Astra International, Tira Ardianti menerangkan, beberapa tahun lalu Astra memang melakukan investasi di GOTO. Investasi pertama dilakukan dengan nilai USD 150 juta, disusul USD 100 juta. Sehingga totalnya jadi USD 250 atau sekitar Rp 3,7 triliun.

"Ketika GOTO IPO, maka akan muncul di pembukuan Astra fair value dari investasi GOTO. Nilai itu berkontribusi terhadap laba bersih yang totalnya naik 106 persen jadi Rp 18,2 triliun pada semester I 2022,” ujar Tira kepada wartawan, Jumat (5/8/2022).

Meski begitu, laba bersih Astra International tetap tercatat tumbuh jika investasi pada GOTO tidak dicatatkan atau dikeluarkan dari pendapatan Astra semester I 2022. Disebutkan Tira, Astra masih mampu mengantongi laba sekitar Rp 14,5 triliun.

"Kalau misalnya keuntungan dari investasi di GOTO ini kita keluarakna, maka laba Astra senilai Rp 14,5 triliun. Masih tetap lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu. Naiknya 64 persen,” imbuh Tira.

 

4 dari 4 halaman

Kinerja Semester I 2022

Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) mencatat kinerja keuangan positif selama enam bulan pertama 2022. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang signifikan.

PT Astra International Tbk meraup pendapatan bersih Rp 143,69 triliun hingga Juni 2022. Pendapatan tersebut tumbuh 34 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 107,39 triliun. Pertumbuhan pendapatan itu didukung dari laba bersih perseroan. Astra International mencatat laba bersih Rp 18,17 triliun pada semester I 2022.Laba tersebut tumbuh 106 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,83 triliun.

Adapun laba tersebut termasuk keuntungan nilai wajar atas investasi pada GoTo. Perseroan menyatakan, jika tidak memperhitungkan keuntungan yang belum direalisasikan tersebut, laba bersih grup naik 64 persen menjadi Rp 14,5 triliun. Hal itu mencerminkan kinerja kuat dari hampir semua divisi bisnis terutama divisi alat berat dan pertambangan, otomotif dan jasa keuangan.

Nilai aset bersih per saham pada 30 Juni 2022 sebesar Rp 4.541, naik 7 persen dibandingkan pada 31 Desember 2021. Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan grup mencapai Rp 33,6 triliun pada 30 Juni 2022 dibandingkan Rp 30,7 triliun pada akhir 2021.