Sukses

Golden Eagle Energy Tebar Dividen Interim 2022 Rp 60 per Saham

PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) akan bagikan dividen interim 2022 setara Rp 60 per saham.

Liputan6.com, Jakarta - PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 189 miliar.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (16/9/2022), PT Golden Eagle Energy Tbk akan bagikan dividen interim 2022 setara Rp 60 per saham. Pembaguan dividen interim itu telah diputuskan dalam rapat direksi dan dewan komisaris perseroan pada 13 September 2022.

Pembagian dividen interim 2022 itu mempertimbangkan data keuangan per 30 Juni 2022 antara lain laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk Rp 189 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 458,01 miliar, dan total ekuitas Rp 1,02 triliun.

Berikut jadwal pembagian dividen:

-Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 23 September 2022

-Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 26 September 2022

-Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 27 September 2022

-Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 28 September 2022

-Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 27 September 2022

-Tanggal pembayaran dividen pada 29 September 2022

Pada penutupan perdagangan Kamis, 15 September 2022, saham SMMT naik 3,73 persen ke posisi Rp 835 per saham.

Saham SMMT dibuka stagnan Rp 805 per saham. Saham SMMT berada di level tertinggi Rp 840 dan terendah Rp 805 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.601 kali dengan volume perdagangan 94.497 saham. Nilai transaksi Rp 7,8 miliar.

2 dari 4 halaman

Kinerja Semester I 2022

Sebelumnya, PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) mengumumkan kinerja keuangan perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022.

Pada periode tersebut, perseroan membukukan kenaikan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 189 miliar. Laba tersebut naik 328,77 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 14 miliar.

Capaian itu sejalan dengan kenaikan penjualan sebesar 162,44 persen menjadi Rp 465,69 miliar pada semester I 2022 dibanding semester I 2021 sebesar Rp 180,88 miliar. Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan juga naik menjadi Rp 290,93 miliar dari sebelumnya Rp 139,75 miliar. Sehingga laba bruto tercatat sebesar Rp 183,76 miliar, naik dari Rp 41,13 miliar pada semester I 2021.

Pada periode ini, perseroan juga mencatatkan penghasilan lain-lain senilai Rp 96,01 miliar, sementara beban lain-lain tercatat sebesar Rp 40,11 miliar. Setelah dikurangi pajak, perseroan membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 206,18 miliar dari Rp 44,43 miliar pada semester I 2022.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2022 tercatat sebesar Rp 1,24 triliun, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 1,05 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 312,5 miliar dan aset tidak lancar sebesar Rp 928,84 miliar.

Sementara liabilitas turun menjadi Rp 216,32 miliar dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 233,79 miliar.

Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 119,32 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp 97 miliar. Adapun ekuitas sampai dengan 30 Juni 2022 tercatat sebesar Rp 1,02 triliun, naik dari Rp 817,85 miliar pada akhir Desember 2021.

 

 

3 dari 4 halaman

Absen Dividen 2021

Sebelumnya, hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) pada Selasa, 7 Juni 2022 memutuskan tidak membagikan dividen 2021. RUPST tersebut meyetujui penetapan dana cadangan sebesar Rp6 miliar, dan sisa laba ditempatkan sebagai laba ditahan. 

Berdasarkan keterangan resmi, ditulis Kamis (9/6/2022), perseroan belum membagikan dividen atas laba bersih tahun buku 2021. Hal itu karena Golden Eagle Energy masih perlu memperkuat struktur modal kerja dan likuiditasnya agar tetap bisa memanfaatkan momentum kenaikan harga dan permintaan batubara yang saat ini masih tinggi.

"Perseroan juga perlu meyakini bahwa pembayaran utang bank yang dipercepat sebagaimana disyaratkan dalam perjanjian dapat terpenuhi,” kata Direktur Utama PT Golden Eagle Energy Tbk, Roza Putra Permana dalam keterangan resminya, ditulis Rabu (8/6/2022).

 

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

Di  sisi lain, selama 2021, perseroan mencatatkan seluruh penjualan ke pasar domestik dengan nilai sebesar Rp 508 miliar atau mengalami kenaikan 143 persen dibandingkan 2020. Pertumbuhan signifikan ini terutama disebabkan  oleh peningkatan harga jual rata-rata dan volume penjualan batu bara sepanjang 2021. 

Sejalan dengan pertumbuhan penjualan tersebut, perseroan juga membukukan laba bersih sebesar Rp250 miliar pada 2021, atau meningkat signifikan bila dibandingkan dengan rugi bersih sebesar Rp23 miliar pada 2020.

Tak hanya itu, RUPST menyetujui berakhirnya masa jabatan seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi, kemudian disertai dengan pengangkatan kembali Roza Permana Putra dan Erwin Sudjono masing-masing sebagai Direktur Utama dan Komisaris Independen. 

RUPST juga mengangkat Rizki Indrakusuma sebagai Komisaris Utama dan Iwan sebagai direktur, dengan perubahan tersebut, maka susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan efektif setelah RUPST menjadi sebagai berikut:

Dewan Komisaris:

Komisaris Utama : Rizki Indrakusuma

Komisaris Independen : Erwin Sudjono

Direksi:

Direktur Utama : Roza Permana Putra

Direktur : Iwan