Sukses

Depo Bangunan Targetkan Buka Tiga Toko Baru hingga 2025

Direktur Depo Bangunan Amanda Grace Kettin menuturkan, tahun depan Depo Bangunan menargetkan untuk membuka tiga toko.

Liputan6.com, Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) menargetkan untuk membuka tiga toko baru pada tahun depan dan tahun selanjutnya.

Direktur Depo Bangunan Amanda Grace Kettin menuturkan, tahun depan Depo Bangunan menargetkan untuk membuka tiga toko.

“Kami sedang mempersiapkan beberapa lokasi potensial, kalau tahun depan targetnya tiga toko, beberapa tahun ke depan targetnya tiga toko, dengan 2025 kami harapkan ada 21 toko diluar toko fisik juga kami sedang dalam tahap pengembangan omnichannel,” kata Amanda dalam Public Expose Live secara virtual, Jumat (16/9/2022).

Sementara itu, Direktur Utama Depo Bangunan, Kambiyanto Kettin mengatakan, tiga toko untuk tahun depan salah satunya berada di Rungkut.

“Tiga toko tahun depan, Rungkut, dua toko calon dari Banjarmasin, Balikpapan bisa juga Banten, bisa juga Yogyakarta itu ada 4-5 daerah yang sedang kami proses. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada keputusan,” kata dia.

Sedangkan, belanja modal untuk saat ini belum dapat ditentukan karena tergantung luas toko itu sendiri.

“Belanja modal untuk pembukaan gerai tergantung luasnya toko saat ini belum bisa kita tentukan, kalau daerah pasarnya besar kita mengharapkan ukuran besar, kalau daerah pasar tidak terlalu besar kita batasi untuk efisiensi,” ujar dia.

Dia menambahkan, Depo Bangunan berencana mengembangkan semua potensi bahan bangunan di Indonesia.

“Depo Bangunan rencana untuk mengembangkan semua potensi bahan bangunan di Indonesia. Dimanapun akan kami buka, itu ada proses waktu dan butuh dana,” imbuhnya.

Sebagai informasi, Depo Bangunan akan membuka toko baru di Medan pada November mendatang.

Kemudian, belanja modal untuk toko tersebut menghabiskan sekitar Rp 15-18 miliar. Hal itu dikarenakan Depo Bangunan hanya menyewa gerai yang sudah jadi.

“Medan ini gerai yang kita sewa, capex Rp 15-18 miliar,” kata Sekretaris Perusahaan DEPO Erwan.

Caturkarda Depo Bangunanjuga berharap pada tahun ini dapat terus mempertahankan pertumbuhan yang terus berlanjut sehingga semakin meningkatkan nilai bagi semua stakeholders Perseroan.

 

2 dari 4 halaman

Ekspansi ke Daerah Potensial

Sebelumnya, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) berencana ekspansi bisnis ke daerah potensial untuk bahan bangunan.

Direktur Utama Depo Bangunan, Kambiyanto Kettin menuturkan, Depo Bangunan tetap memperluas ke daerah potensial untuk bahan bangunan. 

"Depo Bangunan tetap memperluas daerah potensial untuk bahan bangunan, Sumatra buka di Medan, Kalimantan, ke Pulau Jawa karena Jawa merupakan sebuah pusat pasar bahan bangunan, kita lanjutkan di Pulau Jawa, Semarang Yogyakarta, banyak kota lain yang membutuhkan bahan bangunan yang lengkap,” kata Kambiyanto dalam Public Expose Live secara virtual, Jumat (16/9/2022).

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Depo Bangunan Erwan Irawan mengatakan, saat ini DEPO serap belanja modal sebanyak 30 persen dari Rp 80 miliar. 

“Capex tahun ini kami merencanakan sekitar Rp 80 miliar untuk buka Pondok Gede dan Rungkut (mundur ke 2023), saat ini 30 persen,” kata Erwan.

 

3 dari 4 halaman

Belanja Modal 2022

Sebelumnya, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 80 miliar pada 2022. Belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk pembukaan dua gerai baru Depo Bangunan di Bekasi dan Medan.

"Tahun 2022 kami merencanakan pembukaan dua toko. Toko pertama sudah dirilis di bulan Februari, ada di Pondok Gede, termasuk Kabupaten Bekasi," kata Direktur Utama Depo Bangunan, Kambiyanto Kettin dalam paparan publik usai RUPST perseroan, Senin (23/5/2022).

Adapun untuk gerai yang di Medan, Kambiyanto mengatakan perkembangannya saat ini tengah memasuki tahap negosiasi. Gerai ini ditargetkan dapat beroperasi pada akhir 2022.

"Tanggal persis nanti akan ditentukan kemudian, tentunya kami akan berusaha secepat-cepatnya," imbuhnya.

 

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

Kambiyanto menuturkan, gerai tersebut akan dioperasikan di atas lahan sewa. Hal itu mempertimbangkan dari sisi biaya yang lebih murah keimbang harus membeli tanah dan membuat banguan di atasnya.

"Depo sebulannya lebih banyak kalau membeli tempat. Itu akan lebih tinggi, bisa mencapai Rp 100 miliar. Kalau kontrak tempat-tempat yang akan disewakan itu juga masih bervariasi.Itu bisa berkisar sekitar Rp 60-80 miliar, tergantung besar dan kondisi setempat,” kata dia.

Adapun belanja modal tahun ini berasal dari dana IPO perseroan. perseroan berhasil menghimpun total dana sebesar Rp 487,75 miliar. Jumlah itu telah digunakan sebesar Rp 312,05 miliar.

Rinciannya, untuk belanja modal Rp 10,71 miliar, pelunasan pinjaman sebesar Rp 41,091 miliar, investasi perusahaan anak Rp 201,4 miliar dan modal kerja sebesar Rp 58,86 miliar.  Sehingga dana hasil IPO masih tersisa Rp 175,7 miliar.