Liputan6.com, Jakarta - PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) meraih marketing sales atau prapenjualan mencapai Rp 1,9 triliun hingga Agustus 2022. Marketing sales itu 56 persen dari target 2022 sekitar Rp 3,4 triliun.
Proyek-proyek yang berkontribusi terhadap marketing sales antara lain Sutera Winona dan Elevee Penthouse and Residences yang berlokasi di Alam Sutera township, cluster Meranti dan cluster Astha yang berlokasi di Suvarna Sutera dan Sutera Sawangan.
Baca Juga
Hingga Agustus 2022, Alam Sutera Realty telah meluncurkan tiga proyek baru yang berlokasi di Suvarna Sutera yaitu Cluster Helios Prime, Cluster Astha, dan Ruko Astha Arcade.
Advertisement
Untuk Ruko Astha Arcade, Perseroan membukukan marketing sales yang cukup baik di mana take-up rate mencapai 89 persen. Perseroan menilai hal ini menunjukan di tengah kondisi yang masih belum stabil, Perseroan tetap menunjukkan hasil penjualan yang baik.
“Memang berupaya capai target itu, beberapa peluncuran produk baru ada tiga. Ada penjualan produk yang sudah diluncurkan. Cluster kita memiliki potensi penjualan, ada 1-2 dua potensi penjualan yang bisa closing kalau bisa ini terjadi penjualan kami tidak meleset jauh dari target kami,” kata Direktur Utama PT Alam Sutera Realty Tbk, Joseph Sanusi Tjong saat paparan publik live 2022, Jumat (16/9/2022).
Joseph menambahkan, pihaknya optimisistis dapat mencapai target marketing sales Rp 3,4 triliun tersebut. Hal ini di tengah sentimen yang tak terpikirkan sebelumnya yaitu inflasi, konflik Rusia-Ukraina, suku bunga meningkat dan harga BBM. Ia menuturkan, sentumen tersebut menjadi tantangan bagi perseroan.Hal ini seiring masyarakat lebih hati-hati lagi untuk cicil rumah.
“Namun, kami perkirakan ini semua sebenarnya tidak permanen, kejadian sementara pelan-pelan mereda, dan akan membaik,” tutur dia.
Kinerja Perseroan
Dari sisi keuangan, Perseroan membukukan total pendapatan sebesar Rp 1.953,9 milliar pada semester pertama tahun 2022, meningkat 76,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yaitu sebesar Rp 1.109,8 miliar. Adapun komposisi total pendapatan pada semester I 2022 adalah sebagai berikut:
- Real Estate sebesar Rp 1.673,6 miliar atau sebesar 85,7 persen dari penjualan.
- Jasa Hospitaliti, Prasarana, Pariwisata dan usaha lainnya sebesar Rp 280,3 miliar atau
sebesar 14,3 persen dari penjualan.
Sedangkan komposisi penjualan Real Estate terdiri dari:
- Tanah sebesar Rp 546,8 miliar.
- Rumah dan ruko sebesar Rp 573,2 miliar.
- Apartemen Rp 553,5 miliar.
Perseroan mencatat laba bruto pada semester pertama tahun 2022 sebesar Rp 1.098,4 miliar,
meningkat sebesar 100,7 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Marjin laba bruto juga mengalami perbaikan menjadi 56,2 persen pada semester satu tahun 2022 dari 49,3 persen pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
EBITDA (12 bulan terakhir) sebesar Rp 1.870,2, mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 357 persen y-o-y seiring dengan perbaikandalam total pendapatan Perseroan. Perseroan berhasil mencatatkan laba komprehensif periode berjalan sebesar Rp 222,0 miliar pada semester satu tahun 2022 setelah mencatatkan kerugian pada periode yang sama tahun lalu.
Advertisement
Penutupan IHSG 16 September 2022
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) makin dalam pada penutupan perdagangan Jumat, 16 September 2022. Mayoritas sektor saham pun berada di zona merah.
Mengutip data RTI, IHSG anjlok 1,87 persen ke posisi 7.168,87 pada penutupan perdagangan Jumat pekan ini. Indeks LQ45 merosot 2,4 persen ke posisi 1.016. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.
Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.299,02 dan terendah 7.163,07. Sebanyak 414 saham melemah sehingga menekan IHSG. 156 saham menguat dan 128 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.633.059 kali dengan volume perdagangan 40,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 27,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.861.
Di pasar negosiasi, transaksi saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencapai Rp 2,8 triliun. Saham TBIG ditransaksikan dua kali dengan harga Rp 2.777 per saham. Di pasar negosiasi, saham TBIG susut 1,87 persen. Saham TBIG berada di level tertinggi Rp 2.830 dan terendah Rp 2.777 per saham.
Sektor Saham
Di pasar regular, saham TBIG merosot 2,83 persen ke posisi Rp 2.750 per saham. Saham TBIG dibuka turun 30 poin ke posisi Rp 2.800 per saham. Saham TBIG berada di level tertinggi Rp 2.820 dan terendah Rp 2.750 per saham.
Total frekuensi perdagangan 6.193 kali dengan volume perdagangan 11.236.931 saham. Nilai transaksi harian Rp 3,2 triliun.
Mayoritas sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXbasic naik 0,06 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy susut 2,14 persen, indeks sektor saham IDXfinance merosot 1,88 persen, indeks sektor saham IDXindustry tergelincir 1,59 persen, indeks sektor saham IDXproperty tergelincir 1,13 persen, indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 0,71 persen.
Selain itu, indeks sektor saham IDXnonsiklikal merosot 0,51 persen, indeks sektor saham IDXhealth turun 0,38 persen, indeks sektor saham IDXtechno susut 0,47 persen, dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur tergelincir 0,34 persen.
Advertisement