Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Selasa pagi, (20/9/2022). Mayoritas sektor saham menghijau yang dipimpin sektor saham teknologi.
Mengutip data RTI, IHSG menguat 12 poin ke posisi 7.207,40 pada pembukaan perdagangan. Indeks LQ45 bertambah 0,93 persen ke posisi 1.034. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.243,75 dan terendah 7.193,78.
Baca Juga
Sebanyak 212 saham menguat dan 192 saham melemah. 195 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 200.444 kali. Total volume perdagangan saham 6,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.963.
Advertisement
Mayoritas sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXtechno melonjak 0,96 persen, dan catat penguatan terbesar.
Diikuti indeks sektor saham IDXenergy bertambah 0,94 persen. Indeks sektor saham IDXindustry menanjak 0,69 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal 0,49 persen, indeks sektor saham IDXfinance mendaki 0,19 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi menanjak 0,18 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXproperty merosot 0,19 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal susut 0,24 persen, indeks sektor saham IDXbasic turun 0,14 persen, indeks sektor saham IDXhealth melemah tipis, dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur tergelincir 0,11 persen.
Mengutip PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup naik ke posisi 7.195 pada Senin, 19 September 2022. Penguatan IHSG itu jelang keputusan FOMC dan suku bunga acuan pada Kamis pekan ini. Pada awal pekan ini, ada sedikit aksi ambil untung setelah aliran dana asing investor yang masuk pada pekan lalu. Saham BBCA naik 2,4 persen, saham BBRI mendaki 1,6 persen dan BMRI bertambah 1,4 persen.
Sementara itu, emiten ritel menguat seiring aksi beli investor lokal. Saham MAPI naik 1,9 persen, MAPA menguat 0,7 persen. Sedangkan saham ACES mendatar. Selain itu, saham batu bara melemah seiring harga energi yang turun.
Di sisi lain, Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin pada Kamis pekan ini. Sementara itu, the Fed akan menaikkan suku bunga 75 basis poin.
Top Gainers-Losers pada 20 September 2022
Saham-saham yang catat top gainers antara lain:
-Saham ARII melonjak 24,48 persen
-Saham MOLI melonjak 15,87 persen
-Saham BBSI melonjak 14,49 persen
-Saham WAPO melonjak 12,73 persen
-Saham SQMI melonjak 10,39 persen
Â
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham AMMS melemah 9,68 persen
-Saham KONI melemah 6,94 persen
-Saham AYLS melemah 6,82 persen
-Saham CMPP melemah 6,82 persen
-Saham JKON melemah 6,93 persen
Â
Saham-saham yang teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-Saham BUMI senilai Rp 247,7 miliar
-Saham GOTO senilai Rp 140,2 miliar
-Saham NATO senilai Rp 140 miliar
-Saham BBCA senilai Rp 130,4 miliar
-Saham BRMS senilai Rp 108,2 miliar
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-Saham BUMI tercatat 14.926 kali
-Saham GOTO tercatat 14.285 kali
-Saham SLIS tercatat 14.039 kali
-Saham SMDM tercatat 12.909 kali
-Saham TRUK tercatat 11.922 kali
Advertisement
Bursa Saham Asia Menguat pada Selasa Pagi 20 September 2022
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik naik pada Selasa (20/9/2022), seiring inflasi Jepang meningkat dan China mempertahankan suku bunga pinjamannya.
Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,91 persen, dengan indeks teknologi Hang Seng naik hampir 2 persen. Shanghai Composite di Cina daratan naik 0,51 persen dan Komponen Shenzhen naik 0,58 persen.
Di Australia, S&P/ASX 200 naik sekitar 1 persen. Nikkei 225 Jepang naik 0,34 persen setelah kembali diperdagangkan setelah liburan dan Topix naik 0,37 persen.
Kospi di Korea Selatan bertambah 0,37 persen, sedangkan Kosdaq naik 1,04 persen. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik naik 0,71 persen.
Inflasi inti di Jepang meningkat 2,8 persen dari tahun lalu, tingkat kenaikan tercepat sejak akhir 2014. Suku bunga utama pinjaman China dipertahankan tidak berubah pada Selasa, sejalan dengan prediksi dalam survei Reuters.
Bank Rakyat China mempertahankan suku bunga pinjaman satu tahun dan lima tahun (LPR) tidak berubah, sejalan dengan prediksi dalam survei Reuters.
Suku bunga pinjaman satu tahun tetap di 3,65 persen, dan harga konsumen di Jepang naik 2,8 persen pada Agustus dari tahun lalu, menurut data pemerintah.
Itu adalah pertumbuhan tercepat dalam hampir delapan tahun, dan bulan kelima berturut-turut di mana inflasi telah melampaui target bank sentral sebesar 2 persen.
Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan 2,7 persen, dan harga konsumen naik 2,4 persen pada Juli.
Yen Jepang sedikit menguat ke 142,96 per dolar. Tingkat lima tahun yang terkait erat dengan hipotek rumah berdiri di 4,3 persen. China memangkas kedua suku bunga tersebut bulan lalu.
Â
Â
Imbal Hasil Obligasi
Saham bergerak naik-turun pada Senin tetapi mengakhiri sesi di wilayah positif karena minggu besar bagi the Fed dimulai.
Dow Jones Industrial Average ditutup 197,26 poin lebih tinggi, atau 0,64 persen, menjadi menetap di 31.019,68. S&P 500 melonjak 0,69 persen menjadi 3.899,89 dan Nasdaq Composite naik 0,76 persen menjadi 11.535,02.
Benchmark imbal hasil obligasi 10-tahun naik menjadi 3,5 persen pada Senin pagi, mencapai level tertinggi sejak 2011 karena investor bersiap untuk periode suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama di tengah perjuangan the Fed melawan inflasi.
Imbal hasil obligasi naik di atas papan minggu lalu setelah laporan indeks harga konsumen Agustus menunjukkan kenaikan harga yang mengejutkan. Namun, untuk 10-tahun sebagian besar bertahan di dekat tertinggi Juni di 3,495 persen sebelum naik lagi pada Senin.
Obligasi bertenor 10-tahun terakhir diperdagangkan dengan imbal hasil 3,506 persen, naik hampir 6 basis poin. Hasil bergerak berlawanan dengan harga, dan satu basis poin sama dengan 0,01 persen.
Advertisement